Senin, 20 Agustus 2012

Rok Mini dan Perkosaan

Direvisi 13 Agustus 2012


Rok Mini dan Perkosaan



Oleh : Dr. H.M. Nasim Fauzi

(Lagu) Nasihat Nenek
Gubahan A. Riyanto

Bila Punya Isteri
Jangan Boleh Pakai Mini
Sifatnya Lelaki

Suka Lihat Yang Begini


Biar Sudah Tua
Masih Muda di Dalam Hati
Lihat Yang Begini
Kakek-kakek Jadi Bayi
(ingin menyusu lagi ya!)



A. Pendahuluan



Rok mini adalah suatu jenis rok dengan batas jauh di atas lutut, umumnya 20 cm atau lebih di atas lutut. Cara lain untuk menentukan apakah satu rok termasuk rok mini adalah dengan mengecek apakah si pengguna dapat menjangkau dengan jari manis dan kelingkingnya ke ujung rok sewaktu berdiri tegak; jika tidak bisa, maka rok tersebut bukan termasuk rok mini.
Rok mini mulai terkenal pada dasawarsa 1960-an, diperkenalkan oleh perancang Prancis Andre Couregges yang disebut sebagai Father of the mini.
Pemakaian rok mini juga dipicu oleh gerakan feminisme. Pada 1963, Betty Friedan menerbitkan The Feminine Mystique yang mendekonstruksi mitos ibu rumah tangga bahagia dan menyatakan keinginan perempuan untuk mengeksplorasi peran dan potensi mereka. Selain itu, pada 1960-an terjadi peningkatan perempuan yang masuk ke universitas dan dunia kerja. Gambaran seorang perempuan mulai bergeser secara dramatis dari seorang istri dan ibu menjadi seorang gadis, muda lajang, riang dan bangga akan seksualitasnya dan percaya diri dengan kekuatannya. "Rok mini akan mengungkapkan dan berfungsi sebagai alat untuk gerakan perempuan yang sedang bertumbuh," tulis Random History.
Rok mini kerap kali dipilih wanita yang ingin bergaya muda, punya rasa percaya diri tinggi, atau hanya sekedar ingin pamer kaki jenjangnya. Tak semua cewek PD menggunakan rok mini, karena memakai rok sependek beberapa cm di atas lutut ini bisa jadi sasaran 'pencuci mata' lawan jenis, karena modelnya yang provokatif, seksi, dan menggoda.


B. Latar Belakang Masalah


Pada akhir tahun 2011 di dalam mobil angkutan umum di Jakarta telah terjadi beberapa kali kasus pemerkosaan. Gubernur DKI Jakarta Raya Fauzi Bowo menghubungkan kasus ini dengan maraknya pemakaian rok mini oleh para wanita di tempat-tempat umum. Penulis kutip beritanya di internet sebagai berikut:

TEMPO Interaktif, Jakarta - Sabtu, 17 September 2011.
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo meminta maaf kepada masyarakat atas pernyataannya Jumat lalu mengenai kasus pemerkosaan di dalam angkutan umum. "Saya minta maaf bahwa pernyataan saya sebelumnya rawan salah tafsir. Saya sama sekali tidak bermaksud melecehkan kaum perempuan," kata Fauzi kemarin. "Saya justru mengutuk aksi pemerkosaan tersebut dan minta pelakunya dihukum seberat-beratnya."
Foke--begitu Fauzi Bowo biasa dipanggil--meluruskan simpang-siur berita soal rok mini dan pemerkosaan. Jumat lalu, Gubernur mengomentari pemerkosaan di dalam angkutan umum yang terjadi belakangan ini. Livia, mahasiswi Universitas Bina Nusantara, diperkosa dan dibunuh di angkot pada 16 Agustus lalu. Juga pemerkosaan dan perampokan terhadap seorang karyawati berinisial RS di Jakarta Selatan. RS diperkosa di dalam angkutan kota saat kendaraan itu berputar-putar di sepanjang Jalan TB Simatupang.
Pernyataan Gubernur DKI Fauzi Bowo
Jumat kemarin, 16 September 2011, di Balai Kota Fauzi memberi pernyataan yang dinilai oleh banyak kalangan menyudutkan korban. "Bayangkan saja kalau orang naik mikrolet orang yang duduk di depannya pakai rok mini, bagaimana reaksinya. Rada gerak juga, kan? " kata Foke sembari bercanda. "Sama kayak orang naik motor, pakai celana pendek ketat lagi. Itu yang ikut di belakangnya, bisa goyang-goyang."
Tak Ada Hubungan Pemerkosaan dan Rok Mini
Pernyataan itu menyulut kemarahan banyak orang di dunia Twitter di Indonesia. Mereka menilai tak ada hubungannya antara pemerkosaan dan rok mini. Bahkan hari ini sejumlah perempuan akan menggelar demo bertajuk "Aksi Rok Mini (Perempuan Menolak Perkosaan)" di Bundaran Hotel Indonesia pada pukul 15.00.
Fauzi prihatin atas maraknya tindak kriminal di Jakarta. Karena itu, dia meminta Dinas Perhubungan dan Kepolisian Daerah Metro Jaya meningkatkan sistem keamanan dan pengamanan di dalam angkutan umum. "Jika melihat ada gerak-gerik yang mencurigakan di dalam angkot, ada baiknya waspada atau pindah angkot. Proteksi diri itu penting."

Pemerkosaan Terjadi Karena Cara Pandang (laki-laki) Yang Salah
Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), Neng Dara Affiah, mengecam pernyataan Gubernur. Pelecehan atau pemerkosaan terhadap perempuan terjadi karena cara pandang yang salah, bukan karena cara berpakaian korban. "Pernyataan itu termasuk kekerasan verbal bagi perempuan," kata Neng kemarin. Pernyataan semacam itu dinilai tidak layak diucapkan pejabat publik.
Neng meminta Gubernur meminta maaf lagi kepada publik agar tindakannya tidak diulangi pejabat publik lainnya. Ia juga meminta Fauzi memberi jaminan keamanan, khususnya terhadap perempuan, bahwa alat transportasi publik bebas dari kekerasan seksual.

Soal Rok Mini, Maaf Foke Dinilai Tak Cukup
Anggota Perkumpulan Pembela Hak Perempuan, Jumi Rahayu, menilai, permintaan maaf yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo soal pernyataan dia tentang perempuan pakai rok mini naik angkutan umum tidak cukup. Menurut Jumi, seharusnya permintaan maaf dilandasi kesadaran yang diikuti dengan tindakan dalam melindungi kaum perempuan. Salah satunya adalah dengan penyediaan fasilitas publik yang aman bagi perempuan.
"Dia itu gubernur. Pernyataan seorang pejabat itu mencerminkan kebijakannya," kata Jumi dalam perbincangan dengan VIVAnews.com di Jakarta, Minggu 18 September 2011.
Jumi mengungkapkan, bila dilihat dari apa yang disampaikan, Fauzi Bowo terlihat seakan menyalahkan kaum perempuan dalam kasus perkosaan yang terjadi.
Dia menjelaskan, seharusnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperketat pengawasan terhadap perusahaan yang tidak memberi fasilitas bagi karyawati yang pulang malam. Misalnya, dengan memberikan sanksi tegas. "Itu adalah hak karyawan, tapi hanya sedikit perusahaan yang memperhatikannya," tambah Jumi.

Wanita Rok Mini Demo Foke
Sekitar 50 wanita yang sebagian besar memakai rok menggelar aksi di Bundaran HI, Jakarta. Mereka mengecam pernyataan pejabat publik yang justru menyalahkan cara berpakaian wanita, karena maraknya aksi perkosaan.
Pantauan VIVAnews.com, hanya sekitar 10 wanita yang menggunakan rok mini dalam aksi ini. Sisanya hanya mengenakan rok biasa dan celana panjang.
Mereka hanya berorasi membentangkan spanduk serta poster-poster yang mengecam pernyataan Gubernur DKI Fauzi Bowo di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu 18 September 2011.
Mereka mengkritik pernyataan Fauzi Bowo yang dinilai justru menyudutkan wanita. Massa menuntut penegak hukum membekuk para pelaku pemerkosaan yang belakangan ini marak terjadi di angkutan perkotaan.
Salah satu spanduk dan poster yang dibentangkan antara lain bertuliskan, "Jangan Salahkan Baju Kami", "Hukum si Pemerkosa", "Perkosaan = Kejahatan". Massa yang berdemo menamakan dirinya Kelompok Perempuan Menolak Perkosaan.
Salah seorang demonstran yang tampak adalah produser film, Nia Dinata. Bagi Nia Dinata, pejabat publik yang justru menyalahkan cara berpakaian wanita bukan bentuk pembelaan kepada korban perkosaan.
"Namanya korban pemerkosa itu warga negara Indonesia, itu juga harus dibela," kata Nia Dinata. Nia menilai, pernyataan pejabat publik soal rok mini itu justru memperlihatkan ada perlindungan warga negara yang pilih kasih.
"Jadi, seolah-olah wanita yang punya kriteria tertentu saja yang patut dibela," sesal Nia. "Namanya korban pemerkosaan harus kita bela dan si pemerkosanya dihukum sampai tuntas."
Menurut Nia, perempuan Indonesia harus dibebaskan memakai apa saja yang dia mau. "Mereka harus berpakaian sesuai karakter pribadinya," kata dia.

Perempuan Rok Mini & Hot Pants Kumpul di Bundaran HI
Okezone - Sejumlah aktivis perempuan sore ini akan menggelar aksi di Bundaran Hotel Indonesia (HI). Mereka mengecam maraknya aksi perkosaan yang dialami kaum hawa terutama di Jakarta.
Namun ada yang berbeda dalam aksi kali ini. Mayoritas peserta aksi akan mengenakan kostum rok mini dan celana pendek (hot pants). Hal ini dilakukan untuk menyadarkan semua pihak bahwa tragedi perkosaan bukan karena faktor pakaian perempuan, tetapi lebih karena niat dari pelaku.
"Banyak yang menyalahkan korban perkosaan karena pakai rok mini termasuk Gubernur Fauzi Bowo. Padahal, yang pakai jilbab juga banyak yang menjadi korban perkosaan. Jadi perkosaan itu bukan faktor pakaian korban," kata juru bicara aksi, Dhyta Caturani, kepada okezone, Minggu (18/9/2011).
Menurutnya, aksi ini bukan hanya untuk menyoroti pernyataan Foke (sapaan Fauzi Bowo) yang dinilai menyalahkan perempuan, tetapi juga lebih kepada keprihatinan para kaum hawa. Mereka berharap aksi perkosaan dan penindasan kepada perempuan segera diakhiri.
"Banyak yang menjadi korban perkosaan di rumah dan pelakunya kadang dari pihak keluarga. Ini sangat memprihatinkan. Jadi jangan lagi salahkan korban dalam kasus perkosaan," tukasnya.
Sebagaimana diketahui, beberapa hari lalu Foke sempat melontarkan pesan kepada masyarakat Jakarta khususnya para perempuan agar tidak mengenakan rok mini saat menggunakan jasa angkutan umum. Hal ini dilakukan untuk mencegah aksi perkosaaan seperti yang dialami RS (28) di mobil angkot D 02 belum lama ini.

"Bukan Bajuku yang Porno, Tapi Otakmu...!"
Puluhan perempuan yang tergabung dalam Aliansi Perempuan Menolak Perkosaan menggelar aksi di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. Dalam aksinya, massa aksi mengenakan rok mini dan celana pendek (hot pants).
Aksi ini sengaja digelar untuk mengecam maraknya aksi perkosaan yang menimpa kaum hawa. Selain itu, mereka juga mengecam pernyataan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo yang terkesan menyalahkan korban perkosaan karena berpakaian minim.
Selain diwarnai orasi, aksi ini juga diwarnai sejumlah spanduk yang isinya imbauan kepada masyarakat agar tidak menyalahkan pakaian dan penampilan korban dalam kasus perkosaan. Salah satu spanduk bertuliskan "Bukan Bajuku yang Porno, Tapi Otakmu".
Pantauan Okezone di lokasi, aksi ini juga melibatkan seorang anak kecil berusia delapan tahun bernama Alexis. Bocah kecil itu mengaku diajak orangtuanya untuk mengikuti demo tersebut. Alexis nampak serius mengikuti unjuk rasa sambil mengenakan rok mini.
Hingga kini aksi masih berlangsung. Kendati sempat menjadi pusat perhatian dan membuat lalu lintas sedikit tersendat, aksi ini tetap berjalan damai dengan pengawalan dari polisi.
vco86.blogspot.com/2011/09/pemerkosaan-di-angkota-rok-mini-hot.html


Pendapat Cendekiawan Muslim
Di sebuah majalah yang diterbitkan oleh Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan "Buletin Sidogiri" edisi Muharam 1433, ditulis tanggapan terhadap peristiwa itu dalam sajian utamanya berjudul "Kontroversi Rok Mini". Sesuai ciri Pondok Pesantren, maka sudut pandang kajiannya adalah dari segi Fiqh atau Hukum Islam.
Ada 5 artikel yang membahas masalah ini yaitu:

1. Pemerkosaan dan Pakaian Muslimah, oleh redaksi BS (Buletin Sidogiri).
2. Tutup Aurat Anda, oleh M. Masyhuri Mochtar/BS.
3. Aurat dan Logika Yang Menggelikan, oleh Ahmad Dairobi/BS.
4. Agar Wanita Tidak Diganggu, oleh Habib M. Rizieq Syihab (FPI).
5. Terhormat Dengan Menutup Aurat, oleh KH. Hasan Saiful Islam, Pondok Pesantren Zaha, Genggong, Probolinggo.
Berkaitan dengan judul makalah, maka hanya artikel ke-1 dan 3 saja yang penulis kutip.

Pemerkosaan dan Pakaian Muslimah
Livia seorang mahasiswa Binus, diperkosa pada 16 Agustus lalu di angkot mikrolet M 24 jurusan Slipi-Srengseng. Ada pula perempuan berinisial RS, yang diperkosa di dalam angkot yang berputar-putar di sepanjang JI. TB Simatupang pada Kamis (1/ 9) malam. Rasa resah, getir dan takut menyelimuti kaum Hawa Jakarta setelah kejadian tersebut.
Kasus pemerkosaan di dalam angkot ini kemudian menjadi isu nasional lantaran Perkumpulan Pembela Hak Perempuan tidak terima jika dituduh sebagai biang dari tragedi tersebut. Komentar Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, yang menganjurkan wanita tidak memakai rok mini, dinilai telah membela pelaku pemerkosaan dan memojokkan kaum wanita. Mereka pun menggelar aksi massal di Bundaran Hotel Indonesia (18/09), memprotes pernyataan Fauzi Bowo.
Aksi mereka ini menyisakan pertanyaan besar; apakah reaksi mereka dinilai wajar dan normal? Bukankah wanita akan lebih terhormat jika berpakaian sopan dan santun? Di sinilah kami tergerak untuk tampil guna memperjelas keremang-remangan pemahaman yang masih saja terjadi di masyarakat, khususnya terkait dengan pakaian wanita. BS

Aurat dan Logika Yang Menggelikan 
Oleh : Ahmad Dairobi/BS.
MASALAH aurat muncul sejak awal penciptaan manusia. Aurat juga merupakan salah satu bidikan pertama iblis dalam upayanya menjerumuskan umat manusia. Dalam QS al-A'raf ayat 27 dijelaskan bahwa setan menanggalkan pakaian Nabi Adam dan lbu Hawa untuk memperlihatkan aurat mereka berdua. Hal itu terjadi setelah iblis berhasil menggoda mereka untuk memakan buah terlarang. Menurut Imam ar-Razi, ada kemungkinan iblis tahu bahwa pakaian Nabi Adam dan Ibu Hawa akan terlepas bila memakan buah terlarang tersebut. Bagi iblis, dengan membuka aurat Adam-Hawa berarti dia berhasil menjatuhkan kehormatan manusia.
Bagi manusia, aurat adalah harga diri dan kehormatan yang wajib dijaga. Semakin terjaga auratnya, maka semakin terjaga pula kehormatannya Setiap agama, ajaran moral, etika dan nilai-nilai tradisi memiliki sudut pandang dan batas sendiri-sendiri tentang aurat. Dan yang paling ketat mengenai hal ini adalah ajaran Islam. Tidak ada ajaran dan nilai apapun di dunia ini yang menyamai Islam dalam hal ketatnya aturan aurat, terutama untukkaum wanita. Hal itu, karena ajaran Islam dibangun di atas landasan untuk menjaga fitrah dan kehormatan manusia dari berbagai penyimpangan dan pelecehan.
Sudah sangat maklum bahwa cara berpakaian kaum wanita dalam sebuah komunitas menunjukkan ketat atau longgarnya pergaulan pada komunitas tersebut. Meski ini tidak mutlak, tapi sangat umum terjadi. Jika kaum wanita di sebuah komunitas masyarakat terbiasa "telanjang", maka hampir bisa dipastikan jika komunitas tersebut memiliki pergaulan yang lebih yang lebih bebas dari norma. Oleh karena itu, Islam menerapkan ajaran hijab (pembatasan laki-perempuan) yang ketat sebagai kelanjutan dari visinya untuk menjaga sistem pergaulan agar tetap kondusif bagi pembangunan moral. Pergaulan adalah kunci moralitas manusia, baik sebagai individu maupun masyarakat.
Hijab (tatacara berpakaian yang pantas sesuai dengan tuntunan agama) merupakan syiar yang lekat pada diri kaum Muslimah dari masa ke masa, khususnya pada masa-masa Abad Pertengahan. Saat itu, Muslimah dan hijab masih setali tiga uang. Namun, ketika sejarah memasuki masa modern, ajaran hijab sedikit demi sedikit mulai digerogoti dari berbagai sisi. Terutama, sejak terjadinya sekularisasi massif di Turki, pasca runtuhnya Kekhalifahan Utsmani (1924).
Menurut penelitian ar-Ruwaisyid dalam makalahnya yang berjudul Syubuhat wa-Aqawil HaulaI Hijab, ada beberapa alasan yang dikemukakan oleh orang-orang masa kini untuk melemahkan, atau bahkan menentang ajaran hijab. Di antaranya:
Pertama, ada yang menyatakan, "lslam itu agama yang mudah, sementara penerapan hijab di masa seperti saat ini mempersulit orang." Sebenarnya, alasan semacam ini sangatlah dangkal, namun tetap ada saja orang yang menggunakannya karena didorong oleh rasa alergi terhadap jilbab. Keberadaan Islam sebagai agama yang mudah, bukan berarti dalam Islam tidak ada sisi beratnya sama sekali. Bahkan, jika diteliti,hampir seluruh perintah Allah memiliki sisi berat atau masyaqqat bagi manusia, namun hal itu masih dalam batas kemampuan wajar mereka. Karena masih dalam batas kemampuan, maka harus dipatuhi meski berat. Melempar jumrah saat haji, di zaman ini begitu sulit, tapi tidak lantas gugur. Begitu pula riba, saat ini sudah menjadi sistem ekonomi dunia yang sulit dihindari, namun bukan berarti jadi halal gara-gara sulit.
Kedua, sebagian penentang hijab beralasan: Islam itu agama yang sesuai dengan perkembangan zaman. Saat ini, zamannya sudah berubah, tidak seperti masa-masa Abad Pertengahan, sehingga ajarannya pun harus berubah.
Ini merupakan jargon normatif yang sering disalahgunakan. Atau dalam istilah Sayidina Ali bin Abi Thalib: Kalimat haq yang digunakan untuk maksud batil. Ajaran Islam memang sesuai dengan seluruh manusia, seluruh generasi dan seluruh masa. Akan tetapi, bukan berarti ajaran Islam harus berubah karena mengikuti perkembangan masa. Sama sekali tidak begitu. Maksud "sesuai" di situ adalah sesuai untuk diterapkan bagi semua golongan dan semua zaman, tanpa pandang bulu, karena Rasulullah saw. diutus kepada segenap umat manusia. Oleh karena itu, tradisi masyarakatlah yang harus disesuaikan dengan ajaran Islam, bukan justru sebaliknya. Yang bisa berubah sesuai dengan situasi dan kondisi adalah hal-hal yang tidak diatur secara permanen dalam agama.
Ketiga, ada yang menggunakan alasan: yang penting niatnya baik dan bisa menjaga diri. "Meski tak berjilbab, saya bisa menjaga diri. Saya tidak punya maksud ingin menarik perhatian lelaki." Ini alasan klasik yang biasa dipakai para artis dan orang yang meremehkan syariat. Perlu diketahui, niat baik tidak bisa mengubah barang haram menjadi halal; mengubah yang sesat jadi benar. Sebagaimana disinggung dalam QS az-Zumar ayat 3, kaum musyrikin Quraisy juga menyampaikan alasan "niat baik" untuk membenarkan agama berhala. Mereka menyatakan, "Kami menyembah berhala-berhala itu hanyalah sebagai perantara untuk mendekatkan diri kepada Allah." Lalu, apakah perbuatan mereka itu jadi benar gara-gara "niat baik" tersebut!?
Kalaupun si pembuka aurat itu benar-benar bisa menjaga diri, dia tetap tidak mungkin bisa menjaga orang lain yang melihat keindahan tubuhnya. Maka, Islam datang dengan ajaran yang sangat adil, tidak berat sebelah. Mata dilarang memandang aurat, sedangkan aurat tidak boleh dibuka. jadi, subyek dan obyeknya sama-sama diantisipasi.
Keempat, ada orang beralasan tidak memakai jilbab karena malu dan khawatir terkesan sok alim. Inilah alasan yang sangat buruk. Bayangkan, kalau masyarakat sudah malu melakukan kebaikan dan bangga melakukan keburukan, maka sudah benar-benar musnah nilai-nilai mulia dalam diri mereka.
Kelima, ada yang bilang: penggunaan jilbab juga cadar (burqa) bisa menjadi sarana untuk menyembunyikan identitas. Oleh karena itu, jilbab-cadar harus dilarang. Alasan ini sedang marak beredar di Eropa dan Amerika. Ini juga terlalu dibuat-buat. Kalaupun misalnya memang ada orang yang memakai jilbab-cadar untuk menyamar, lalu apakah cadarnya yang mesti disalahkanl? Kalau begitu, seragam polisi atau tentara harus juga dilarang. Sebab, kasus yang lebih banyak justru penipuan dengan berpura-pura memakai seragam polisi atau tentara, daripada memakai burqa.
Keenam, ada juga yang bilang: letak kebaikan seorang wanita bukan pada jilbabnya. Tidak sedikit, wanita berjilbab yang berperilaku buruk; dan tidak sedikit pula wanita tak berjilbab yang berperilaku baik. Ini juga alasan yang terlalu dicari-cari. Sangat perlu diingat, bahwa Islam itu memerintahkan jilbab sekaligus memerintahkan perilaku baik. Dua-duanya harus dipatuhi, dan tidak ada jaminan keduanya melekat secara sempurna pada diri seseorang. Boleh jadi, hanya salah satunya. Lalu, kalau ada orang berjilbab melakukan perbuatan tercela apakah jilbabnya yang disalahkan!?. Kalau begitu, rumah sakit pun juga tercela, karena sangat banyak orang yang meninggal dunia ketika dirawat di sana. Jilbab, sebagaimana rumah sakit, tidak memiliki potensi apapun untuk menyebabkan perilaku tercela. Jilbab justru memiliki potensi besar untuk perilaku terpuji, dan menjaga kehormatan wanita.
Selain alasan-alasan tersebut di atas, tidak sedikit orang yang menyebut tokoh-tokoh tertentu sebagai alasan. Misalnya, "lbu nyai fulan, putrinya kiai fulan, atau istrinya ustadz fulan tidak memakai jilbab, memakai pakaian ketat, dan lain sebagainya." Menanggapi hal ini, prinsip yang harus dipegang adalah: bahwa mereka bukanlah orang-orang yang maksum dari kesalahan. Mereka tidak memiliki otoritas apapun untuk dijadikan hujah dalam agama ini. Istri nabi sekalipun bisa salah, bahkan sesat, seperti istri Nabi Nuh alaihis salam. Karena, sebagaimana ditegaskan Sayidina AIi bin Abi Thalib, "Kebenaran tidak diketahui dengan tokoh-tokoh. Oleh karena itu, ketahuilah apa yang benar, maka kau bisa tahu siapa tokoh yang benar."
Walhasil, jika kita renungkan dengan mendalam, sebenarnya logika yang mereka gunakan untuk membela budaya obral aurat seringkali terkesan menggelikan. Namun, tidak sedikit orang Islam yang justru termakan propaganda mereka itu. Penyebab utamanya ada dua, yaitu dangkalnya pengetahuan tentang ajaran Islam dan kuatnya hegemoni nafsu dalam kehidupan umat Islam saat ini.
Ahmad Dairobi/BS




C. Permasalahan



Dari kutipan berita dan artikel majalah di atas terlihat adanya perbedaan pendapat antara laki-laki dan perempuan.
Mewakili pihak laki-laki adalah :
1. Gubernur DKI Fauzi Bowo.
2. Para penulis di Buletin Sidogiri.
Pada pendapat mereka rok mini itu melanggar norma kesusilaan timur dan norma agama. Pada gilirannya akan mendorong terjadinya pergaulan bebas (perzinaan). Bahkan pada beberapa laki-laki bisa menimbulkan dorongan untuk memperkosa wanita, yang selanjutnya bisa terjadi perkosaan bila ada kesempatan.
Mewakili pihak perempuan adalah:
1. Para perempuan pengguna Twitter
2. Aliansi Perempuan Menolak Perkosaan
3. Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), Neng Dara Affiah
4. Anggota Perkumpulan Pembela Hak Perempuan, Jumi Rahayu.
Mereka beranggapan bahwa memakai rok mini adalah hak warga negara perempuan, terjadinya perkosaan bukanlah akibat dari pemakaian rok mini, melainkan akibat pandangan dan pikiran laki-laki yang salah.


Permasalahan yang dapat kita petik adalah :
I. Mengapa pendapat laki-laki berbeda dengan perempuan.
II. Bagaimana bukti-bukti ilmiah dari ilmu biologi tentang timbulnya perbedaan pendapat antara laki-laki dan perempuan terhadap pemakaian rok mini.
III. Apa akibat dari pemakaian rok mini tersebut.
IV. Bagaimana cara mengatasinya.



D. Pemecahan Masalah



I. Mengapa pendapat laki-laki berbeda dengan perempuan.
a. Pendapat perempuan tentang nilai kecantikan.
Secara psikologis perempuan berbeda dengan laki-laki. Anak gadis pra pubertas hampir tidak pernah memperhatikan tubuhnya atau penampilannya. Tetapi setelah memasuki masa pubertas perempuan menjadi sangat memperhatikan tubuhnya dan menghabiskan waktu yang lama dan usaha yang bersungguh-sungguh untuk mempercantik dirinya.
Setelah anak gadis menggunakan kosmetik, perhiasan dan pakaian yang indah seperti layaknya perempuan dewasa, kita melihat bahwa pada masa ini ia menggunakan alat-alat tadi sebagai sarana untuk memuaskan keinginannya agar tampil sebagai perempuan yang cantik dan menarik.
Akibatnya, keinginan seorang gadis memperoleh uang untuk membeli pakaian, kosmetik dan perhiasan semakin menjadi-jadi. Sehingga kadang-kadang mereka menggunakan cara-cara yang tidak benar untuk memenuhi kebutuhan itu.
Pada zaman sekarang sarana audio visual terutama televisi dengan media iklannya sangat besar pengaruhnya terhadap masyarakat terutama kaum perempuan.
Perempuan sering membandingkan keadaan tubuh mereka dengan model iklan di televisi, koran-koran dan majalah. Mereka berharap bahwa mereka seharusnya bisa tampil cantik seperti model-model ramping atau model-model yang telah menjalani operasi plastik pada cover majalah dan televisi.
Kemudian mereka meniru perilaku para selebritis dengan membeli pakaian, perhiasan, kosmetik serta produk pemutih kulit tubuh dan wajah yang dipakai oleh para model iklan. Bagi yang berkemampuan lebih, mereka tidak segan-segan menjalani operasi plastik wajah, pengelupasan kulit (acid peels), suntikan collagen dan botox serta operasi payudara.
Agar tampak langsing mereka menggunakan segala cara dan sarana untuk mencapainya, di antaranya diet, senam di pusat-pusat kebugaran (physical fitness), serta mengikuti program di pusat-pusat pelangsingan tubuh, bahkan melakukan operasi sedot lemak yang beresiko.
Dengan tubuhnya yang langsing dan kulitnya yang putih itu mereka menjadi percaya diri untuk memamerkan kecantikan tubuhnya dengan memakai pakaian yang terbuka termasuk rok mini. Jadi, pemakaian rok mini adalah merupakan sarana pelampiasan naluri perempuan untuk memamerkan kecantikan tubuh mereka.
          Suasana kebebasan di Barat mendorong para perempuan di sana untuk melampiaskan nalurinya dengan cara memamerkan kecantikan dan mengumbar auratnya secara bebas seperti yang kita lihat di televisi dan media audio visual lainnya. Di media itu para penyanyi dan penari latar perempuan selalu mengenakan pakaian yang minim sambil berjingkrak-jingkrak. Gerakan mengangkat-angkat paha sambil sekali-kali kelihatan celana dalamnya itu membuat para laki-laki yang menonton menjadi ngos-ngosan menahan nafsu.
Di beberapa negeri Timur, yaitu Jepang, Hongkong, Taiwan, Filipina dan Thailand, dimana perempuan lebih bebas daripada di Indonesia, mereka cenderung meniru perilaku perempuan di Barat.

Bias Gender
Penekanan lebih terhadap pentingnya penampilan fisik pada perempuan menunjukkan adanya bias gender dalam standard penilaian kualitas seseorang. Kepada laki-laki, ditekankan bahwa mereka harus pandai bekerja atau mencari uang. Kemapanan dan kesuksesan finansial menjadi penilaian yang lebih penting untuk laki-laki dibandingkan dengan perempuan. Tidak masalah bila secara fisik laki-laki kurang tampan atau tidak bertubuh atletis. Sedangkan kepada perempuan, ditekankan bahwa ia harus pandai merawat tubuh dan penampilan fisik. Jika tidak, akan muncul masalah, walaupun secara intelektual ataupun finansial ia berhasil.
Kriteria Cantik
Pada tulisan di atas kita sering memakai istilah cantik. Agar terdapat persamaan pandangan mari kita membandingkannya dengan kecantikan bidadari di surga seperti yang tersebut dalam Al Qur-an.
Kriteria cantik di dalam Al Qur-an.
Kriteria cantik yang sempurna dapat kita temukan pada sosok tubuh bidadari di sorga. Bidadari adalah hadiah pahala utama yang diberikan Alloh swt. di surga bagi mukmin yang berbuat baik di dunia.
Sifat-sifat bidadari yang sangat cantik tersebut adalah sebagai berikut.

Bidadari-bidadari itu sangat cantik.

"Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik (akhlaknya) lagi cantik-cantik (hisan)."
(Q.S. Ar-Rahman [55]:70).

"Di sisi-sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya ('in). Seakan-akan mereka adalah telur yang tersimpan baik." (QS. Ash-Shoffat [37]:48-49).
"Demikianlah, dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari -huurin 'in-." (QS. Ad-Dukhon [44]:51-56).
"Mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan kami kawinkan mereka dengan bidadari -huurin 'in- ." (Q.S. Ath-Thur [52]:20).
"Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari -huurin 'in-, laksana mutiara yang tersimpan baik."
(QS. Al-Waqi'ah [56]:22-23).

Hadis Nabi Muhammad saw. tentang kecantikan Bidadari.

Ummu Salamah r.a. berkata "Saya pernah bertanya kepada Rosululloh s.a.w. , "Terangkan kepadaku tentang firman Alloh Azza wa Jalla 'huurun 'in'. Jawab Nabi saw. 'Huurun maksudnya adalah (kulitnya) putih dan 'in maksudnya adalah matanya besar dan berwarna blonde (kekuning-kuningan). Wanita hauro' itu seperti sayap burung nasar (elang).
Aku berkata, Wahai Rosululloh, terangkan kepadaku maksud firman Alloh Azza wa Jalla, Seakan-akan mereka adalah permata yang tersimpan dengan baik.' Jawab Rosululloh saw., Warna putih kulit mereka seperti warna putih mutiara yang ada di dalam kerang dan tidak pernah disentuh oleh tangan siapa pun."
Aku berkata Wahai Rosululloh, terangkan kepadaku maksud firman Alloh Azza wa Jalla, 'Di dalam surga-surga itu ada bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik." Jawab Rosululloh saw., 'Mereka adalah wanita yang mulia akhlaknya dan cantik rupanya.'
Aku berkata Wahai Rosululloh, terangkan kepadaku maksud firman Alloh Azza wa Jalla, 'Seakan-akan mereka adalah telur yang tersimpan baik.' Jawab Rosululloh saw., 'Kelembutan dan ketipisan kulit mereka mirip kelembutan dan ketipisan kulit yang engkau lihat pada kulit dalan telur." (HR. Thobroni).
Demikianlah kecantikan bidadari surga itu digambarkan sebagai cantik rupanya (sebutan dalam Al Qur-an adalah "hisan"), dalam tafsir penulis adalah:

Wajah dan tubuhnya simetris
Alis, hidung, mulut dan giginya serasi,
Ukuran tingginya, tangan, kaki serta jari-jarinya proporsional),
Kulitnya putih, halus seperti kulit telur dan cemerlang seperti mutiara.
Sedangkan matanya lebar dan berwarna kekuning-kuningan (blonde).
Selain cantik tubuhnya juga baik akhlaknya serta tidak liar pandangannya

Payudaranya montok.
"Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur, Dan -kawa'ib- (gadis-gadis remaja yang menonjol dan bulat payudaranya) yang sebaya". (Q.S. An-Naba' [78]:31-33).

Kesimpulan tentang kecantikan yang sempurna
Dari uraian di atas, definisi cantik yang sempurna yang bisa kita terapkan bagi perempuan zaman sekarang adalah cantik yang sesuai dengan kecantikan bidadari di surga di antaranya ialah:

1. Umurnya masih muda
2. Cantik wajahnya (hisan, lihat uraiannya di atas)
3. Kulitnya putih, halus dan cemerlang.
4. Matanya lebar
5. Payudaranya montok
6. Pandangan matanya tidak liar.
7. Berbudi pekerti mulia
Coba kita bandingkan kecantikan sempurna bidadari di atas dengan kecantikan ideal yang ditampilkan dalam majalah, film, televisi dan dunia periklanan.
Dalam media-media tersebut gambaran sosok perempuan cantik yang ideal adalah:

Langsing
Berkaki indah
Paha, pinggang dan pinggulnya ramping
Payudaranya cukup besar
Dan kulitnya putih mulus
b. Pendapat laki-laki tentang nilai kecantikan.
Antara cantik dan menarik / seksi.

Annastasia dalam buku "Menjelajah Tubuh, Perempuan dan Kecantikan" menulis sebagai berikut:

Studi kasus 1.
Orang laki itu biasanya tidak terlalu lihat penampilan. Mereka biasanya cenderung ke bentuk tubuh. Orang laki biasanya kalau lihat perempuan cantik mungkin terpesona sesaat, tapi orang laki, menurut pengamatanku selama ini, terutama dari lingkungan, kenyataan yang kulihat, nggak menomorsatukan wajah, tapi bentuk tubuh yang seksi. Mereka lebih tertarik pada bentuk tubuh daripada kecantikan. Misalnya sepintas lalu lihat di jalan ada orang laki-laki ngumpul terus ketemu cewek yang cantik, mereka itu cuma lihat aja, tapi kalau postur tubuhnya menarik, mereka akan langsung bicara, entah ngomong apa. Orang laki juga biasa komentar, "Ah buat apa wajah cantik kalau tubuhnya tidak menggiurkan."


Studi kasus 2.
"Bisa jadi, karena kan ketertarikan seorang laki-laki kepada perempuan dalam arti bergairah itu kan dari pancaindra melihat … melihat terus timbul ketertarikan. Bentuk tubuh yang pertama dipandang orang. Kalau bentuk tubuh bagus, kan ada ketertarikan seksual. Kalau tubuh perempuan bagus kan jadi bergairah toh … lebih bergairah. Jadi, perempuan yang indah itu simbol dari kepuasan seks. Ada laki yang berpikir begitu."

Tulisan Annastasia selanjutnya: Mayoritas laki-laki memandang bagian tubuh yang seksi dari perempuan hanya dan hampir selalu payudara dan vagina. Kedua daerah inilah yang menjadi fokus perhatian mata laki-laki, dianggap paling merangsang dan dapat memberikan kenikmatan seksual pada laki-laki.
Bila kedua bagian tubuh ini tertutup pakaian maka bagian tubuh yang merangsang gairah laki-laki ialah 4 P :

  • Payudara,
  • Perut,
  • Pinggul dan
  • Paha.
Maka, perempuan yang memakai rok mini menjadikan pahanya yang mulus dapat dilihat oleh para lelaki dengan bebas. Apalagi ditunjang oleh warna kulit yang putih dan kaki yang jenjang. Pemandangan ini akan sangat merangsang gairah laki-laki. Seperti yang dikatakan oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo: "Bayangkan saja kalau orang (laki-laki) naik mikrolet, orang (perempuan) yang duduk di depannya pakai rok mini, bagaimana reaksinya. Rada gerak (ereksi) juga, kan? "
Kebebasan yang berlebihan pada perempuan cenderung mendorong mereka memakai rok yang makin minimstrong. Sehingga kalau duduk di kursi atau membungkuk menjadikan celana dalamnya kelihatan. Laki-laki yang melihatnya membayangkan apa yang ada di balik celana dalam itu, sehingga sangat merangsang gairah mereka.

Kasus Rok Mini di Afrika
Meskipun orang Afrika tidak berpaha putih, namun pemakaian rok ini juga menjadi masalah bagi para laki-laki di Uganda, Afrika sebagaimana berita berikut:

Kampala, (ANTARA News) 
Pemerintah Uganda mengungkapkan rasa cemas terhadap perempuan yang memakai rok mini.
Sebagaimana dilaporkan kantor berita DPA, pemerintah negara itu menganggap rok mini sebagai memacu prostitusi dan menurunkan martabat.
Pemerintah negara Afrika itu bahkan menganggap rok mini bisa menimbulkan kecelakaan lalu-lintas jika pengemudi teralihkan perhatiannya.
Menteri Etika dan Integritas, James Nsaba Buturo, pekan lalu mengatakan "Banyak perempuan, bahkan yang berusia 60 tahun, memakai rok mini. Ini sudah tidak wajar. Rok mini dapat menyebabkan kecelakaan jika pemakainya duduk di sebelah supir berjenis kelamin laki-laki."
"Laki-laki yang mengemudi akan terpana jika melihat rok mini dan akibatnya bisa terjadi kecelakaan," kata menteri tersebut.
Rok mini pernah dilarang saat negara itu diperintah Idi Amin, tapi setelah sang diktaktor terguling tahun 1979, peraturan tersebut lenyap.
Hal lain yang jadi perhatian pemerintah Uganda adalah masalah pelacuran.Pemerintah sedang memikirkan untuk memasang nama pelacur di koran, internet dan televisi.
"Kami ingin membuat malu para pelacur serta para pengelola rumah bordil," kata Nsaba Buturo.
Prostitusi merupakan profesi terlarang di Uganda, namun sudah beberapa tahun terakhir menjamur di jalanan kota-kota besar Uganda.
Kementerian Etika dan Integritas memperkirakan jumlah pelacur sudah ribuan.
Hukuman untuk pelacur adalah enam bulan penjara, tapi selama ini belum pernah ada yang dihukum dan polisi beralasan sulit menemukan bukti.(*)
Editor: Aditia Maruli
COPYRIGHT © 2012


===========================================

Pendapat perempuan berbeda dengan laki-laki karena perempuan memakai rok mini dalam rangka melampiaskan nalurinya untuk pamer kecantikan.
Sedang laki-laki memandang perempuan yang memakai rok mini sebagai obyek seks yang merangsang gairah laki-laki.
===========================================


II. Bagaimana keterangan ilmiah tentang adanya perbedaan pendapat antara laki-laki dan perempuan terhadap pemakaian rok mini.
Dorongan nafsu sex pria
Alloh menciptakan manusia terdiri dari pria dan wanita adalah agar manusia bisa berkembang biak sehingga tidak musnah (kawin berfungsi reproduksi).
Alloh menciptakan wanita agar laki-laki dapat bersenang-senang dengan mereka (kawin berfungsi rekreatif).
Pada binatang (kecuali chimpanze dan lumba-lumba), perkawinan hanya berfungsi sebagai alat perkembangbiakan saja (fungsi reproduktif), sehingga para jantan hanya bisa mengawini para betinanya sewaktu masa suburnya. Para betina ini menjalani siklus birahi/ siklus reproduksi/ siklus pembuatan telur. Setelah telur-telur itu masak para betina itu memasuki masa birahi. Pada fase birahi, alat kelamin para betina itu mengeluarkan pheromon yaitu bau-bauan yang bisa memanggil para jantan dalam radius beberapa kilometer untuk datang mengawini. Dalam setahun siklus birahi ini hanya terjadi satu sampai dua kali saja, sehingga hewan jantan dan betina itu kawin dan beranak hanya 1 – 2 kali setahun (kecuali kelinci).
Para wanita (manusia) juga menjalani siklus reproduksi yang dinamakan siklus menstruasi. Tidak dinamakan siklus birahi karena sewaktu ovulasi (keluarnya telur dari ovarium lalu masuk ke dalam saluran telur rahim) para wanita itu hanya menunjukkan birahi yang ringan saja.

Proses birahi/ nafsu sex pada manusia
Alat-alat kelamin pria kerjanya diatur oleh hormon testosteron yang diproduksi di testis. Hormon ini berfungsi sebagai pendorong nafsu sex dan agresi. Pada waktu pubertas sekitar umur 13-16 tahun produksi testosteron ini meningkat tajam dan merangsang alat-alat kelamin ini agar bisa berfungsi.
Di dalam tubuh wanita juga diproduksi hormon testosteron yang berfungsi sama dengan laki-laki yaitu sebagai pendorong nafsu sex dan agresi. Tetapi jumlahnya 10-100 kali lebih sedikit daripada pria, sehingga nafsu sex wanita jauh lebih rendah dibanding laki-laki (sebaliknya nafsu sex dan agresi pria adalah 10-100 x lebih kuat daripada wanita !). Menurut Louann Brizendine di dalam bukunya "Female Brain", laki-laki berfikir tentang sex rata-rata sekali setiap 52 detik, sedang perempuan hanya memikirkannya sekali sehari.


Empat Tahap Siklus reaksi sex laki-laki.
Menurut Masters dan Johnson jika seorang laki-laki menerima rangsangan sex baik berupa sesosok wanita/ gambar wanita yang cantik, bahkan hanya memikirkannya saja, akan timbul reaksi sex.
(a). Pertama, tahap keterangsangan. Rangsangan yang masuk ke dalam otak dari mata, telinga, hidung, rabaan kulit atau dari fikiran akan merangsang pusat reaksi seks di batang otak. Selanjutnya melalui urat syaraf dikirim perintah ke organ seks agar bersiap untuk aksi persetubuhan berupa agak tegangnya penis dan keluarnya lendir pelicin. Jantung dan alat pernafasan juga disiapkan untuk bekerja keras yaitu frekwensinya meningkat. Bila rangsangan menghilang maka penis ini bisa lemas kembali. Dengan rangsangan yang berkepanjangan ketegangan dan lemas ini bisa terjadi berulang-ulang. Rata-rata tahap ini berlangsung 10 menit.
(b). Bila terjadi gesekan pada kepala penis terjadilah tahap kedua yaitu tahap dataran tinggi.Ketegangan penis maksimal. Jantung dan pernafasan bekerja lebih cepat dan tekanan darah meningkat. Mani serta cairan dari kantung mani dan prostate masuk ke dalam saluran kencing, sedang klep menuju kandung kencing tertutup agar cairan itu tidak masuk ke dalamnya. Nama lain tahap ini adalah tahap emisi.
(c). Selanjutnya terjadi tahap ke-3 yaitu orgasme yang berlangsung sangat singkat, di mana hampir semua otot-otot panggul dan sebagian otot-otot tubuh lainnya mengejang. Biasanya disertai ejakulasi yaitu disemprotkannya cairan mani yang sudah berada di dalam saluran kencing tadi disertai dengan rasa sangat nikmat.
(d). Siklus ini diakhiri dengan tahap resolusi/ istirahat atau disebut juga tahap refrakter yang berarti alat kelamin itu kebal/ tak bereaksi terhadap rangsangan sex. Pada remaja waktunya hanya sebentar saja, sedang pria yang lebih tua lebih lama.
Karena para pemuda sekarang sering terlambat kawin menunggu sampai lulus sekolah atau pekerjaan yang mapan maka mereka jarang sekali yang mempunyai isteri sebagai penyaluran gairah seks.
Maka 4 tahap siklus reaksi sex mereka jadinya tidak lengkap, hanya sampai tahap keterangsangan dan dataran tinggi saja, tidak sampai orgasme/ ejakulasi dan istirahat. Bila perempuan yang memakai rok mini ini berjumlah banyak atau selalu dapat disaksikan di media-media audiovisual maka para laki-laki yang tidak mempunyai isteri itu akan selalu terangsang setiap 52 detik, boleh dikatakan sepanjang hari !


III. Apa akibat dari pemakaian rok mini tersebut.
Ketegangan seksual para laki-laki akibat melihat paha mulus perempuan yang memakai rok mini ini memerlukan penyaluran. Biasanya mereka melampiaskannya dengan melakukan onani di kamar mandi. Di Amerika Serikat sperma yang dikeluarkan di wastafel-wastafel sewaktu onani begitu banyaknya sampai bisa menyumbat saluran pembuangan air. Sehingga dikeluarkan larangan melakukan onani di kamar kecil dan membuang spermanya di wastafel !
Karena perbuatan onani itu masih tidak memuaskan para lelaki maka mereka melakukan persetubuhan dengan teman-teman atau pacar mereka, bahkan dengan pelacur sehingga maraklah perzinaan yaitu pergaulan bebas dan perselingkuhan.
Di negara-negara non muslim perzinaan itu tidak menimbulkan masalah karena di sana berlaku hukum kebebasan yaitu perzinaan adalah urusan pribadi.
Tetapi di dalam hukum Islam perzinaan adalah termasuk tindak kejahatan, dosa besar = syirik dan membunuh orang. Hukumannya dicambuk atau dirojam (dilempar batu sampai mati). Bila tidak bertaubat di akhirot akan masuk neraka selama-lamanya.

Dan orang-orang yang (i.) tidak menyembah tuhan yang lain beserta Alloh dan (ii.) tidak membunuh orang yang diharomkan Alloh (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan (iii.) tidak b-e-r-z-i-n-a, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosanya,yakni akan dilipatgandakan azab untuknya di hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina.Kecuali orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal soleh, maka kejahatan mereka diganti Alloh dengan kebajikan. Dan adalah Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.Dan orang yang bertaubat dan mengerjakan amal soleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Alloh dengan taubat yang sebenar-benarnya. (Al-Furqon [25] :68-71).

Selain berzina para bujangan itu melakukan perbuatan homosex baik sesama temannya atau dengan waria.
Penyaluran nafsu sex ini dilakukan secara sembunyi-sembunyi sehingga sering tidak puas yang berdampak timbulnya stress. Untuk mengatasi stress ini mereka merokok, minum-minum alkohol dan memakai narkoba.
Pada beberapa laki-laki -sesuai dengan judul makalah- bisa terjadi dorongan untuk memperkosa perempuan di dalam rumah atau di luar rumah.
Bila terjadi kehamilan (di luar nikah) yang tidak dikehendaki, tindakan yang dilakukan adalah :
a. Biasanya kehamilan yang tidak dikehendaki tersebut diusahakan untuk digugurkan, baik secara medis ataupun secara non medis dengan segala resikonya.
b. Bila tindakan itu tidak berhasil dan bila status kedua-duanya diterima oleh kedua pihak orangtua maka mereka dikawinkan dalam keadaan sang wanita hamil.
c. Bila pemuda yang menghamilinya tidak bisa diminta pertanggung jawaban maka sang pemudi :
Dikawinkan dengan orang lain yang tidak menghamilinya.
Tetap ditunggu sampai bayinya dilahirkan lalu diberikan kepada orang lain.
Sering kali bayinya dibuang, diketemukan orang lalu diasuh.
Bila sang pemudi mata gelap bayinya dibunuh lalu menjadi urusan pidana.
Yang jarang, sang pemudi menjadi orang tua tunggal tanpa suami.


Meskipun nafsu seks pada perempuan jauh lebih rendah daripada laki-laki, bila pergaulan di antara para pemakai rok mini itu sangat dekat sedikit banyak akan merangsang para perempuan tersebut untuk saling raba. Apalagi bila mereka sering menonton film-film porno, di antaranya adegan lesbianisme, maka mereka juga akan terpengaruh. Di Barat di antara sesama perempuan yang bekerja, kasus lesbianisme ini marak. Bila tidak dicegah perbuatan ini bisa-bisa menular ke Indonesia.


IV. Bagaimana cara-cara mengatasi akibat pemakaian rok mini.
Dari uraian tentang akibat pemakaian rok mini dan mekanisme terjadinya di atas, usaha untuk mengatasinya adalah dengan cara melarang pemakaian rok mini di tempat-tempat umum dan di media audio visual terutama televisi.
Sebagai penggantinya adalah dipopulerkannya pemakaian muslimah yang selain menutup aurot juga tidak memperlihatkan lekukan-lekukan 4-P yaitu payudara, perut, pinggul dan perineum (selangkangan). Sedang bagian tubuh perempuan yang boleh terlihat pada laki-laki selain muhrimnya adalah wajah dan telapak tangannya.
Agar nafsu para laki-laki yang menggebu-gebu itu mendapatkan penyaluran yang halal maka kita seharusnya mempermudah kawin baik yang tercatat atau yang tidak tercatat (kawin sirri). Sebaliknya kita harus mempersukar terjadinya perzinaan.

Meskipun para perempuan sudah menggunakan pakaian yang menutup aurot masih juga terjadi kasus perzinaan dan perselingkuhan. Di antaranya adalah akibat kemajuan teknologi yaitu maraknya menggunakan handphone dan komputer oleh masyarakat. Dengan alat-alat itu masyarakat sangat mudah melihat gambar dan film porno.
Untuk menghindarkan dosa besar ini (perzinaan), idealnya adalah kita mengurangi pertemuan Non Muhrim yang Berbeda Jenis Kelamin (NMBJK) di tempat-tempat umum yang berlangsung lama. Sebaiknya dilakukan pemisahan kelas antara murid-murid serta mahasiswa yang laki-laki dan perempuan. Juga kantor guru-guru dan pegawai-pegawai laki-laki dan perempuan.
Selanjutnya pada pertemuan NMBJK yang berlangsung singkat, mekanisme yang sangat manjur adalah menghindarkan persentuhan kulit antar NMBJK. Di antaranya adalah tidak bersalaman antar NMBJK.
Pada zaman sekarang keadaan sudah terbalik. Perbuatan tidak bersalaman antar NMBJK dipandang suatu keanehan, sedang bersalaman antar NMBJK dianggap biasa. Kita lihat di TV sewaktu kedatangan Presiden AS Barack Husin Obama bersama isterinya Michelle Obama. Michella menyalami semua penyambut laki-laki dan perempuan. Sewaktu menyalami Tifatul Sembiring, Presiden PKS yang waktu itu menjadi Menteri KOMINFO, Sembiring menarik tangannya yang kemudian dikejar oleh tangan Michelle sehingga beliau terpaksa bersalaman juga. Kejadian ini ditertawakan orang karena dianggap aneh. Padahal itulah perbuatan yang benar sesuai dengan hukum Islam !




D. Kesimpulan dan Penutup



Dari uraian di atas kita dapat menyimpulkan tentang benarnya pernyataan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo tentang pengaruh rok mini yang dipakai oleh kaum perempuan terhadap kaum laki-laki. Beliau mengatakan: "Bayangkan saja kalau orang (laki-laki) naik mikrolet, orang (perempuan) yang duduk di depannya pakai rok mini, bagaimana reaksinya. Rada gerak juga, kan? " kata Foke (panggilan Fauzi Bowo) sembari bercanda. "Sama kayak orang naik motor, pakai celana pendek ketat lagi. Itu yang ikut di belakangnya, bisa goyang-goyang."
Juga keinginan beliau agar para perempuan tidak memakai rok mini di tempat-tempat umum sudah sesuai dengan aturan agama Islam.
Sedang pernyataan para perempuan yang membela kaumnya yang memakai rok mini terjadi akibat berbedanya pandangan kaum perempuan terhadap pemakaian rok mini. Kaum perempuan memakai rok mini dalam rangka melampiaskan nalurinya untuk memamerkan kecantikan dirinya. Paha yang putih mulus dan kaki yang jenjang dianggap sebagai bagian dari kecantikan perempuan yang patut dibanggakan.
Selanjutnya berakibat menjadi makin maraknya perzinaan, pergaulan bebas dan perselingkuhan dengan segala efek negatifnya.
Juga telah diuraikan pandangan penulis tentang cara-cara untuk mengatasi akibat negatifnya.
Kami yakin tulisan ini tidak sempurna. Bagi pembaca yang menemukan kekurangan dan kesalahannya sudilah memberitahukan kepada kami untuk diadakan perbaikan seperlunya. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih.


Jember, 29 Februari 2012


Dr. H.M. Nasim Fauzi

Jl. Gajah Mada 118
Jember, Jawa Timur.





Daftar Kepustakaan

01. Al-Imam Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah, Jangan Dekati Zina, Darul Haq, Jakarta, 2002.
02. Annastasia Melliana S., Menjelajah Tubuh Perempuan dan Kecantikan, LkiS, Yogyakarta, 2006.
03. Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, CV Penerbit Diponegoro, Bandung, 2000.
04. Dr. Abdullah bin Muhammad bin Abdurrohman bin Ishak Alusyaikh, Tafsir Ibnu Katsir, Pustaka Imam Asy Syafii, Bogor, 2006.
05. Dr. Zakaria Ibrahim, Psikologi Wanita, Pustaka Hidayah, Bandung, 2002.
06. Guyton & Hall, Fisiologi Kedokteran, ECG Jakarta, 1997.
07. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah berjudul Tamasya ke Surga, terbitan Darul Falah, Jakarta, th. 1419 H.
08. Imam Jalaluddin Al-Mahalli & Imam jalaluddin As-Suyutti, Tafsir Jalalain Jilid 2, Sinar baru Al-Gesindo, Bandung, 2005.
09. Louanne Brizendine, The Female Brain, Ufuk Press, Jakarta, 2006.
10. Muhammad Ismail, Berjabat Tangan dengan Perempuan, Gema Insani Press, Jakarta, 1995.
11. Shaleh Tamimi, Onani Masalah Anak Muda, Gema Insan Press, Jakarta, 1992.
14. http://news.okezone.com/read/2011/09/18/338/503931/ perempuan-rok-mini-hot-pants-kumpul-di-bundaran-hi
15. http://www.antaranews.com/view/?i=1222071248&c=SBH&s= (Rok mini bakal jadi musuh masyarakat)
19. http://id.wikipedia.org/wiki/Rok_mini