Senin, 20 Agustus 2012

Beda Laki-laki dan Wanita




Samakah Laki-laki dan Wanita Itu ?



Oleh : mutawalli





A. Latar Belakang Masalah

I. Pendahuluan
Peran wanita sekarang ini tidak cuma di rumah saja. Dimulai oleh R.A. Kartini pada abad ke-19 dengan membuat “Sekolah Kartini” yang bertujuan untuk memajukan pendidikan kaum wanita, sekarang ini emansipasi /persamaan hak antara laki-laki dan perempuan dalam menempuh pendidikan di sekolah sampai jenjang yang setinggi-tingginya telah dinikmati secara penuh oleh kaum wanita. Maka sekarang ini, jumlah lulusan sekolah menengah dan perguruan tinggi di kalangan wanita sudah menyamai laki-laki. Di media informasi terutama di TV terlihat bahwa peran wanita di Barat sudah masuk ke hampir semua lapangan kerja, maka di Indonesia hal tersebut juga ditiru dan terjadi.
Di samping tuntutan emansipasi di bidang pendidikan, juga para wanita menuntut emansipasi di bidang hukum baik hukum negara dan hukum agama, dan juga di bidang politik.
Namun ternyata ada beberapa pekerjaan dan jabatan, terutama yang menyangkut kekuatan dan ketrampilan fisik, kemampuan manajemen organisasi serta pemikiran abstrak dan matematis yang masih dikuasai laki-laki.
Beberapa kalangan wanita menganggap kejadian ini bukan akibat dari kodrat wanita yang berbeda dengan laki-laki (nature), namun karena perbedaan cara mendidik anak laki-laki dan wanita (turture). Anak laki-laki diberi mobil-mobilan dan pistol-pistolan sedang anak wanita diberi boneka dan mainan masak memasak. Bila cara mendidik ini dirubah maka tentu akan dihasilkan anak perempuan yang sama dengan laki-laki.
Di pihak lain ada yang beranggapan bahwa mengingat kodrat wanita yang diciptakan untuk mengandung, menyusui dan mendidik anak seharusnya para wanita lebih mengutamakan tinggal di rumah, mencurahkan waktu dan fikirannya untuk mendidik anak dan mengurus rumah tangga.
Sifat manusia adalah ingin kaya dan terkenal.
Dengan masih dikuasainya jabatan-jabatan pimpinan oleh laki-laki membuat penghasilan laki-laki lebih besar daripada wanita sehingga laki-laki lebih kaya dan terkenal daripada wanita. Hal ini menimbulkan kecemburuan pada beberapa wanita.
Sebaliknya pekerjaan rumah tangga yang tidak menghasilkan uang dan tidak menjadikan para pelakunya terkenal, dianggap statusnya lebih rendah dibanding pekerjaan di kantor.
Sebagai efek samping dari masuknya wanita ke dalam dunia kerja formal, menjadikan sangat berkurangnya waktu yang tersedia bagi para wanita untuk mengurus rumah tangga termasuk pendidikan anak. Karena pendidikan moral terutama dilakukan di rumah dengan contoh perilaku yang baik dari para ibu utamanya, maka bila kecenderungan ini meluas bisa menurunkan mutu pendidikan moral pada anak, yang akan mengancam moral bangsa di masa depan.
Penyakit orang modern sekarang adalah penyakit konsumerisme yaitu suka belanja membeli barang-barang yang kurang dibutuhkan. Sebenarnya bila direnungkan, pekerjaan rangkap para wanita di rumah dan di tempat kerja itu sangat memberatkan wanita. Konon ini adalah perencanaan Rockefeller yang ditugaskan oleh kaum kapitalis untuk mendorong masuknya wanita ke dunia kerja agar mereka mampu membeli dagangan kaum kapitalis yang umumnya disukai wanita itu.


B. Permasalahan
Permasalahan yang dapat kita petik dari pendahuluan di atas adalah :
1. Di samping perbedaan fisik yaitu laki-laki lebih besar dan kuat, apakah wanita itu juga berbeda dengan laki-laki dalam kemampuan intelektualnya ?
2. Mengapa bisa terjadi perbedaan itu ?
3. Mengapa pekerjaan yang menyangkut kekuatan dan ketrampilan fisik, kemampuan manajemen organisasi serta pemikiran abstrak dan matematis masih dikuasai laki-laki ?
4. Berdasar adanya perbedaan itu, ditinjau dari segi agama, bagaimanakah pembagian tugas antara wanita dan laki-laki itu ?


C. Pemecahan Masalah




Asal usul manusia modern (Homo sapiens)
Pada makalah Asal-usul Manusia Seri 01 telah dibahas bahwa kita semua adalah termasuk Bani Adam yaitu keturunan Nabi Adam. Kita bukan keturunan dari manusia purba yaitu Homo neanderthalensis karena di gua Skhul dan Qafzeh di Palestina ditemukan fosil-fosil manusia modern bertetangga dengan fosil Homo neanderthalensis. Karena fossilnya sezaman maka manusia modern tidak mungkin keturunan mereka. Juga pada pemeriksaan fossil Homo neanderthalensis ternyata kromosomnya berbeda dengan kromosom kita.
Nabi Adam a.s. diciptakan secara “nafsin wahidah” yaitu berasal dari sebuah sel di luar tubuh seorang ibu. Satu sel ini bisa saja diciptakan langsung oleh Alloh s.w.t. secara “kun fayakun” karena Alloh adalah Maha kuasa. Kemungkinan lain adalah, sel ini diambil dari satu sel manusia purba Homo neanderthalensis kemudian dilakukan rekayasa genetik pada sebagian kecil kromosomnya. Sosok Homo neanderthalensis ini sudah mirip dengan manusia modern tetapi tengkoraknya lebih tebal, dahinya rendah menandakan otak lobus frontalisnya kecil (bagian ini adalah pusat berfikir), sehingga kurang cerdas dibanding manusia modern. Perawakannya gempal. Khromosom Homo neanderthalensis ini oleh Alloh s.w.t. direkayasa sehingga menjadi khromosom manusia modern Homo sapiens yang tengkoraknya lebih tipis, otak yang lobus frontalisnya lebih besar sehingga lebih cerdas, tenggorokannya lebih besar dan lebih tinggi sehingga pengucapan kata-katanya lebih jelas, perawakannya lebih langsing dan lebih cakap.
Pada makalah Asal-usul Manusia 06 ditulis bahwa Nabi Adam setelah diciptakan di bumi, kemudian oleh Alloh s.w.t. dibawa ke surga Nabi Adam yang berada di masa depan melalui waktu maya / waktu Alloh. Di surga itu dari sebuah sel yang diambil dari tubuh Nabi Adam, Alloh s.w.t. kemudian menciptakan pasangannya. Setelah terjadi peristiwa buah khuldi lalu keduanya dikeluarkan dari surga dan dikembalikan lagi ke bumi yaitu di tengah hutan savanna di Afrika timur. Afrika timur terkenal sebagai tempat asal usul manusia. Teori ini di dalam anthropologi dikenal dengan nama teori “Out of Africa”.

Perilaku Bani Adam / manusia modern sekarang tidak berobah dari perilaku nenek moyangnya dulu (manusia gua).
Karena terdapatnya gen-gen manusia purba di dalam khromosomnya maka perilaku Bani Adam yaitu kita, Homo sapiens ini mirip dengan manusia gua (Homo sapiens yang hidup di dalam gua).
Kaum wanita manusia purba (Homo sapiens di zaman purba), beserta anak-anaknya hidup di dalam gua. Sebagian besar struktur otak wanita manusia gua itu mirip dengan struktur otak Homo neanderthalensis, yang telah melalui proses evolusi yang sangat lama menjadi sesuai dengan kehidupan di dalam gua.
- Otak wanita manusia gua itu berkembang menjadi otak pendidik anak yaitu pandai berbicara, mampu mengandung, melahirkan, menyusui dan mengasuh anak. Wanita mampu mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus.
- Wanita mampu melihat ke sekeliling gua yang gelap, dan bisa menemukan barang-barang dengan jalan meraba di dalam gelap.
- Emosinya tajam dan bisa berhubungan secara emosional dengan sesama wanita dan dengan anak-anaknya. Wanita bisa membaca mimik wajah lawan bicaranya dengan baik.
- Daya ingatnya lebih kuat dari laki-laki.
- Mereka juga bercocok tanam kecil-kecilan di sekitar gua dan mengambil umbi-umbian serta memetik buah-buahan di pohon-pohonan yang ada di sekitar gua.
Sedang kehidupan laki-laki manusia gua itu sangat berbeda dengan wanitanya. Mereka pergi ke luar gua secara berkelompok untuk mencari makanan dengan cara berburu binatang liar. Di Afrika Timur tanahnya bergunung-gunung, terdapat hutan yang diselingi dengan alang-alang dimana hidup binatang liar yaitu harimau, singa, gajah, sapi liar dan rusa. Dalam berburu sapi liar dan rusa itu mereka bersaing dengan harimau dan singa. Mereka tentu kalah bila berkelahi melawan harimau dengan tangan kosong. Maka dengan kecerdasannya mereka membuat senjata yaitu tombak, panah, kapak, golok dan pisau. Agar usahanya mendapatkan binatang buruan serta menghindari harimau itu berhasil, mereka perlu membuat perencanaan terlebih dahulu. Mereka mempelajari situasi wilayah, dimanakah tempat binatang buruan yang akan mereka tuju, dan dimanakah tempat binatang buas yang harus dihindari. Untuk itu mereka perlu membuat peta. Otak pemburu bisa membuat dan membaca peta karena otaknya bisa membaca situasi tiga dimensi. Baru setelah itu dilakukan perburuan itu. Selama perburuan itu mereka jarang berbicara satu dengan lainnya karena bisa didengar oleh mangsanya, sehingga mereka hanya menggunakan isyarat. Otak pemburu hanya terkonsentrasi pada proses perburuan saja, karena para pemburu itu hanya mampu berfikir pada satu hal. Berbeda dengan otak wanita yang bisa berfikir beberapa hal sekaligus. Seluruh panca inderanya digunakan untuk mendengar, melihat dan membau adanya mangsa atau binatang buas. Data-data itu dianalisa untuk meneruskan atau merubah rencana sebelumnya. Pandangan manusia gua itu adalah pandangan pemburu yang hanya bisa melihat jauh ke depan. Tidak bisa melihat yang ada di sampingnya, apalagi di belakangnya seperti wanita. Bila mendadak muncul binatang buas maka mereka harus segera melemparkan tombaknya dengan tepat ke arah bagian badannya yang mematikan. Otak pemburu bisa memperhitungkan jarak mangsa dengan kekuatan tangan sehingga tombak bisa tepat sasaran. Karena bila tidak tepat maka nyawalah taruhannya.
Struktur otak manusia modern sekarang tetap sama dengan otak manusia modern yang tinggal di dalam gua di Afrika timur antara 142.500 - 285.000 tahun yang lalu, yaitu jangka waktu menurut teori ibu Hawa – lihat makalah Asal-usul manusia seri 01. Dipandang dari teori evolusi, masa selama itu adalah sangat singkat dan tidak cukup untuk dapat merubah struktur otak manusia modern.

Perbedaan Kemampuan Intelektual

antara Laki-laki dan Wanita
Dengan membayangkan situasi nenek moyang kita di Afrika timur sekitar 200.000 tahun yang lalu di atas, kita bisa memahami mengapa badan dan otak laki-laki sangat berbeda dengan wanita.
Prinsipnya, otak wanita dibuat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia, sedangkan otak laki-laki dibuat untuk berkomunikasi dengan alam beserta isinya.
Dalam berkomunikasi itu wanita banyak menggunakan emosinya sedangkan laki-laki banyak menggunakan rasionya.
Wanita berfikir dengan cara berbicara dengan teman-temannya, sedang laki-laki berfikir dengan jalan berbicara dengan dirinya sendiri.
Laki-laki hanya berfikir dan mengerjakan satu hal saja secara urut sampai selesai sedang wanita bisa memikirkan beberapa hal sekaligus secara meloncat-loncat.
Otak wanita dibuat untuk memelihara kehidupan, sedang otak laki-laki dibuat untuk berorganisasi guna berperang dan menaklukkan alam.
Pada bab pendahuluan telah dibahas, setelah masuknya wanita ke dalam lapangan pekerjaan modern, ternyata masih ada beberapa pekerjaan dan jabatan, terutama yang menyangkut kekuatan dan ketrampilan fisik, kemampuan manajemen organisasi serta pemikiran abstrak dan matematis yang masih dikuasai laki-laki.
Sebagai pemburu alami memang laki-laki harus trampil menggunakan alat-alat. Dalam berburu, laki-laki harus mengorganisasi diri agar proses perburuannya efektif dan efisien karena ada keterbatasan waktu yaitu proses berburu hanya dilakukan pada waktu siang hari, pada sore hari mereka harus pulang untuk tinggal di dalam gua. Kemampuan abstrak dan matematis diperlukan untuk merencanakan perburuan dan membuat peta dan skema yang memerlukan pemikiran abstrak dan perhitungan matematis.
Maka laki-laki modern yang mewarisi otak laki-laki pemburu purba itu memang lebih trampil dalam berorganisasi dan membuat perencanaan yang diperlukan oleh pemimpin modern. Kemampuannya di dalam berkelahi dan berperang secara fisik berguna untuk menumbuhkan nafsu bersaing dalam organisasi modern.
Baiklah kita kutip data-data keunggulan laki-laki tersebut dari resensi buku “Membaca Filsafat yang "Bertubuh" dan "Berjender" karangan Dr. Gadis Alvia sebagai berikut :
Gadis Arivia memaparkan bagaimana perempuan yang mengerjakan tiga perempat dari seluruh pekerjaan, memproduksi 45 persen makanan di dunia, namun mereka hanya menerima 10 persen pendapatan dunia dan satu persen kepemilikan properti. Bidang kerja perempuan di ruang publik pun kemudian dikotakkan kepada pekerjaan-pekerjaan yang lebih bersifat melayani, mengasuh, dan merawat.
Dalam posisi manajerial, keadaaannya lebih buruk lagi. Di Bangladesh dan Indonesia, hanya satu persen perempuan memegang posisi di tingkat pengambilan keputusan. Di Norwegia dan Australia, manajer laki-laki unggul dengan perbandingan tiga berbanding satu. Di AS, dari 1.000 perusahaan yang diteliti, hanya tiga persen perempuan menduduki posisi eksekutif. Perempuan secara garis besar masih mengalami diskriminasi upah. Sebanyak 75 persen dan 60 persen perempuan di dunia masih buta huruf. Situasi inilah yang sebenarnya memberikan kontribusi besar terhadap tingginya angka kematian bayi dan angka kematian ibu melahirkan.
Kalau dianggap bahwa pernyataan tentang perbedaan antara otak laki-laki dan wanita di atas hanya bersifat teoretis, hal tersebut secara ilmiah telah dibuktikan kebenarannya dengan ditemukannya alat canggih yaitu MRI Fungsional yang bisa memeriksa aktifitas otak secara langsung dalam uraian berikut.

Bukti Perbedaan Otak Laki-laki dan Wanita dengan MRI fungsional.



Cara kerja MRI fungsional
Kegiatan suatu bagian di dalam otak adalah proses kimia yang memerlukan oksigen. Oksigen ini diambil dari oxyhemoglobin (hemoglobin yang mengandung oksigen) yang ada di dalam eritrosit (sel darah merah) di dalam aliran darah. Setelah diambil oksigennya oleh bagian otak yang aktif itu, oxyhemoglobin kemudian berubah menjadi deoxyhemoglobin. Ternyata deoxyhemoglobin ini bersifat paramagnetik.
Karena kerja MRI (Magnetic Resonance Imaging) berdasarkan atas resonansi magnit, maka timbulnya deoxyhemoglobin yang bersifat paramagnetic ini akan terdeteksi oleh pesawat MRI. Sedang fMRI atau MRI fungsional mampu mendeteksi bagian mana dari otak yang diperiksa itu sedang aktif. Aktifitas suatu bagian otak ditandai dengan meningkatnya aliran darah yang mengandung oxyhemoglobin ke bagian otak itu. Kemudian oxyhemoglobin itu dirubah menjadi deoxyhemoglobin.
Sebagai contoh, bila seseorang yang sedang berada di dalam alat fMRI itu berbicara maka pusat bicara di dalam otaknya aktif. Aktifitas pusat bicara itu terdeteksi oleh fMRI dan tergambar dalam film hasil scanning.

Menganalisa Otak
Sejak awal tahun 1990-an, peralatan penscan otak telah berkembang hingga sekarang mampu melihat bagaimana otak menjalankan kehidupan Anda dari layar televisi dengan menggunakan Positron Emission Tomography (PET) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Marcus Raichle dari Universitas Kedokteran Washington mengukur area-area tertentu pada kenaikan metabolisme dalam otak untuk menjelaskan area-area yang pasti yang digunakan bagi keterampilan khusus
Pada tahun 1995 di Universitas Yale, sebuah kelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Drs. Bennet dan Shaywitz melaksanakan serangkaian tes pengujian pada beberapa orang pria dan wanita untuk menetapkan bagian otak yang mana yang digunakan untuk menyusun kata-kata sesuai dengan sajaknya. Dengan menggunakan MRI untuk mendeteksi perubahan kecil dalam aliran darah ke bagian lain dari otak, mereka mampu menegaskan bahwa pria menggunakan otak kiri untuk berbicara, sementara wanita menggunakan kedua sisinya yaitu bagian kiri dan kanan. Percobaan-percobaan dan eksperimen lain yang tak terhitung itu dilanjutkan sejak tahun 90-an dan menunjukkan hasil yang sama, yaitu: otak pria dan wanita bekerja dengan cara berbeda.
Penelitian juga memperlihatkan bahwa otak sebelah kiri dari seorang gadis berkembang lebih cepat daripada otak anak laki-laki; yang artinya, anak perempuan akan mampu berbicara lebih awal dan lebih baik dibandingkan dengan kakak laki-lakinya; anak perempuan juga mampu membaca lebih awal serta belajar bahasa dengan lebih cepat.
Meski begitu, otak sebelah kanan anak laki-laki berkembang lebih cepat daripada otak anak perempuan; mereka memiliki keterampilan ruang, logika dan keterampilan penglihatan yang lebih baik. Anak laki-laki lebih handal di bidang matematika, rancang bangun, memasang puzzle, memecahkan masalah, juga menguasai hal-hal tersebut lebih awal dibandingkan dengan anak perempuan.
Roger Groski, seorang ahli neurologi dari Universitas California di Los Angeles menegaskan bahwa otak wanita memiliki corpus callosum yang lebih tebal dibandingkan dengan otak pria; dengan demikian wanita memiliki lebih dari 30% hubungan otak kiri dan kanan lebih banyak. Groski juga membuktikan bahwa pria dan wanita menggunakan bagian otak yang berbeda walau mengerjakan pekerjaan yang sama. Sejak itu, penemuan ini telah ditiru oleh para ilmuwan lainnya di tempat lain.
Riset juga mengungkap bahwa hormon esterogen wanita mendorong sel-sel syaraf untuk menumbuhkan hubungan yang lebih banyak di dalam otak dan di antara kedua belahannya. Penelitian ini menunjukkan semakin banyak penghubung yang Anda miliki, semakin lancar kemampuan bicara Anda. Ini juga menjelaskan bahwa wanita mampu untuk mengerjakan berbagai pekerjaan yang tidak saling berhubungan serta memiliki intuisi yang peka. Seperti yang telah kita bicarakan sebelumnya, bahwa seorang wanita memiliki penginderaan yang lebih luas dan dengan keanekaragaman serat penghubung yang berguna bagi pemindahan informasi yang lebih cepat antara kedua belahan otak. Maka tidaklah mengherankan jika seorang wanita mampu membuat penilaian dengan begitu cepat dan tepat tentang orang-orang dan keadaan mereka dengan menggunakan intuisinya saja.

Otak Pria: Satu Pekerjaan dalam Satu Waktu
Segala penelitian yang ada telah bersepakat bahwa: otak pria dibuat untuk pekerjaan khusus. Otak mereka juga terbagi-bagi dan disusun untuk memusatkan perhatian pada satu hal khusus, terikat pada satu pekerjaan pada satu saat dan pada umumnya pria akan mengaku bahwa ia hanya dapat melakukan 'satu pekerjaan dalam satu waktu'. Ketika seorang pria menghentikan mobilnya untuk membaca petunjuk jalan, apa yang pertama kaji dilakukannya pada radionya? Ia mematikan radio itu! Pada umumnya wanita tidak dapat mengerti mengapa harus begitu. Dia dapat membaca sambil mendengarkan dan berbicara, jadi mengapa pria tidak mampu melakukan itu? Mengapa memaksa mematikan TV ketika telepon berdering? "Ketika ia membaca koran atau menonton TV, mengapa ia tidak dapat mendengar apa yang kukatakan padanya?", merupakan kalimat keluh kesah yang diucapkan setiap wanita di seluruh dunia pada keadaan yang sama. Jawabannya adalah: otak seorang pria tersusun untuk mengerjakan satu pekerjaan dalam satu waktu karena kekurangan serat penghubung antara belahan otak kiri dan belahan otak kanan, sementara itu otaknya juga lebih banyak terbagi-bagi. Lihatlah hasil scan otaknya saat ia sedang membaca, Anda akan melihat bahwa ia benar-benar dalam keadaan tuli.

Otak Wanita: Berbagai Tugas dalam Satu Waktu
Sedangkan, otak seorang wanita tersusun untuk mengerjakan berbagai tugas. Dia dapat mengerjakan berbagai macam pekerjaan yang berbeda dalam waktu bersamaan dan otaknya tidak pernah berhenti alias selalu aktif. Dia dapat berbicara di telepon, sambil memasak dengan resep baru dan menonton televisi sekaligus. Atau dia dapat mengemudikan mobil, sambil berdandan dan mendengarkan radio sementara berbicara dengan ponselnya yang menggunakan handsfree. Tetapi jika seorang pria memasak dengan resep baru dan Anda berbicara dengannya, ia akan marah karena ia tidak akan dapat mengikuti petunjuk resep barunya sambil mendengarkan Anda sekaligus. Jika seorang pria sedang bercukur dan Anda berbicara kepadanya, ia akan teriris silet cukurnya. Pada umumnya wanita sering disalahkan jika seorang pria terlewatkan belokan keluar dari jalan tol karena wanita itu mengobrol dengannya saat itu. Seorang wanita mengatakan kepada kami, bahwa jika dia marah kepada suaminya, dia akan berbicara dengannya ketika ia sedang memaku dengan sebuah palu!
Karena wanita menggunakan kedua sisi otaknya, banyak yang sulit membedakan mana kiri mana kanan. Sekitar 50% dari wanita tidak dapat segera tahu mana yang sebelah kanan dan kiri, sebelum melihat pada cincin atau tanda khusus lainnya. Sebaliknya, pria hanya menggunakan salah satu belahan otaknya saja, yaitu yang kiri atau yang kanan untuk menentukan sisi kiri atau kanan mereka. Sebagai akibatnya, wanita di seluruh dunia dikritik oleh pria karena selalu membelok ke kanan padahal sebenarnya mereka ingin ke kiri.
Demikianlah hasil yang ditemukan oleh fMRI tentang perbedaan laki-laki dan wanita.

Terbukti bahwa perbedaan antara laki-laki dan wanita itu bukan karena hasil pendidikan (turture), melainkan karena kodrat (nature)

Namun masyarakat belum mengetahui dan menyadari
Mungkin telah menjadi kebiasaan untuk menganggap bahwa perbedaan antara jender tidaklah terlalu besar atau bahkan perbedaan itu tidak ada hubungannya dengan jender. Namun faktanya sama sekali tidak mendukung anggapan tersebut.
Sayangnya, kita sekarang hidup dalam lingkungan sosial yang berusaha meyakinkan bahwa kita sama - meski ada begitu banyak bukti yang menunjukkan bahwa otak kita bekerja secara berbeda dan berkembang dengan kemampuan-kemampuan serta kecenderungan yang benar-benar berbeda.
Dalam peradaban modern, seorang perempuan hanya dihargai sebatas kemampuan mereka yang berhasil menjalankan fungsi laki-laki di sektor publik (bekerja), dan pada saat yang sama memperlihatkan kecantikan dan keanggunannya secara maksimal kepada publik.

Peran para kapitalis dalam mendorong para wanita masuk ke dunia kerja dan meninggalkan peran ibu rumah tangga

Menurut Henry Makow PhD dalam makalahnya “Bill Gates: Satanis Dalam Pakaian domba? Teosofi Dan 'New Age', Rockefeller berkata kepada Aaron Russo bahwa mereka menggunakan faham feminisme untuk mendorong perempuan ke tempat kerja untuk “membayar pajak atas utang”. Mereka berada di garis depan dalam menghancurkan budaya tradisional dengan memecah-belah keluarga. Mereka memperjuangkan "hak-hak perempuan" melalui pinjaman terutama untuk membuat mereka independen dari laki-laki. (Yang dimaksud dengan “membayar pajak atas hutang” adalah para wanita yang bekerja itu mempunyai kartu kredit yang dipakai untuk belanja.)
Menurut Mary Wollstonecraft dalam bukunya yang terkenal, “A Vindication of the Rights of Woman” (London, 1792), wanita tidak boleh lagi menjadi burung di dalam sangkar. Mereka mesti dibebaskan dari kurungan rumah-tangga dan ‘penjara-penjara’ lainnya. Menurutnya, berbagai kelemahan yang terdapat pada wanita lebih disebabkan oleh faktor lingkungan, bukan ‘dari sono-nya’. Laki-laki pun, kalau tidak berpendidikan dan diperlakukan seperti perempuan, akan bersifat dan bernasib sama, lemah dan tertinggal, ujarnya.
Selain hak pendidikan dan politik, aktivis perempuan juga menuntut reformasi hukum dan undang-undang negara supaya lebih adil dan tidak merugikan perempuan.
Di lingkungan kerja, mereka mendesak supaya pembayaran gaji, pembagian kerja, penugasan dan segala macam pembedaan atas pertimbangan jenis kelamin (gender-based differentiation) segera dihapuskan. Karyawan tidak boleh dibedakan dengan karyawati. Semuanya harus diberikan peluang, perlakuan dan penghargaan yang sama. Pemerintah diminta mendirikan tempat-tempat penitipan anak.
Agenda emansipasi selanjutnya ialah bagaimana membebaskan wanita dari ‘penjara kesadaran’nya, mengingatkan wanita bahwa mereka tengah berada dalam cengkeraman kaum lelaki, bahwa mereka hidup dalam dunia yang dikuasai laki-laki (male-dominated world).
Hanya dengan cara ini, konon, perempuan dapat membebaskan dirinya dari segala bentuk opresi, eksploitasi dan subordinasi.
Seperti telah disebutkan pada bab pendahuluan:

Sifat manusia adalah ingin kaya dan terkenal.
Dengan masih dikuasainya jabatan-jabatan pimpinan oleh laki-laki membuat penghasilan laki-laki lebih besar daripada wanita sehingga laki-laki lebih kaya dan lebih terkenal dibanding wanita. Hal ini menimbulkan kecemburuan. Sebaliknya pekerjaan rumah tangga yang tidak menghasilkan uang dianggap statusnya lebih rendah dibanding pekerjaan di kantor.
Bila dipikir secara jernih dan tenang, bagi wanita pekerja yang sudah kawin dan mempunyai anak, pekerjaan rangkap wanita pekerja dan ibu rumah tangga sangat memberatkan wanita; tetap saja para wanita itu terperangkap dalam jerat yang dipasang oleh kaum kapitalis yang mendorong wanita masuk ke dalam dunia kerja, agar mereka mampu membeli dagangan kaum kapitalis yang umumnya disukai wanita itu.
Bahkan bagi para feminis radikal, menjadi seorang istri sama saja dengan disandera. Tinggal bersama suami dianggap sama dengan “hidup bersama musuh”. Akibatnya mereka lebih suka hidup membujang. Sedang kehidupan sex mereka jalani dengan cara lesbian bersama teman wanitanya. Dan bila ingin mempunyai anak mereka menempuh sistem “single parent”.
Tentu saja cara ini sangat bertentangan dengan kodrat wanita.
Maka seharusnya kehidupan wanita itu kita kembalikan kepada aturan yang sesuai dengan ajaran agama Islam.

Perbedaan Kehidupan Sex Antara Laki-laki dan Wanita

Pada binatang (kecuali chimpanze dan lumba-lumba), perkawinan hanya berfungsi sebagai alat perkembangbiakan saja (fungsi reproduktif), sehingga para jantan hanya bisa mengawini para betinanya sewaktu masa suburnya. Para betina ini menjalani siklus birahi/ siklus reproduksi/ siklus pembuatan telur. Setelah telur-telur itu masak para betina itu memasuki masa birahi. Pada fase birahi, alat kelamin para betina itu mengeluarkan pheromon yaitu bau-bauan yang bisa memanggil para jantan dalam radius beberapa kilometer untuk datang mengawini. Dalam setahun siklus birahi ini hanya terjadi satu sampai dua kali saja, sehingga hewan jantan dan betina itu kawin dan beranak hanya 1 – 2 kali setahun (kecuali kelinci).
Para wanita (manusia) juga menjalani siklus reproduksi yang dinamakan siklus menstruasi. Tidak dinamakan siklus birahi karena sewaktu ovulasi (keluarnya telur dari ovarium lalu masuk ke dalam saluran telur rahim) para wanita itu hanya menunjukkan birahi yang ringan saja.

Proses birahi/ nafsu sex pada manusia
Perkembangbiakan manusia ini dimungkinkan oleh adanya alat-alat kelamin luar dan dalam, syaraf-syaraf pengendali dan hormon pengatur. Pada pria alat-alat kelamin luar berupa penis yang bisa membesar, memanjang dan mengeras sebagai alat untuk memasukkan mani ke dalam vagina perempuan. Di bawahnya terdapat skrotum yang berisi testis sebagai pabrik pembuat sel-sel sperma. Sperma yang dibuat testis ini di simpan di dalam kantong sperma di pangkal penis. Selain itu di pangkal penis terdapat kelenjar prostat untuk membuat cairan pengencer sel-sel sperma tadi. Di saluran kencing di dalam penis juga terdapat kelenjar pelumas untuk membantu melicinkan vagina agar persetubuhan menjadi lancar.
Alat-alat kelamin pria kerjanya diatur oleh hormon testosteron yang diproduksi di testis. Hormon ini berfungsi sebagai pendorong nafsu sex dan agresi. Pada waktu pubertas sekitar umur 13-16 tahun produksi testosteron ini meningkat tajam dan merangsang alat-alat kelamin ini agar bisa berfungsi.
Di dalam tubuh wanita juga diproduksi hormon testosteron yang berfungsi sama dengan laki-laki yaitu sebagai pendorong nafsu sex. Tetapi jumlahnya 10-100 kali lebih sedikit daripada pria, sehingga nafsu sex wanita jauh lebih rendah dibanding laki-laki (sebaliknya nafsu sex pria adalah 10-100 x lebih kuat daripada wanita !). Menurut Louann Brizendine di dalam bukunya "Female Brain", laki-laki berfikir tentang sex rata-rata sekali setiap 52 detik, sedang perempuan hanya memikirkannya sekali sehari

Empat Tahap Siklus reaksi sex laki-laki.
Menurut Masters dan Johnson jika seorang laki-laki menerima rangsangan sex baik berupa sesosok wanita/ gambar wanita yang cantik, bahkan hanya memikirkannya saja, akan timbul reaksi sex.
(a). Pertama, tahap keterangsangan. Rangsangan yang masuk ke dalam otak dari mata, telinga, hidung, rabaan kulit atau dari fikiran akan merangsang pusat reaksi sex di batang otak. Selanjutnya melalui urat syaraf dikirim perintah ke organ sex agar bersiap untuk aksipersetubuhan berupa agak tegangnya penis dan keluarnya lendir pelicin. Jantung dan alat pernafasan juga disiapkan untuk bekerja keras yaitu frekwensinya meningkat. Bila rangsangan menghilang maka penis ini bisa lemas kembali. Dengan rangsangan yang berkepanjangan ketegangan dan lemas ini bisa terjadi berulang-ulang. Rata-rata tahap ini berlangsung 10 menit.
(b). Bila terjadi gesekan pada kepala penis terjadilah tahap kedua yaitu tahap dataran tinggi. Ketegangan penis maksimal. Jantung dan pernafasan bekerja lebih cepat dan tekanan darah meningkat. Mani serta cairan dari kantung mani dan prostate masuk ke dalam saluran kencing, sedang klep menuju buli-buli tertutup agar cairan itu tidak masuk ke dalamnya. Nama lain tahap ini adalah tahap emisi.
(c). Selanjutnya terjadi tahap ke-3 yaitu orgasme yang berlangsung sangat singkat, di mana hampir semua otot-otot panggul dan sebagian otot-otot tubuh lainnya mengejang. Biasanya disertai ejakulasi yaitu disemprotkannya cairan mani yang sudah berada di dalam saluran kencing tadi disertai dengan rasa sangat nikmat.
(d). Siklus ini diakhiri dengan tahap resolusi/ istirahat atau disebut juga tahap refrakter yang berarti alat kelamin itu kebal/ tak bereaksi terhadap rangsangan sex. Pada remaja waktunya hanya sebentar saja, sedang pria yang lebih tua lebih lama.
Karena para pemuda sekarang jarang sekali yang mempunyai pasangan sex maka 4 tahap siklus reaksi sex mereka jadinya tidak lengkap, hanya sampai tahap keterangsangan dan dataran tinggi saja, tidak sampai orgasme/ ejakulasi dan istirahat. Sehingga mereka selalu mengalami ketegangan sex sepanjang harinya. Wajar bila para pemuda yang belum kawin ini sering kalah prestasi sekolahnya dibanding para pemudi. Papalia & Olds, Human Development, 1995, menyebut mereka sebagai slow achievers.

Pembagian Tugas Antara Laki-laki dan Wanita dalam Agama Islam

Tugas manusia di dunia adalah :
1. Berkembang biak dengan cara nikah.
2. Menjadi kholifah Alloh di bumi.
3. Beribadah / menyembah Alloh.

Hikmah dan Filsafat Nikah
Nikah merupakan syariat yang paling tua, karena adanya pernikahan antara laki-laki dan perempuan sudah ada semenjak Allah s.w.t. menciptakan manusia pertama, yaitu Nabi Adam a.s. dan istrinya Hawa. Oleh karena itu, hikmah dan filsafat nikah sangat banyak di antaranya sebagai berikut :
1). Allah menciptakan Bumi dan seisinya ini untuk diolah dan dimanfaatkan oleh umat manusia, sebagaimana firman-Nya dalam Q.S. al-Baqarah.29;
"Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu sekalian (manusia). "
Sedangkan hal tersebut tidak mungkin dicapai tanpa adanya jumlah manusia yang banyak agar bisa saling membantu dan ber-regenerasi dari masa ke masa sebab terbatasnya usia manusia dalam hidup di dunia ini, dan ini tidak mungkin terealisasi tanpa menikah.
2). Ketika manusia (laki-laki) disibukkan dengan kehidupan di luar rumahnya untuk mencari nafkah dan ia tidak memiliki waktu yang banyak untuk mengurus rumahnya sebagai tempatnya beristirahat dari kejenuhan dan lelahnya bekerja di luar rumah, maka ia membutuhkan sesorang pendamping yang mampu melakukan tugas kerumah-tanggaan di rumahnya dan itu adalah seorang perempuan yang menjadi pendamping hidupnya. Maka ia membutuhkan seorang istri sah, sebagai mana Allah jelaskan dalam Q.S. al-Rum: 21,
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dan jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir"
3). Ketika manusia dibekali hawa nafsu dalam hidup di dunia ini yang harus tersalurkan, maka nikah adalah satu-satunya jalan yang sah untuk mencukupi kebutuhan seksual manusia dalam menyalurkan hasratnya. Oleh karena itu antaslah kalau Nabi Muhammad SAW menganggap bahwa nikah termasuk pelengkap kesempurnaan agama seorang muslim, sebagaimana sabda beliau yang artinya:
"Barangsiapa yang telah menikah, maka berarti ia telah melengkapi separuh dari agamanya "
Karena dengan menikah, seorang muslim mampu mengendalikan sahwatnya dan menundukan pandangan matanya dari melihat perempuan lain, sebab pada hakekatnya apa yang ada pada perempuan lain itu ada juga pada istrinya. Maka di antara hikmah nikah adalah untuk menjaga kehormatan dan maksiat dan zina, sebagaimana Hadits Nabi s.a.w. :
"Wahai para pemuda! Jika salah seorang dan kalian memiliki kemampuan (biaya), maka menikahlah, karena hal itu (menikah) dapat menjaga pandangan mata dan kehormatan seksual, dan jika belum mampu, maka berpuasalah, karena (puasa) dapat menjadi perisai diri (dari godaan hawa nafsu). "
4). Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain, baik ketika masih hidup atau setelah meninggal dunia. Dan dengan menikah dapat merealisasikan kebutuhan bantuan orang lain tersebut (dunia dan akhirat); karena istri dan anak-anak adalah orang yang akan membantu suami/ ayah-nya. Saat di dunia istri dan anak dapat membantu pekerjaan rumah dan penolong ketika sakit, sedangkan ketika sang ayah meninggal dunia, maka doa dari anak-anaknya yang saleh adalah bantuan besar yang sangat diperlukan.
Alloh menciptakan wanita agar laki-laki dapat bersenang-senang dengan mereka (kawin berfungsi rekreatif).
Dialah Yang menciptakan kalian dari manusia yang satu/ nafsin wahidah (Adam, pen.) dan dari padanya Dia menciptakan pasangannya (Hawa, pen.), agar dia merasa senang kepadanya. Maka ....... (Al-A'rof / 7:189).

Kapan waktunya nikah
Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian *) di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Alloh akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Alloh Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Q.S. An-Nur / 24:32).
Keterangan :
Maksudnya, hendaklah laki-laki yang belum menikah atau perempuan yang tidak bersuami dibantu agar mereka dapat menikah.
Laki-laki dan wanita sendirian terdiri dari jejaka dan gadis, begitu juga duda dan janda. Seseorang disebut jejaka atau gadis bila sudah akil baligh yaitu yang laki-laki sudah bermimpi / mengeluarkan air mani di waktu tidur, sedang yang wanita sudah haid.
Di zaman modern ini umumnya studi lebih didahulukan dari menikah sehingga timbul fenomena penundaan usia kawin, yaitu maraknya perzinaan di kalangan remaja dan perbuatan nista lainnya. Padahal dari ayat Al Qur-an dan hadits di atas kaum muda dianjurkan untuk segera dikawinkan.
Untuk menikahkan jejaka dan perawan serta duda dan janda kita perlu melihat kenyataan bahwa jumlah wanita ternyata lebih banyak daripada laki-laki.
Secara alamiah, jumlah kaum wanita memang cenderung melebihi jumlah kaum pria. Wanita dengan dua kromosom XX, dibandingkan pria yang cuma memiliki satu kromosom X (XY), lebih tahan terhadap penyakit ketimbang pria. Pernikahan seorang pria berpenyakit keturunan dengan wanita yang sehat akan melahirkan anak lelaki yang mewarisi penyakit turunan tersebut, sedangkan anak wanitanya dengan dua kromosom XX sekadar menjadi "carrier" dan tetap sehat.
Pada Pemilu 1999 misalnya, jumlah pemilih wanita ada 52%, sedangkan prianya 48%. ini berarti, dari sekitar 110 juta pemilih, jumlah wanita ada 57,2 juta, sedangkan pria cuma 52,8 juta orang. Harap diketahui, usia para pemilih itu adalah usia yang siap nikah.
Bila laki-laki dan wanita yang sendirian itu dikawinkan satu laki-laki dengan satu wanita maka ada 4,4 juta wanita yang tidak kebagian pasangan. Untuk kebutuhan finansial mungkin jutaan wanita tersebut bisa memenuhinya dengan bekerja. Tapi, bagaimana dengan kebutuhan biologisnya?
Di biro jodoh seperti Grasco pimpinan H.M.S. Hasbie (Sabili No.22), rasio jumlah pria dan wanita 1:60. Tak heran jika Grasco sampai memberi diskon khusus untuk menarik anggota pria. Alasannya, kasihan, soalnya banyak wanita yang tak kebagian,” begitu kata pengurusnya.
Tak heran, di negara-negara yang melarang poligami seperti di Amerika, Swedia, Inggris, Italia, dan lain-lain, pelacuran merajalela dan dilegalisasi oleh pemerintah, juga perselingkuhan.
Maka masyarakat laki-laki harus berkorban dan menolong agar para wanita bujangan, baik yang perawan atau janda itu bisa mendapatkan suami dengan jalan mengawininya secara poligami. Para pria disebutkan harus berkorban karena berpoligami itu berat. Di samping beban material yaitu menyediakan rumah dan belanja, juga beban moral karena harus menggilir para isterinya dengan adil.
Hambatan pelaksanaan poligami di sini adalah karena masyarakat telah terpengaruh kaum feminis di Barat yang menganggap poligami lebih jelek daripada zina. Juga karena terpengaruh tafsir kitab putih (sebagai lawan istilah tafsir kitab kuning), yang umumnya berpendapat bahwa kawin satu isteri lebih baik daripada poligami sebagaimana uraian berikut :
Ibnu Katsir dalam menafsirkan Surat An-Nisa’ ayat 3. Firman-Nya: "Dzalika adnaa an laa ta’ulu = Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya" adalah :
Yang shohih, artinya adalah janganlah kalian berbuat aniaya.
(Dalam bahasa Arab) dikatakan (aniaya dalam hukum) apabila ia menyimpang dan zholim. Ibnu Abi Hatim, Ibnu Mardawaih dan Ibnu Hibban dalam Shohihnya meriwayatkan dari 'Aisyah dari Nabi Saw.: "Yang demikian itu (dzalika, nf.) adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya (ta’ulu, nf.)," beliau bersabda bahwa artinya adalah : "Janganlah kalian berbuat aniaya."

Yang berarti, baik beristri dua, tiga, empat atau satu saja, semuanya sama yaitu jangan berbuat aniaya.

Menurut Ibnu Katsir: Poligami sama saja dengan monogami.

Demikian juga di dalam Tafsir kitab kuning lainnya yaitu Kitab Tafsir Jalalain.
Jauh berbeda dengan penafsiran M. Quraisy Shihab dalam kitab tafsirnya Al Misbah, yang menafsirkan ayat : dzalika adna an laa ta’ulu dengan :
Dzalika, yang demikian itu, yakni menikahi selain anak yatim yang mengakibatkan ketidakadilan, dan mencukupkan satu orang istri adalah Iebih dekat kepada tidak berbuat aniaya, yakni lebih mengantarkan kamu kepada keadilan atau kepada tidak memiliki banyak anak yang harus kamu tanggung biaya hidup mereka.

Menurut Quroisy Shihab: Monogami lebih baik daripada poligami.
Demikian juga dalam tafsir kitab putih lainnya yaitu Tafsir Al-Maroghi karangan Al-Syaikh Mustofa Al-Maroghi dan Tafsir Al Azhar karangan Buya Hamka.
Tafsiran inilah yang menimbulkan gelombang anti poligami di Indonesia.

Peran Manusia Sebagai Kholifah Alloh di Bumi
Maryam Jameela menulis : Dari sudut pandang Islam, mempertanyakan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan adalah seperti mendiskusikan kesetaraan antara bunga mawar dan yasmin. Masing-masing memiliki aroma, warna, bentuk dan keindahan. Laki-laki dan wanita tidak sama. Masing-masing memiliki ciri dan karakteristik tersendiri. Laki-laki memiliki keistimewaan seperti kewenangan sosial dan gerak sebab dia harus menjalankan banyak tugas berat.
Pertama, dia memikul tanggung jawab ekonomi.
Kedua, wanita tidak harus mencari suami sendiri. Di rumah, perempuan berkuasa seperti ratu dan laki-laki Muslim layaknya seperti tamu di rumah sang istri.
Ketiga, perempuan Muslim dibebaskan dari tanggung jawab politik dan militer. Dengan demikian, syariat menempatkan laki-laki dan perempuan sesuai dengan karakteristiknya masing-masing.

Kaum Pria Pemimpin Kaum Wanita
Kaum laki-laki adalah pemimpin kaum wanita, oleh karena Alloh melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. (Q.S. An-Nisaa’ /4:34)
Sewaktu masih kecil wanita dipimpin, dilindungi dan disayangi oleh ayahnya. Setelah kawin tugas ayah beralih kepada suaminya. Bila suaminya meninggal dunia atau dicerai dia kembali ke ayahnya. Bila ayahnya sudah meninggal dia dipimpin, dilindungi dan disayangi oleh saudaranya laki-laki atau pamannya, sampai dia kawin lagi.

Hak Wanita Seimbang dengan Kewajibannya.
Dan para wanita memiliki hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf. Tetapi para suami memiliki satu tingkat kelebihan dari pada istrinya.*) Dan Alloh Maha Perkasa lagi maha Bijaksana. (Q.S. Al-Baqoroh / 2:228)
Keterangan :
Hal ini disebabkan karena suami bertanggung jawab terhadap keselamatan dan kesejahteraan keluarga.

Kewajiban Suami Terhadap Isteri
Setiap laki-laki (suami) harus memperhatikan hak-hak wanita (isteri) dengan adil dan baik, sesuai dengan ajaran Syari'at Islam.
Dengan kelebihan yang diberikan Allah kepada laki-laki tersebut, maka laki-laki (sebagai suami) mempunyai kewajiban-kewajiban terhadap isteri sesuai dengan ajaran Islam, sebagai berikut:
1. Bergaul terhadap isteri dengan baik
2. Suami harus memimpin istri
3. Suami wajib memberi nafkah
4. Suami mendidik istri. Seorang suami berkewajiban untuk memberi pendidikan agama dan akhlaq kepada istri.
5. Suami melindungi rahasia istri
6. Suami harus memberikan kesempatan kepada istrinya bersilaturrahmi kepada keluarga atau saudara-saudaranya, dan sebaliknya pada keluarga suaminya.
7. Suami harus memanggil istrinya dengan kata-kata yang mengandung kasih sayang, atau memanggil namanya jangan memanggil "hai".
8. Apabila berbicara dengan istri, gunakanlah bahasa yang dapat menggembirakan istri, jangan dengan kata-kata yang menyinggung perasaan istri.
9. Apabila akan pergi ke kantor atau pulang dari tempat pekerjaan, suami harus memperlihatkan wajah yang gembira dan tersenyum ketika bertemu dengan istrinya.
10. Apabila suami akan melakukan perjalanan ke luar rumah atau ke luar kota, senantiasa harus ingat kepada istrinya, agar tidak melakukan pengkhianatan kepada istrinya.
11. Setiap suami harus memiliki sikap sabar dan berwibawa, bila bertemu dengan istri yang terdapat kekurangarmya atau istri yang cemburu dan sering membentak suaminya. Berusaha menasihatinya dan memberikan pengertian yang luas.
12. Suami harus berusaha membantu istri untuk menciptakan kesejahteraan dan kedamaian keluarga.
13. Suami harus mampu mencari penyelesaian yang baik dan mengandung hikmah kebijaksanaan, apabila terjadi perbedaan-perbedaan di dalam kehidupan rumah tangga.
14. Suami harus bersikap hormat kepada orang tuanya dan memperlihatkan akhlaq yang baik kepada keluarga istrinya.
15. Suami harus selalu tampil memikul tanggung jawab atas istrinya, anak-anaknya dan seluruh anggota keluarga di rumah tangganya ke dalam dan ke luar.

Kewajiban Isteri Terhadap Suami
Seorang istri harus mempunyai sifat-sifat dan akhlak terhadap suaminya sebagai berikut:
1. Menjaga kehormatan diri
2. Ta'at pada suami
3. Tidak boleh keluar rumah tanpa izin suami
4. Tidak boleh seorang istri menerima tamu orang yang tidak disenangi oleh suaminya.
5. Seorang istri tidak boleh melawan suaminya, baik dengan kata-kata kasar membentak, maupun dengan sikap sombong.
6. Tidak boleh membanggakan sesuatu tentang diri dan keluarganya di hadapan suami, baik kekayaan, keturunan ataupun kecantikannya.
7. Tidak boleh menilai dan menganggap bodoh terhadap suaminya.
8. Tidak boleh menuduh kesalahan atau mendakwa suaminya, tanpa bukti-bukti dan saksi-saksi.
9. Tidak boleh menjelek-jelekkan keluarga suami.
10. Tidak boleh menunjukkan pertentangan di hadapan anak-anak.
11. Agar perempuan (istri) itu menjaga 'iddahnya, bila dithalak atau ditinggal mati oleh suaminya, demi kesucian ikatan perkawinannya.
12. Apabila melepas suami pergi ke kantor, lepaslah suami dengan sikap kasih, dan apabila menerima suami pulang bekerja, sambutlah kedatangannya dengan muka manis, pakaian bersih dan berhias.
13. Setiap wanita (istri) harus dapat mempersiapkan keperluan makan, minum dan pakaian suaminya.
14. Seorang istri harus pandai mengatur dan mengerjakan tugas-tugas rumah tangganya.
15. Seorang istri harus dapat bertindak sebagai ibu untuk mengasuh dan mengajar anaknya, agar anak-anaknya berakhlak yang baik.


C. Kesimpulan / Penutup
Demikian telah dijawab pertanyaan-pertanyaan :
1. Di samping perbedaan fisik yaitu laki-laki lebih besar dan kuat, apakah wanita itu juga berbeda dengan laki-laki dalam kemampuan intelektualnya ?
2. Mengapa bisa terjadi perbedaan itu ?
3. Mengapa pekerjaan yang menyangkut kekuatan dan ketrampilan fisik, kemampuan manajemen organisasi serta pemikiran abstrak dan matematis masih dikuasai laki-laki ?
4. Berdasar adanya perbedaan itu, ditinjau dari segi agama, bagaimanakah pembagian tugas antara wanita dan laki-laki itu ?
Penulis yakin bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Bila para pembaca mengetahui adanya kesalahan dalam makalah ini mohon diberitahukan kepada penulis, agar dapat dilakukan koreksi. Untuk itu penulis ucapkan banyak terima kasih.
Walloohu ‘lmuwaffiq ilaa aqwamith-thoriq.
Jember, 25 Juni 2010

Dr. H.M. Nasim Fauzi
Jl. Gajah Mada 118 Jember
Tlp. (0331) 491127


Daftar Kepustakaan
1. Allan + Barbara Pease, Why Men Don’t Listen And Women Can’t Read Maps, Ufuk Press, Jakarta, 2007.
2. Drs. Beni Ahmad Saebani, Filsafat Hukum Islam, Pustaka Setia, Bandung, 2008.
3. Guyton & Hall, Fisiologi Kedokteran, Penerjemah dr. Irawati Setiawan dkk., ECG, Jakarta, 1997.
4. K.H. Abdullah Salim, AKHLAQ ISLAM, Membina Rumah Tangga dan Masyarakat, Media Da'wah, Jakarta, 1994.
5. K.H. Munawar Chalil, Nilai Wanita, Ramadhani, Solo-Semarang,1954.
6. Louann Brizendine, Female Brain,Ufuk Press, Jakarta, 2007.
7. Nurbowo dan Apiko Joyo M., Indahnya POLIGAMI, Senayan Abadi, Jakarta, 2003.
8. Richard Leakey, Asal Usul Manusia, KPG, Jakarta, 2003.
9. Stephen Hawking, Riwayat Sang Kala, Grafiti, Jakarta, 1994.
10. Syamsul Rijal Hamid, 297 Petuah Rasulullah Saw. Seputar Hubungan Pria & Wanita, Cahaya Salam, Bogor, 2005.
11. http://www.dakwatuna.com/2007/bahagia-dengan-poligami/
12. http://en.wikipedia.org/wiki/Functional_magnetic_resonance_imaging