Senin, 20 Agustus 2012

Asal-usul Manusia 02



Tafsir Baru
Kisah Penciptaan Manusia
Di Dalam Kitab Taurot
Oleh :mutawalli
A.  Pendahuluan
I. Latar Belakang Masalah
Pada makalah yang lalu (Mencari Leluhur Kita Yang Sejati) secara filsafat existensial telah dibuktikan bahwa KITA / seluruh penduduk bumi adalah merupakan satu spesies yaitu Homo sapiens. Kemudian dengan menggunakan ilmu genetica moleculer ditemukan bahwa semua bangsa manusia ini adalah keturunan dari seorang wanita di Afrika ­+ 200.000 tahun yang lalu (Teori Ibu Hawa). 
Di dalam agama Islam, percaya kepada Kitab-kitab suci / Kitab-kitab dari langit merupakan bagian dari akidah. Kitab-kitab suci itu adalah : Taurot, Zabur, Injil dan Al-Qur-an. Kisah penciptaan /asal-usul manusia terutama terdapat di dalam Kitab Taurot, Al-Qur-an dan Injil Barnabas. Di antara 3 kitab ini yang paling panjang uraiannya tentang penciptaan manusia adalah Kitab Taurot yaitu di dalam bagian Kitab Kejadian.
II. Kitab Taurot
Kitab Taurot adalah Kitab yang diturunkan kepada Nabi Musa As.
Sesungguhnya kami Telah menurunkan Kitab Taurot di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku, dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. (QS. Al-Maidah/ 5 :44). 
Dalam bahasa Iberani (bahasa Yahudi) Torah berarti “hukum” atau “ajaran”. 
Kitab Taurot yang ada di pasar sekarang adalah bagian dari Alkitab –dari bahasa Arob yang berarti Buku Teragung- yang terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Yang dimaksud dengan perjanjian di sini adalah perjanjian antara Alloh dengan para Rosul dan Nabi. 
Adapun Kitab Perjanjian Lama (dalam bahasa Iberani disebut Tanach),  terdiri dari 3 bagian yaitu : 
Bagian pertama : Torah yang terdiri dari : 
            1. Kitab Kejadian : Berisi kisah penciptaan alam semesta dan Nabi Adam As. serta kisah Bani Adam sampai Nabi Yusuf As. 
2. Kitab Keluaran : Berisi kisah Bani Isroil sejak wafatnya Nabi Yusuf sampai kisah Bani Isroil sepeninggal Nabi Musa As. 
3. Kitab Imamat Orang Lewi : Kisah para pendeta yang umumnya keturunan Lewi (putra Nabi Ya’kub As. / Isroil). Juga berisi hukum-hukum. 
4. Kitab Bilangan : Berisi kisah berbilangan Bani Isroil, kelanjutan dari Kitab Keluaran. 
5. Kitab  Ulangan : Berisi pengulangan untuk menguatkan syariat Nabi Musa As. 
Ke 5 kitab inilah yang dianggap sebagai sifir-sifir Musa yang sesungguhnya.
Bagian kedua : Nevi’im atau Nabi-nabi. 
Bagian ketiga : Kethuvim atau puisi-puisi, di antaranya adalah Kitab Zabur / Mazmur Nabi Daud As.
Merupakan keanehan bila ke 5 Kitab Torah ini ditulis sewaktu Nabi Musa As. masih hidup, padahal di dalamnya terdapat kisah Bani Isroil setelah Nabi Musa As. wafat. Tidak mungkin Nabi Musa menulis kisah kemangkatannya sendiri. Maka secara logika kitab Torah Nabi Musa As.  hanyalah Kitab Kejadian dan Keluaran sebelum Nabi Musa As. wafat.
III. Perubahan Kitab Taurot.
Di dalam Al-Qur-an dikatakan bahwa kitab Taurot ini tidak aseli lagi karena telah diubah oleh para pendeta Yahudi.
(tetapi) Karena mereka melanggar janjinya, kami kutuki mereka, dan kami jadikan hati mereka keras membatu. mereka suka merobah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya [407], dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka Telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit di antara mereka (yang tidak berkhianat), Maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (Q.S. Al-Maidah /5 : 13)
 [407]  Maksudnya: merobah arti kata-kata, tempat atau menambah dan mengurangi. 
Yaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah perkataan dari tempat-tempatnya [302]. (QS. An-Nisa’ / 4 : 46).
[302]  Maksudnya: mengubah arti kata-kata, tempat atau menambah dan mengurang.
Meskipun telah terjadi perubahan namun Alloh Swt. tetap menghendaki para Ahli-Kitab itu melaksanakan hukum-hukum yang terdapat di dalamnya. 
Katakanlah: "Hai ahli kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al- Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; Maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu. (QS. Al-Ma’idah/ 5 : 68). 
Untuk mengetahui sampai di mana keaslian Kitab Torah yang ada sekarang lebih dahulu kita mengkaji sejarahnya.
IV. Sejarah Kitab Taurot
Tahun 1593 S.M. Nabi Musa As. dilahirkan, kemudian diangkat anak oleh Firaun. Setelah mengetahui dirinya adalah termasuk Bani Isroil, beliau membela kaumnya terhadap kelaliman Firaun. Suatu waktu beliau tak sengaja memukul mati seorang Mesir kemudian melarikan diri ke Madyan negeri Nabi Syuaib As., dimana beliau kemudian diambil menantu. Sepulangnya kembali ke Mesir, di Gunung Sinai beliau diangkat sebagai Nabi dan mendapat wahyu yang pertama. Perjuangannya bersama Nabi Harun As. menyebarkan agama Islam di kalangan Bani Isroil dan penduduk Mesir menimbulkan pertentangan dengan Firaun, ayah angkatnya sendiri.
Tahun 1513 S.M. Bani Isroil di bawah pimpinan Nabi Musa As. meninggalkan Mesir. Allah telah mewariskan tanah Palestina kepada Nabi Ibrohim a.s dan keturunannya (kaum Yahudi dan Arab) yang soleh. Setelah Alloh s.w.t. membebaskan Bani Isroil dari kezaliman Firaun di Mesir, mereka menyeberangi laut Merah, kemudian sampai di semenanjung Sinai. Alloh Swt. memanggil Nabi Musa As. ke atas Gunung Sinai /Thursina kembali untuk menerima wahyu 10 Perintah Tuhan dalam bentuk tulisan di atas 2 lempeng batu. Lempeng batu beserta Kitab Taurot itu ditempatkan di dalam Tabut Perjanjian.  Selanjutnya mereka meneruskan perjalanan sampai ke tanah suci yang dijanjikan yaitu tanah Palestina. Alloh s.w.t. memerintahkan Bani Isroil berjihad merebut tanah suci tersebut dari kaum kafir Palestina.
  
Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia mengangkat nabi-nabi di antaramu, dan dijadikan-Nya kamu orang-orang merdeka, dan diberikan-Nya kepadamu apa yang belum pernah diberikan-Nya kepada seorang pun di antara umat-umat yang lain".
Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari ke belakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi.
 Mereka berkata: "Hai Musa, sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa, sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum mereka ke luar daripadanya. Jika mereka ke luar daripadanya, pasti kami akan memasukinya."
Berkatalah dua orang di antara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi nikmat atas keduanya: "Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakal, jika kamu benar-benar orang yang beriman".
 Mereka berkata: "Hai Musa, kami sekali-sekali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada di dalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja."
Berkata Musa: "Ya Tuhanku, aku tidak menguasai kecuali diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang yang fasik itu"
 Allah berfirman: "(Jika demikian), maka sesungguhnya negeri itu diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan berputar-putar kebingungan di bumi (padang Tiih) itu. Maka janganlah kamu bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu." (Al-Maidah / 5:20-26). 
Karena Bani Isroil menolak berjihad maka mereka dihukum menjadi kaum pengelana di padang pasir selama 40 tahun. Maksud Alloh Swt. ialah agar generasi yang ingkar ini musnah dan diganti oleh generasi yang taat. Di waktu pengelanaan ini Nabi Harun As. wafat dan dikebumikan di gunung Hur, diikuti wafatnya Nabi Musa As. yang dimakamkan di Katsib Ahmar. Di sini turunnya wahyu selesai.
Tahun 1117 S.M. Tholut menjadi Raja Bani Isroil. Tabut perjanjian pernah hilang. Kemudian Alloh Swt. menemukannya kembali sebagai tanda Tholut -yang berasal dari orang biasa- sah sebagai raja Bani Isroil.
 Dan nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan[156] dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman. (QS Al-Baqoroh / 2 : 248)
 [156]  tabut ialah peti tempat menyimpan Taurot yang membawa ketenangan bagi mereka.
Tahun 1077 S.M. Nabi Dawud As. menjadi Raja Bani Isroil.
Tahun 1037 S.M. Nabi Sulaiman As. menjadi Raja Bani Isroil.
Tahun 1034 S.M. Nabi Sulaiman As. mendirikan masjid / Haikal Sulaiman. Tabut Perjanjian yang berisi Lempeng Batu 10 Perintah Tuhan beserta lembaran kitab Taurot disimpan di dalamnya.
Tahun 617 S.M. pembuangan Bani Isroil pertama oleh Nebukadnezar ke Babilonia.
Tahun 607 S.M. Nebukadnezar menguasai Yerusalem. Haikal Sulaiman dihancurkan dan Tabut beserta isinya hilang sampai sekarang. Di pembuangan Babilonia Bani Isroil mengalami perubahan intelektual dari bangsa yang terpecah belah dan bodoh menjadi bangsa yang bersatu dan pandai.
Tahun 537 S.M. Raja Cyrus (Persia) menguasai Babilonia dan mengembalikan Bani Isroil ke Yerusalem. Ezra / Nabi Uzair merekapitulasi pikiran-pikiran Bani Isroil selama di Babilonia menjadi Perjanjian Lama. 
Dari uraian di atas jelas bahwa Kitab Taurot yang asli telah hilang kemudian diciptakan Taurot baru oleh para pendeta Yahudi.  
Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan. (Al-Baqoroh / 2:79).
 
V. Penciptaan Alam Semesta di Dalam Taurot / Kitab Kejadian
1:1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
1:3 Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.
1:4 Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.
1:5 Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi,
------------------------
itulah hari pertama.
------------------------

1:6 Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air."
1:7 Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian.
1:8 Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi,
---------------------
itulah hari kedua.
---------------------

1:9 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian.
1:10 Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
1:11 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian.
1:12 Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
1:13 Jadilah petang dan jadilah pagi,
---------------------
itulah hari ketiga.
---------------------

1:14 Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun,
1:15 dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian.
1:16 Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang.
1:17 Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi,
1:18 dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
1:19 Jadilah petang dan jadilah pagi,
------------------------
itulah hari keempat.
------------------------

1:20 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala."
1:21 Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
1:22 Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak."
1:23 Jadilah petang dan jadilah pagi,
---------------------
itulah hari kelima.
----------------------

1:24 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar." Dan jadilah demikian.
1:25 Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
1:26 Berfirmanlah Allah:
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
1:29 Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.
1:30 Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian.
1:31 Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi,
-----------------------
itulah hari keenam.
------------------------
2:1 Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya.
2:2 Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.
2:3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.
2:4 Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit,
2:5 belum ada semak apa pun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apa pun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu;
2:6 tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2:8 Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.
2:9 Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
2:10 Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang.
2:11 Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Hawila, tempat emas ada.
2:12 Dan emas dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan batu krisopras.
2:13 Nama sungai yang kedua ialah Gihon, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Kush.
2:14 Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir di sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat.
2:15 TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.
2:16 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
2:18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
2:19 Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu.
2:20 Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
2:21 Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.
2:22 Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.
2:23 Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2:24 Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
2:25 Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.
  
B. Permasalahan
 Kalau kita teliti urutan kisah penciptaan alam semesta beserta mahluk hidup yang ada di dalamnya di atas sangat tidak sesuai dengan ilmu pengetahuan modern yaitu “Big Bang Theory”. Kita bisa memakluminya karena kisah Torah ini bukan Kitab Taurot yang sejati, karena Kitab Taurot yang asli yang disimpan di dalam Tabut telah hilang sejak Haikal Sulaiman dihancurkan oleh tentara Nebukadnezar, raja Babilonia. 
Kitab Torah ini adalah bikinan para pendeta Yahudi dalam pembuangan di Babilonia yang direkapitulasi oleh Ezra / Uzair di Yerusalem sepulangnya dari Babilonia. 
Bila dibandingkan dengan Al-Qur-an dan Hadits, Kitab Torah yang ada sekarang paling tinggi nilainya sama dengan Hadits dhoif / Hadits lemah karena penulisnya tidak dikenal. Meskipun demikian isinya masih bisa kita pakai selama tidak bertentangan dengan Al-Qur-an. 
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang Telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu dia bersemayam di atas 'Arsy [548]. dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. (QS. Fushshilat/ 41 : 54). 
[548]  bersemayam di atas 'Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah dsan kesucian-Nya.
  9. Katakanlah: "Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? (yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam".
10.  Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. dia memberkahinya dan dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.
11.  Kemudian (tsumma menurut Bucaile = di samping itu) Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".
12.  Maka dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. dan kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui . (QS. Fussilat 41 : 9-12). 
Terbaca di sini bahwa di dalam Al-Qur-an Alloh Swt. menciptakan langit dan bumi dalam 6 hari juga, namun setelah itu Alloh Swt. tidak beristirohat pada hari Sabtu seperti di dalam Torah, melainkan tetap bekerja mengatur segala sesuatunya dari atas 'Arsy. 
Penciptaan Manusia di Dalam Kitab Kejadian 
Menurut Agus Muradi di dalam bukunya “Siapakah Manusia Pertama Itu ?”, penciptaan manusia adalah sebagai berikut : 
# Hari ke-6 penciptaan adalah BINATANG DARAT DAN MANUSIA 
Ini merupakan hari terakhir Allah melakukan pekerjaan penciptaan, di hari ke-6 ini ada 2 tahap penciptaan yang berbeda dengan hari ke-5, dimana ada waktu istirahat sejenak antara penciptaan binatang dan manusia. 
Penciptaan tahap pertama ada 3 jenis binatang darat : 
1. Binatang liar: jenis-lenis dinosaurus, gajah purba (mamut), badak purba (triceratop), buaya purba (deinosuchus) dan sebagainya. 
2. Binatang ternak: sapi, rusa, kambing dan lain-lain. Jenis binatang ternak ini tentu agak berbeda dengan jenis binatang ternak yang ada sekarang, mungkin agak lebih kasar kulitnya dan menyeramkan, karena sesuai dengan Iingkungan alam zaman purba. 
3. Binatang melata: kalajengking, ular, semut dan lain-lain. Jenis binatang inipun berskala lebih besar dan berbahaya dari yang ada sekarang. 
            Semua jenis binatang darat ini Allah ciptakan masing-masing sepasang dari setiap jenisnya, dan berkembang biak dengan sempurna, sehingga semakin banyak jumlahnya di muka bumi.
            Mereka hidup berkelompok sesuai dengan jenisnya dan berusaha hidup dengan beradaptasi terhadap lingkungan alam sekitarnya, bisa saja mereka kawin dengan lain jenis sehingga menghasilkan keturunan species baru dari jenis binatang tersebut dan bertambah variasi bentuk yang berbeda-beda.
            Setelah Allah menciptakan binatang-binatang tersebut, lalu Allah menciptakan "manusia" seperti firmanNya dalam Kejadian 1: 26-27. 
Berfirmanlah Allah: 
Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi, maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakannya dia: laki-laki dan perempuan diciptakanNya mereka"
           
            Kalau melihat ayat tersebut di atas, hampir sebagian besar orang Kristen menganggap bahwa ayat ini adalah untuk penciptaan Adam dan Hawa, karena pada hari ke-6 itulah Allah menciptakan manusia pertama. 
            Coba perhatikan kembali, apakah ayat tersebut sudah pasti benar untuk manusia Adam dan Hawa?
  
C. Pemecahan Masalah
 Lanjutan uraian Agus Muradi di dalam bukunya “Siapakah Manusia Pertama Itu ?” :
                 Tanpa terpengaruh oleh tafsiran sebelumnya yang sudah mendarah daging dan turun temurun, kita teliti kembali, untuk siapakah ayat tersebut dimaksud, Ayat tersebut ada 2 kemungkinan : 
(i). bisa untuk “manusia Adam" dan
(ii). bisa juga untuk “manusia lain" sebelum Adam.
     Kita tahu dunia ilmu pengetahuan sudah menyatakan bahwa alam semesta dan manusia terjadi sejak jutaan tahun yang lalu di zaman purbakala, para ilmuwan merumuskan hal tersebut berdasarkan fakta-fakta yang ada dan dianalisa secara cermat dengan bantuan teknologi yang cukup canggih, jadi mereka tidak sekedar asal menduga saja. Hal tersebut seharusnya menjadi bahan pertimbangan kita, jangan merasa lebih pandai dan menganggap ilmu pengetahuan itu tidak benar, ketahuilah bahwa mereka adalah para ilmuwan yang ahli dalam bidangnya yang tentu lebih pandai dari kita, akuilah itu. Kitapun tahu bahwa kisah 6 hari penciptaan tersebut adalah sejarah yang terjadi dengan sesungguhnya. Sejarah yang benar adalah sejarah yang sesuai dengan fakta, jadi kita harus bisa membedakan antara “iman" dan “sejarah", sejarah bukan iman dan iman bukan sejarah. Iman adalah sesuatu hal yang berada di depan kita dan belurn terjadi, sedangkan sejarah adalah sesuatu hal yang berada di belakang kita dan sudah terjadi. Iman tidak harus menuntut bukti, tetapi sejarah harus ada buktinya. Kisah 6 hari penciptaan rnenuntut bukti-bukti yang sesuai dengan kenyataan, sedangkan kenyataan di lapangan bertolak belakang, oleh karena itu dari 2 kemungkinan tadi, manakah yang tepat dan benar, manusia manakah yang dimaksud oleh ayat tersebut.
(i) Kalau ditafsirkan untuk manusia Adam, maka adanya manusia di muka bumi ini hanya berumur 6000 tahun dan alam semesta hanya berumur 10.000 tahun saja, pendapat ini tidak sesuai dan tidak cocok dengan kenyataan yang ada.
(ii) Kalau ditafsirkan untuk manusia lain sebelum Adam alias “manusia purba”, maka umur alam semesta dan manusia tidak dapat diketahui pasti kapan terjadinya peristiwa tersebut, tetapi hal itu terjadi jauh sebelum manusia Adam ada dan berada jauh di belakang kita di zaman purbakala. Pendapat ini sesuai dan cocok dengan kenyataan yang ada.
            Secara sepintas memang kelihatannya ayat tersebut berkaitan dengan Kejadian 2:7, namun jika direnungkan tebih mendalam lagi dan dihubungkan dengan bukti-bukti fosil yang ditemukan para ahli, maka jelaslah bahwa manusia yang dimaksud pada ayat tersebut sesungguhnya adalah SEPASANG MANUSIA PURBA dan bukan ADAM dan HAWA yang selama ini diperkirakan oleh banyak orang Kristen. Keluaran 1 : 26-27 dan Kejadian 2:7 kelihatannya serupa tapi tak sama alias berbeda. 
            Manusta purba HARUS ada lebih dahulu dari manusia Adam, karena ini adalah prinsip kesempurnaan ciptaan Allah, sebab jika tidak ada manusia lain sebelum Adam, maka Allah dapat dipersalahkan dan bisa terjebak oleh firmanNya sendiri, tetapi Allah itu sempurna dalam segala hal termasuk ciptaanNya.
            Setelah Allah memberkati sepasang manusia purba ini, lalu beristirahatlah Allah pada hari ketujuh dari segala pekerjaan “penciptaan" yang telah dibuatNya. Ia berhenti pada hari itu dan menguduskannya (Keluaran 2:3). Alkitab tidak menjelaskan berapa lama Allah beristirahat sampai Ia kembali melakukan pekerjaanNya.
     Setelah Alloh Swt. “selesai dari istirahat-Nya”, barulah Alloh menciptakan Adam beserta pasangannya di taman Eden. Setelah keduanya tergoda iblis memakan buah khuldi yang dilarang Alloh Swt. untuk mendekatinya, maka ketiganya diusir dari taman Eden dan diturunkan ke bumi. 
Sehingga di bumi terdapat 2 macam manusia yaitu : 
1. Manusia yang diciptakan pada hari ke-6 (Homo neanderthalensis dan Homo erectus).
2. Nabi Adam, Hawa isterinya beserta keturunannya.
Pada makalah penulis sebelumnya berjudul “Mencari Leluhur Kita Yang Sejati” terbukti secara ilmiah bahwa kedua jenis manusia ini ada bersama-sama di atas bumi. Baiklah penulis kutip sebagai berikut : 
Homo neanderthalensis 
Manusia Neanderthal dulu ada di Eropah Barat, Timur Tengah sampai Asia Tengah pada 200.000 tahun yang kemudian musnah secara tiba-tiba antara 36.000 - 24.000 tahun yang lalu. Fosilnya ditemukan pertama kali pada tahun 1856 di Gua Feldhover di Lembah Neander Jerman.
 Mereka lebih maju daripada Homo erectus, otaknya lebih besar antara 1200-1800 cc. Sama, bahkan lebih besar dari otak manusia modern. Tetapi tengkoraknya lebih  tebal, dahinya rendah menandakan otak lobus frontalisnya kecil (bagian ini adalah pusat berfikir), sehingga kurang cerdas dibanding manusia modern. Perawakannya gempal.
Di gua Skhul dan Qafzeh di Palestina/ Israel ditemukan fosil-fosil manusia modern bertetangga dengan fosil Homo neandertalensis. Pada tahun 1980-an oleh tim Inggris dan Perancis dilakukan perhitungan umur fosil-fosil tersebut dengan metode baru, ternyata umur fosil manusia modern lebih tua daripada kebanyakan fosil Neanderthal, sekitar 40.000 tahun. Maka tidak mungkin manusia modern ini adalah keturunan dari Homo neandertalensis.
Pada tahun 1990an, telah berhasil dipulihkannya mtDNA dari fosil Homo neandertalensis di Jerman. Ternyata mtDNAnya sama sekali tidak mirip mtDNA manusia modern. Secara genetis berbeda sekitar 600.000 tahun.
Selain sangat berbedanya budaya mereka dengan Cro Magnon (Bani Adam) di atas memastikan bahwa Homo neanderthalensis bukanlah merupakan leluhur manusia modern.
   
Homo erectus dari Jawa dan Cina 
Di Jawa fosilnya pertama kali ditemukan di Trinil, Ngawi, di pinggiran Bengawan Solo oleh Eugene Dubois pada tahun 1891.
Di Cina fosilnya ditemukan pertama kali oleh Davidson Black di Zhoukoudian dekat Beijing pada tahun 1920. Manusia Peking ini hidupnya antara 500.000 - 250.000 tahun yang lalu.
Berjalan dan berlari tegak seperti manusia modern dengan otot-otot yang kekar. Batok kepalanya bulat, memanjang ke belakang dengan tulang kening yang menonjol, dahi rendah dan besar otaknya antara 850 - 1250 cc (2x otak kera).
Pada Homo erectus dari Jawa telah dilakukan perhitungan ulang umur fosil oleh para ahli dari Amerika Serikat dan Kanada beserta Dr. Teuku Jacob dari UGM Yogyakarta selama 4 tahun sampai tahun 1996 menggunakan test uranium dan test resonansi putaran elektron (elctron spin resonance). Fosil-fosil yang ditemukan di aliran Bengawan Solo itu setelah dihitung ulang berumur antara 1,8 juta tahun sampai 27.000 dan 53.000 tahun yang lalu. Ternyata mereka hidup pada tempat dan zaman yang sama dengan manusia modern, maka tidak mungkin mereka menjadi leluhur manusia modern.  
Musnahnya Homo neanderthalensis secara tiba-tiba pada 36.000 - 24.000 tahun yang lalu karena mati tenggelam sewaktu banjir Nabi Nuh As. Bani Adam selamat karena berada di atas bahtera Nabi Nuh, sedangkan Homo neanderthalensis tidak ikut naik. Demikian juga yang terjadi pada Homo erectus.
Pandangan ini juga dianut oleh beberapa sarjana Anthropologi yang mengamati bahwa keberadaan kedua jenis manusia di atas bumi tersebut mirip dengan kejadian Nabi Adam As. dan Nabi Nuh As. di dalam kitab suci :
Alih-alih merupakan hasil suatu tren evolusi di seluruh Dunia Lama, dari sudut model alternatif manusia modern dianggap muncul hanya di satu daerah. Kelompok-kelompok Homo sapiens modern kiranya berpindah dari kawasan itu dan menyebar ke wilayah Dunia Lama selebihnya, menggantikan populasi manusia pramodern yang ada. Model tersebut punya beberapa nama, antara lain hipotesa "Noah's Ark" (Bahtera Nuh) dan hipotesa "Garden of Eden" (Taman Firdaus).
(Dikutip dari Richard Leakey, Asal-usul Manusia, halaman 111) 
 
Bukti-bukti adanya peristiwa Banjir Nabi Nuh

a. LADANG TIMBUNAN FOSIL. 
Pada setiap daratan terdapat banyak ladang timbunan fosil. Perlu kita camkan bahwa fosil hanya terdapat apabila fosil itu dengan cepat terbentuk sebelum berlangsungnya pembusukan. Penguburan segera merupakan suatu cara metode fosilisasi. Ladang timbunan fosil-fosil ini menunjukkan telah terjadinya suatu malapetaka pada taraf yang meliputi seluruh dunia. 
1.   Beting fosil ikan, terdapat secara meluas bermil-mil jauhnya yang mengandung tumpukan bekas bangkai ikan sampai berjuta-juta jumlahnya. Tumpukan fosil ikan semacam ini telah ditemukan dekat puncak deretan pegunungan seperti pegunungan Alpen, bahkan fosil ikan paus telah ditemukan pada puncak pegunungan Rockies di Kanada (beratus-ratus mil jauhnya arah ke daratan bila ditilik dari laut). 
2.   Endapan sisa-sisa mayat reptil yang terdapat di pegunungan Rockies dan the Black Hills di Amerika Serikat. 
3.  Beting fosil gajah di Siberia. Menurut kenyataannya terdapat berjuta-juta kerangka, bahkan di beberapa pulau yang terletak di sebelah utara, seluruh pulau itu diliputi oleh tulang-belulang binatang mammoth. Di daerah yang beriklim dingin sejumlah besar ada yang ditemukan dalam keadaan utuh, dalam keadaan langsung membeku di dalam timbunan lapisan es. Tatkala mammoth itu digali keluar dari timbunan es dan darah mereka diperiksa, ditemukan bukti-bukti secara ilmu kedokteran, bahwa binatang-binatang itu telah mengalami kematian oleh karena mati terbenam. Binatang mammoth hidup mengembara di berbagai kawasan di dunia, tetapi mereka telah punah disapu bersih oleh air bah. Hal ini dikukuhkan oleh penelitian yang dilakukan oleh Sir Henry Howorth yang menyatakan, "Dari fosil mammoth itu terbukti adanya suatu bencana alam dan malapetaka yang dahsyat telah terjadi. Kedua, bahwa malapetaka ini menyangkut suatu genangan air yang mahaluas... dan menguburkan binatang-binatang itu di bawah dasar timbunan terus-menerus tanah liat atau kerikil... Ketiga, bahwa malapetaka yang sama itu telah dibarengi oleh suatu perubahan iklim yang hebat dan terjadi secara mendadak." The Deluge Story in Stone, halaman 119. 
4.  Ditemukan dasar lapisan sungai yang mengandung fosil binatang kuda nil (hippopotamus) di Sisilia. 
5.   Tumpukan fosil kuda di Perancis dan bagian lainnya di Eropa. 
6.  Tulang-belulang binatang yang serba ragam dan serba campur baur dan retakan tubuhnya yang sudah mengeras membatu yang terdapat di berbagai kawasan dunia. Gejala-gejala tentang adanya timbunan fosil-fosil hanya dapat diterangkan dengan memuaskan dalam kaitannya dengan bencana alam berupa air bah yang menimpa seluruh dunia.
  
D. Kesimpulan
  
Dari makalah “Mencari Leluhur Kita Yang Sejati” terbukti bahwa kita manusia modern semuanya berasal dari Ibu Hawa yang tinggal di Afrika + 200.000 tahun yang lalu. Ibu Hawa tersebut adalah isteri dari manusia pertama yaitu Nabi Adam As. Yang diciptakan setelah hari ke-7.
Sebelumnya di muka bumi sudah ada manusia purba / Homo neanderthalensis dan Homo erectus yang diciptakan pada hari ke-6.
Ketiga jenis manusia ini, Homo erectus, Homo neanderthalensis dan Homo sapiens ada bersama-sama di atas bumi selama beberapa waktu.
Namun sewaktu terjadi mala-petaka banjir Nabi Nuh As., hanya Bani Adam /Homo sapiens yang ikut naik bahtera, sedangkan kedua jenis manusia yang lain yaitu Homo erectus dan Homo neanderthalensis berada di daratan sehingga mereka tenggelam, maka sekarang tidak ada lagi keturunannya.
Maka yang tinggal hanyalah kita, Bani Adam /Homo sapiens
E. Penutup
Demikianlah telah dibahas makalah Tafsir Baru Kisah Penciptaan Manusia Di Dalam Kitab Taurot. 
Mudah-mudahan dapat diterima oleh khalayak ramai. 
Kami yakin tulisan ini tidak sempurna, bagi pembaca yang menemukan kekurangannya dan kesalahannya sudilah memberitahukan kepada kami untuk diadakan perbaikan seperlunya. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih. 
Wal ‘lloohu ‘lmuwaffiq ilaa aqwamith thorieq
Jember, 23 Desember 2009    
  
Dr. H.M. Nasim Fauzi 
  
Jl. Gajah Mada 118    
Tilpun (0331) 481127    
Jember, Jawa Timur.
nasimfauzi.blogspot.com    
Kepustakaan 
1. Agus Miradi, Siapakah Manusia Pertama Itu ?, Yayasan Tunas Daud, Jakarta, 2001. 
2. Alkitab Elektronik 2.0. 
3. Bey Arifin, Rangkaian Cerita dalam Al-Qur-an, Al-Ma’arif, Bandung, 1971. 
4. Departemen Agama RI, Al-Quran & Terjemahnya, CV Diponegoro, Bandung, 2005. 
5. Dr. Abdus Shabur Syahin, Adam Bukan Manusia Pertama ? (Mitos atau Realita ?), Republika, Jakarta, 2004. 
6. Dr. Maurice Bucaille, Asal-usul Manusia, Menurut Bibel, Al-Qur-an, Sains, Mizan, Bandung, 1986. 
7. Dr. Maurice Bucaille, Bibel, Qur-an dan Sains Modern, Bulan Bintang, Jakarta, 1979. 
8. Howard F. Vos, Kitab Kejadian Dan Arkeologi, Yayasan Andi, Yogyakarta, 1993. 
9. Jeff Harvey M.A. Th.D. et al, Alkitab & Ilmu Pengetahuan, Yayasan Pengabaran Injil “Emmanuel”, Jakarta, 1988. 
10. Jerry MacGregor et al, 1001 Fakta Mengejutkan Tentang Alkitab, Andi, Jogyakarta, 2003. 
11. Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab, Djakarta, 1960. 
12. Prof. Dr. Ahmad`Shalabi, Agama Yahudi, Bumi Aksara, Jakarta, 1991. 
13. Richard Leakey, Asal-usul Manusia, KPG, Jakarta, 2003. 
14. Sayid Sabiq, Aqidah Islam, CV. Diponegoro, Bandung, 1997. 
15. Valentijn, Sedjarah Perdjandjian Lama, Tata-usaha Katolik, Manado, 1954.