Senin, 20 Agustus 2012

Asal-usul Manusia 04




Penciptaan Manusia Pertama
Di Dalam Al-Qur-an
Teka-teki Surga Nabi Adam dan Buah Khuldi





Oleh : mutawalli



....... Lanjutan Makalah Bulan Lalu




II. Permasalahan


Pada bab di atas telah dibahas tentang penciptaan langit dan bumi dalam masa enam hari dan penciptaan Nabi Adam. Setelah Nabi Adam dibuat dengan proses "nafsin wahidah", dari unsur tanah diciptakan-Nya "sebuah sel" lalu berkembang di luar rohim seorang ibu seperti tumbuhnya sayuran (in vitro). Setelah ditiupkan ruh-Nya berkembanglah menjadi seorang manusia.
Para malaikat dan iblis diperintahkan untuk bersujud kepada Nabi Adam. Iblis menolak dan dikutuk serta dikeluarkan dari surga.
Iblis menerima keputusan Alloh ini, tetapi minta waktu dan izin Alloh Swt. untuk menjadikan manusia memandang baik perbuatan ma'siat, dan akan menyesatkan manusia semuanya, kecuali hamba-hamba Alloh yang mukhlis.
Alloh Swt. menerima permintaan iblis itu dan memberinya waktu sampai hari kiamat, serta berjanji akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan orang-orang yang mengikuti mereka.
Tuhan berfirman: "Pergilah, barangsiapa di antara mereka yang mengikuti kamu, Maka Sesungguhnya neraka Jahannam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup.Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaiton kepada mereka melainkan tipuan belaka [861].
Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka. dan cukuplah Tuhan-mu sebagai Penjaga".
(QS. Al-Isro / 17:63-65).
Alloh Swt. menunjukkan kepada para Malaikat keunggulan Nabi Adam yaitu bisa menyebut nama-nama segala sesuatu (setelah diajari Alloh Swt.) tetapi Malaikat tidak bisa.
Dari sebuah sel tubuh Nabi Adam yang kromosomnya berjenis laki-laki (XY) ini dibuat-Nya pasangannya (zaujaha) dengan jalan hemikromosom Y dibuang, tinggallah X saja, lalu digandakan menjadi XX yaitu kromosom berjenis wanita.
Keduanya diizinkan berdiam di surga yang semua isinya boleh dinikmati, kecuali mendekati pohon itu. Sesuai dengan rencana Alloh Swt. untuk menjadikan Nabi Adam kholifah di bumi (surga Nabi Adam hanya kediaman sementara), maka iblis diizinkan masuk surga lagi dan menggoda mereka berdua untuk memakan buah pohon itu.
Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia [949]. (QS. Thoha / 20:121).
Setelah Adam bertobat dan diterima Alloh tobatnya itu maka keduanya dikeluarkan dari "sorga Nabi Adam" beserta iblis turun ke bumi menjalani missi yang semula yaitu menjadi kholifah di bumi.

Permasalahannya adalah :
A. Mengapa di dalam "sorga Nabi Adam" tidak terjadi perkawinan di antara Adam dan Hawa, meskipun konon mereka berdua telanjang bulat ?
B. Apa sebenarnya pohon larangan itu ? Mengapa setelah buahnya dimakan tampaklah aurat keduanya, sehingga mereka merasa malu dan menutupi aurat mereka dengan daun-daun sorga ?
C. Dimanakah "surga Nabi Adam itu" ?
III. Pemecahan Masalah


A. Mengapa di dalam "sorga Nabi Adam" tidak terjadi perkawinan di antara Adam dan Hawa, meskipun konon mereka berdua telanjang bulat?
1. Kejadian Nabi Adam
a. Issue besar "Nafsin Wahidah"
Sebagaimana telah disebutkan di dalam bab-bab sebelumnya, issue besar di dalam Al-Qur-an pada penciptaan Nabi Adam As. adalah : manusia pertama jenis Homo sapiens ini diciptakan secara "nafsin wahidah" atau "badan yang satu".
"Nafsin wahidah" atau "badan yang satu" atau "sel yang satu" ini dibuat dari unsur-unsur tanah yaitu air dan mineral-mineral.

b. Dari Mana Asal Kromosom Nabi Adam itu?
Sedang kromosom (pita DNA berisi gen-gen yang merupakan instruksi-instruksi untuk menciptakan seorang calon manusia) yang terkandung di dalam inti selnya
a. bisa saja diciptakan Alloh Swt. langsung secara "kun fayakun"
b. atau diambil dari kromosom sebuah sel manusia sebelum Adam
yaitu Homo Neanderthalensis, kemudian dilakukan sedikit rekayasa genetik untuk merubahnya menjadi kromosom Homo sapiens.

c. Kromosom Homo sapiens hampir sama dengan kromosom Homo neanderthalensis
Memang perbedaan Homo sapiens dengan Homo neanderthalensis cuma sedikit saja, di antaranya adalah
i. Baga otak dahi pada Homo sapiens lebih besar daripada Homo neanderhalensissehingga otaknya lebih cerdas dan dahinya lebih tegak.
ii. Struktur mulut dan tenggorokan Homo sapiens lebih luas daripada Homo neanderhalensis mengakibatkan lebih banyak kosa kata yang dapat diucapkan sehingga lebih luas alam pemikirannya.
iii. Homo sapiens lebih indah daripada Homo neanderhalensis
Bagi Allah Swt. kedua cara ini (dengan kun fayakun atau rekayasa genetik) sangatlah mudahnya.
d. Proses "Nafsin Wahidah" Nabi Adam As.
    = Proses "Nafsin Wahidah" Kebangkitan Manusia di Hari Kiamat -> In Vitro
Kemudian, mirip dengan proses "nafsin wahidah" pada kebangkitan manusia di hari kiamat, "nafsin wahidah" atau "sel yang satu" calon manusia pertama tadi ditumbuh-kembangkan secara "in vitro" yaitu di luar rohim seorang ibu menjadi manusia dewasa dengan cara yang belum terfikirkan oleh para ahli kedokteran sekarang.
e. Membandingkan Proses "Nafsin wahidah" Dengan Penciptaan Manusia di Dunia Secara In Vivo
Untuk bisa memahami kejadian selanjutnya pada proses penciptaan "nafsin wahidah" secara "in vitro" ini kita akan membandingkannya dengan proses kejadian penciptaan seorang manusia di dalam rohim seorang ibu secara "in vivo".
f. Membandingkan "Nuthfah" Dengan "Nafsin Wahidah".
Di dalam proses reproduksi manusia di bumi, terdapat sesuatu yang mirip dengan "badan yang satu" atau "nafsin wahidah" pada penciptaan Nabi Adam As. ini yaitu terjadinya "nuthfah" atau "zygote" di dalam saluran telur seorang ibu.

g. Proses Ovulasi
Kira-kira setengah bulan sebelum haid, biasanya sebutir telur dikeluarkan dari salah satu ovarium/ indung telur (sebelah kanan atau kiri) yang memecah. Peristiwa ini disebut ovulasi. Sel telur ini ditangkap oleh rumbai-rumbai yang ada di ujung saluran telur, kemudian diisap masuk ke dalam saluran telur.

h. Hari ke-1 : Proses Pembuahan -> Nuthfah
Bila sekitar waktu ovulasi itu terjadi persetubuhan yaitu dipancarkannya air mani yang mengandung berjuta-juta sel spermatozoa ke dalam rohim, salah satu spermatozoa ini berenang masuk ke dalam saluran telur dan bertemu dengan sel telur. Spermatozoa itu lalu membuat lubang menembus dinding sel telur, memasukkan inti selnya ke dalamnya yang kemudian bersatu dengan inti sel telur itu, sedang badan dan ekor spermatozoa itu ditinggal di luar sel telur. Peristiwa ini disebut fertilisasi atau pembuahan. Sel telur dengan inti gabungan 2 bibit atau gametocyte hasil pembuahan ini disebut zygote atau nuthfah. Di dalam inti nuthfah itu terkandung 24 pasang pita untaian DNA yang disebut kromosom, karena ganda disebut diploid.

i. Kromosom X dan Kromosom Y
Zygote adalah gabungan 2 macam sel bibit atau gametocyte. Di dalam masing-masing inti sel gametocyte tadi terdapat 23 pita kromosom, karena tunggal disebut haploid. Di dalamnya terkandung gen-gen instruksi pembentuk calon manusia. Salah satu dari 23 kromosom ini mengandung gen penentu jenis kelamin calon bayi yaitu kromosom X (wanita) dan kromosom Y (laki-laki), keduanya disebut sex kromosom. Bersatunya spermatozoa yang mengandung sex kromosom X dengan sel telur yang mengandung sex kromosom X menjadi nuthfah XX = secara genetik adalah wanita dan selalu berkembang menjadi wanita, sedang bersatunya spermatozoa yang mengandung sex kromosom Y dengan sel telur yang mengandung sex kromosom X menjadi nutfah XY = secara genetik adalah laki-laki dan biasanya berkembang menjadi laki-laki (tetapi pada keadaan tertentu bisa berjenis wanita).
j. Hari ke-3 : Proses Mitosis Nuthfah -> Mudzghoh
Selanjutnya persatuan kedua inti gametocyte itu merangsang terjadinya pembelahan sel (mitosis) dimana selama perjalanan zygote di dalam saluran telur terjadi mitosis tanpa pertambahan volume. Dari satu sel menjadi 2, 4, 8 16 dan seterusnya disebut morula atau mudzghoh pada hari ke-3.
vi. Hari ke-4 : Di Dalam Decidua Rohim Ibu, Mudzghoh -> Alaqoh
Setelah masuk ke dalam rohim ibu, morula itu membenamkan dirinya di dalam dinding rohim yang disebut decidua. Di dalam decidua rohim itu terdapat banyak makanan dalam bentuk gula glycogen dan lemak untuk pertumbuhan embryo sehingga morula ini selain membelah diri juga membesar dan berubah bentuk menjadi blastula atau alaqoh pada hari ke-4.
Selanjutnya terjadi morfogenesis yaitu pembentukan alat-alat tubuh dan berkembang menjadi manusia. System system organ di dalam tubuh manusia adalah :
a). System cairan dan kencing.
b). System darah dan kekebalan.
c). System jantung dan pembuluh darah.
d). System pernafasan.
e). System syaraf dan otot.
f). System panca indera.
g). System pencernaan dan metabolik
h). System endokrin dan reproduksi.

vii. Minggu ke-6 : Pembentukan Chorion.
Bagian dinding blastula yang bersentuhan dengan dinding rohim ibu pada minggu ke-6 mengeluarkan jonjot-jonjot akar / vili untuk mengisap makanan dari dinding rohim, disebut chorion.

viii. Minggu ke-7, Pembentukan Ari-ari
Chorion pada tempat menancapnya tali pusat, bersama decidua ibu selanjutnya pada minggu ke-7 berkembang menjadi ari-ari atau placenta. Jadi placenta adalah jaringan penghubung antara janin dan ibu yang terdiri atas jaringan anak dan jaringan ibu. Fungsi placenta adalah (a) pertukaran produk-produk metabolisme dan produk gas antara peredaran darah ibu dan janin dan (b) pembentukan hormon.
ix. Keistimewaan Jaringan Syncitio Trofoblast Pada Placenta : Membuat Hormon Pengatur hCG Untuk Ibu Dan Anak
Pada perbatasan jaringan ibu dan anak di plasenta, terdapat jaringan syncitio-trofoblast yang memproduksi hormon wanita (estrogen dan progesteron) dan hormon pengatur yang disebut hCG (Hormon Chorionic Gonadotropin). Ketiganya mempengaruhi embryo dan ibu.

x. Perkembangan Janin XY dan XX
Telah disebutkan di atas bahwa, sesuai dengan kromosom sex yang dikandungnya, embryo dapat dibagi menjadi 2 jenis.:
Embryo yang mempunyai kromosom sex Y yaitu embryo XY, umumnya akan berkembang menjadi laki-laki, sedang yang tidak mempunyai kromosom sex Y yaitu embryo XX biasanya berkembang menjadi perempuan.
xi. Kromosom Sex Y => Testis,
Pada Minggu ke-7 : Hormon Pengatur Placenta => Testis => Testosteron dll. => Alat kelamin laki-laki
Embryo yang mengandung kromosom sex Y tadi akan membentuk kelenjar testis (kelenjar sex laki-laki). Di dalam kandungan ibu, pada minggu ke-7 testis embryo ini dibawah pengaruh hCG placenta akan memproduksi hormon laki-laki testosteron dan beberapa hormon lainnya. Selanjutnya hormon-hormon ini menumbuh-kembangkan alat kelamin laki-laki bagian luar dan dalam, menumbuh-kembangkan bagian badan lainnya serta otak yang bersifat laki-laki.
xii. Alat Kelamin Luar, Badan dan Otak Semua Janin Pada Mulanya Berjenis Perempuan (Pengaruh Kromosom X)
Pada mulanya struktur alat kelamin luar, juga badan dan otak kedua jenis embryo itu baik XY atau XX adalah perempuan. Ini adalah pengaruh kromosom X yang dimiliki oleh kedua jenis embryo itu. Hal ini terbukti dengan terdapatnya puting susu pada kedua jenis embryo yang masih ada pada orang laki-laki dalam bentuk kecil (rudimenter). Tugas kromosom Y hanyalah membuat testis yang ada di dalam rongga perut bagian belakang sebagai prasarana kelaki-lakian, sedang tugas selanjutnya untuk membuat ciri-ciri laki-laki diserahkan kepada placenta yaitu jaringan synctitio trofoblast seperti di atas pada minggu ke-7.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jadi, didalam rohim ibu sebelum minggu ke-7 janin laki-laki itu berjenis perempuan, setelah itu berubah menjadi laki-laki.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sekian uraian proses reproduksi manusia yang terjadi di dalam rohim ibu (in vivo).

2. Kembali ke Penciptaan Nabi Adam As.
a. Pertumbuh-kembangan Manusia Pertama Mirip Pertumbuh-kembangan Manusia di Dalam Perut Ibu
Sebagaimana halnya kejadian penciptaan manusia di dalam perut ibu di bumi, pertumbuh-kembangan "Nafsin Wahidah" Nabi Adam As. sama dengan pertumbuh-kembangan "Nuthfah" atau zygote yaitu : "Nafsin wahidah" tumbuh menjadi mudzghoh / morula, lalu menjadi alaqoh / blastula yang selanjutnya terjadi morfogenesis dan berkembang menjadi manusia.
b. Antara Pertumbuh-kembangan "In Vivo" (manusia dunia) dengan "In Vitro" (manusia pertama).
Di samping persamaan di atas, terdapat perbedaan yang prinsip yaitu proses pertumbuh-kembangan manusia di dunia terjadi di dalam perut ibu (in vivo) sedang proses pertumbuh-kembangan Nabi Adam As. terjadi di luar tubuh.
Telah disebutkan bahwa di dalam inti "Nafsin wahidah" terdapat 23 pasang kromosom, yang sepasang di antaranya adalah kromosom sex X dan Y.
Sebagaimana embryo manusia bumi, akibat pengaruh kromosom X pada mulanya jenis kelamin luar, bagian badan lainnya serta otak "Nafsin wahidah" ini berjenis perempuan. Sedang kromosom Y bertugas membentuk testis yang ada di dalam rongga perut bagian belakang embryo. Pada manusia bumi, atas pengaruh pengaruh hormon pengatur hCG yang diproduksi placenta, testis ini memproduksi hormon testosteron dan beberapa hormon lainnya. Selanjutnya hormon-hormon ini menumbuh-kembangkan alat kelamin laki-laki bagian luar dan dalam, menumbuh-kembangkan bagian badan lainnya serta otak yang bersifat laki-laki.

c. Akibat Dari Pertumbuh-kembangan "In Vitro"
Oleh karena "Nafsin wahidah" ini tumbuh dan berkembang di luar kandungan seorang ibu, maka dia tidak mempunyai placenta yang memproduksi hormon pengatur hCG. Akibat dari tidak adanya hormon pengatur hCG ini maka testis "Nafsin wahidah" itu tidak memproduksi hormon testosteron dan hormon-hormon lainnya sehingga jenis kelamin luar, badan serta otak "Nafsin wahidah" ini tetap seperti semula yaitu berjenis kelamin perempuan.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jadi, "Nafsin wahidah" ini berjenis kelamin perempuan, tetapi mempunyai testis.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
d. Adakah Contoh di Bumi Manusia Berjenis Kelamin Perempuan Tetapi mempunyai Testis Itu ?
Ada ! Dan inilah ceritanya ....
Biasanya yang disebut perempuan itu selalu memiliki indung telur (kelenjar sex perempuan), tidak mungkin mempunyai testes (kelenjar sex laki-laki), sehingga peristiwa Nabi Adam adalah seorang perempuan yang mempunyai testis itu membingungkan.
Bila hal tersebut secara teori mungkin terjadi adakah contoh di bumi manusia berjenis kelamin perempuan tetapi mempunyai testis itu ?
Adalah seorang wanita bernama Jan Johnson, ia seorang atletis, feminin berusia 42 tahun dengan tinggi 6 kaki 3 inci. Tidak ada yang aneh ketika ia tumbuh dari seorang gadis kecil menjadi wanita dewasa yang aktif dan berenergi. Dia merasa seperti wanita normal yang suka bermain boneka dan punya teman-teman wanita. Anehnya pada usia 19 tahun dia belum menstruasi. Sewaktu memeriksakan diri ke ahli kandungan dia diberitahu bahwa penyebab tidak menstruasinya itu adalah karena kromosom sexnya adalah XY.
Kromosom Y adalah kromosom yang kecil. Di dalamnya hanya terdapat 60 gen, sedangkan di dalam kromosom X terdapat 3000 gen. Yang bekerja lebih dahulu kromosom X yang menjadikan semua embryo pada mulanya adalah perempuan. Pada usia 6 minggu barulah kromosom Y ini bekerja membuat testis. Pada usia 7 minggu, atas pengaruh hormon pengatur hGC yang diproduksi ari-ari, testis ini memproduksi testosteron yang membentuk otot-otot dan mengembangkan system kardiovaskular. Pada wanita juga dibentuk testosteron yang jumlahnya lebih sedikit daripada pria, sehingga otot dan system kardiovaskularnya kurang kuat. Berbeda dengan pria lainnya, Jan Johnson memiliki kondisi yang disebut Androgen Insensitive Syndrome (AIS = Syndrome ketidakpekaan Androgen), dimana meskipun di dalam tubuhnya beredar hormon testosterone tetapi tubuhnya tidak bereaksi sehingga embryo yang awalnya wanita tidak berubah, bahkan dia lebih feminin daripada wanita normal, lebih tinggi dan lebih cantik.
Inilah contoh seorang wanita bernama Jan Johnson, sebagaimana halnya Nabi Adam, Jan mempunyai kromosom sex XY dan mempuyai testis. Karena tidak memiliki kandungan dan indung telur maka keduanya tidak bisa menstruasi, hamil dan punya anak.
Berbeda dengan Nabi Adam, sewaktu di dalam kandungan, karena adanya ari-ari maka testis Jan Johnson mamproduksi hormon testerone. Namun tubuhnya tidak bereaksi terhadap hormon ini sehingga dia tetap wanita. Sedang Nabi Adam karena tidak adanya plasenta maka testisnya tidak memprodukdi hormon testosteron, sehingga juga tetap menjadi wanita.
e. Penciptaan Siti Hawa Dari Sebuah Sel "Nafsin wahidah".
Selanjutnya dari tubuh manusia pertama ini Alloh Swt. menciptakan seorang "zaujun / pasangan"-nya dengan cara "kloning" dan rekayasa genetik ("zaujun" berarti "pasangan" bukan berarti "isteri" yang dalam bahasa Arob adalah "zaujatun").
Dari sembarang bagian tubuh "Nafsin wahidah" itu Alloh Swt. mengambil sebuah sel. Di dalam sel calon Siti Hawa ini terdapat 23 pasang kromosom dimana yang satu pasang di antaranya adalah kromosom sex X dan Y. Oleh Alloh Swt. kromosom Y nya dikeluarkan sedang kromosom X nya digandakan sehingga terbentuk sepasang kromosom X. Lalu sel yang telah dilakukan rekayasa genetik ini ditumbuh-kembangan di luar rohim ibu menjadi manusia yang asli perempuan, yaitu tampilan luarnya perempuan dan dalam rongga panggulnya terdapat ovarium (indung telur).
Dialah Yang menciptakan kalian dari "badan yang satu" ("nafsin wahidah" = Nabi Adam di "surga Nabi Adam") dan dari padanya (nya / dia laki-laki – artinya secara genotype "Nafsun wahidah" adalah laki-laki = XY meskipun secara fenotype yaitu yang terlihat di luarnya adalah perempuan) Dia membentuk pasangannya (zaujaha) agar dia merasa senang kepadanya. Maka (pada Bani Adam di bumi, pen.) setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami/ isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur". (Al-A’raaf 7:189).
Kedua orang manusia pertama itu oleh Alloh Swt. dimasukkan ke dalam Surga Firdaus.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Maka, di dalam Surga Nabi Adam itu terdapat 2 orang manusia yang kedua-duanya terlihat (secara fenotype / tampak luar) sebagai manusia yang berjenis kelamin perempuan. Tidak ada daya tarik sex (laki perempuan) di antara mereka. Sehingga keduanya hanya sekedar berteman saja, tidak terjadi perkawinan.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
B. Apa sebenarnya pohon larangan itu ? Mengapa setelah buahnya dimakan tampaklah aurat keduanya, sehingga mereka merasa malu dan menutupi aurat mereka dengan daun-daun sorga ?
Tujuan diciptakannya "Nafsin wahidah" adalah sebagai kholifah di bumi berupa manusia-manusia / Bani Adam yang cerdas dan berbudaya. Bila kedua manusia pertama tadi sama-sama perempuan maka tujuan tadi tidak mungkin tercapai. Agar tujuan itu tercapai maka jenis kelamin luar "Nafsin wahidah" yang perempuan itu terlebih dulu dirubah menjadi laki-laki.
Untuk itu Alloh Swt. menciptakan pohon "buah khuldi" yang berfungsi seperti placenta bayi yang memproduksi hormon pengatur hCG. Setelah buah itu dimakan oleh mereka berdua, bagi Siti Hawa tidak berpengaruh apa-apa. Tetapi terhadap "Nafsin wahidah" yang berjenis kelamin perempuan tetapi mempunyai testis di dalam perutnya itu berpengaruh sangat besar. Di bawah pengaruh "buah khuldi" itu testis itu segera bekerja memproduksi hormon testosteron dan lain-lainnya. Hormon-hormon ini berfungsi merubah penampilan "Nafsin wahidah" dari perempuan menjadi laki-laki dewasa.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Terbukalah aurat keduanya" yaitu keduanya, dari dua orang perempuan berubah menjadi seorang laki-laki dan seorang perempuan yang telanjang bulat sehingga keduanya merasa malu lalu mengambil daun-daun surga untuk menutup aurat mereka berdua.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Selanjutnya kedua nenek moyang kita itu beserta Iblis diturunkan ke bumi.


C. Dimanakah "surga Nabi Adam itu" ?



Bersambung bulan depan ........



Jember, 24 Februari 2010



Dr. H.M. Nasim Fauzi

nasimfauzi.Blogspot.Com

JI. Gajah Mada 118,

Tlp. 481127 Jember


Kepustakaan
01. A. Khozin Afandi, Pengetahuan Modern Dalam Islam, Al Ikhlas, Surabaya, 1995.
02. Abdulqadir Hassan, Qamus Al-Quran, Yayasan Al-Muslimun, Bangil, 1991.
03. Ali Audah, Konkordansi Quran, Utera AntarNusa dan Mizan, Bogor, 1997.
04. Arthur Beiser, Konsep Fisika Modern, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1990.
05. Arthur E. Guyton M.D., Function of The Human Body, W.B. Saunders Company, Philadelphia and London, 1964.
06. Bey Arifin, Rangkaian Cerita dalam Al-Quran, PT Almaarif, Bandung, 1971.
07. David Bergamini, Alam Semesta, Tira Pustaka, Jakarta, 1979.
08. Departemen Agama RI, Al Quran dan Terjemahnya, CV Asy-Syifa, Semarang, 1999.
09. Dr. Drh. Mangku Sitepoe, Rekayasa Genetika, Grasindo, Jakarta, 2001.
10. Dr. Maurice Bucaille, Asal-usul Manusia Menurut Bibel Al-Quran Sains, Mizan, Bandung, 1986
11. Dr. Maurice Bucaille, Bibel, Qur-an dan Sains Modern, Penerbit Bulan Bintang, Jakarta, 1979.
12. Dr. M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran, Penerbit Mizan, Bandung, 1992.
13. Felix Pirani dan Christine Roche, Mengenal Alam Semesta, Mizan "For Beginners", Bandung, 1997.
14. M. Nurchalis Bakry dkk, Bioteknologi dan Al Qur’an, Gema Insani Press, Jakarta, 1996.
15. Ibnu Katsir, Huru-hara Hari Kiamat, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta , 2005.
16. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Tamasya ke Surga, Darul Falah, Jakarta, 1419 H.
17. John W. Kimball, Biologi Jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1990.
18. Larry Gonick & Mark Wheelis, Kartun Biologi Genetika, KPG Gramedia, Jakarta, 2001.
19. N. Glinka, General Chemistry, Peace Publisher, Moscow, tanpa tahun.
20. Richard Leakey, Asal Usul Manusia, KPG, Jakarta, 2003.
21. Sukmadjaja Asyarie dkk, Indeks Al-Qur’an, Penerbit Pustaka, Bandung, 1984.
22. Toshihiko Izutsu, Konsep-konsep Etika Religius dalam Quran, PT Tiara Wacana, Yogjakarta, 1993.
23. T.W. Sadler, Embryologi Kedokteran Langman, Edisi ke-7, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 2000.
24. William A. Haviland, Antropologi Jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1988.