Ke Surga secara Imajiner 01
Direvisi 11 Agustus 2012
I. Pendahuluan
Berkunjung ke
Surga
Secara
Imajiner
Seri ke-1
Seri ke-1
Oleh : mutawalli
I. Pendahuluan
Surga
adalah suatu tempat kediaman yang disediakan oleh Alloh SwT untuk
hamba-hamba-Nya yang bertaqwa kepadaNya, sebagai balasan kepada mereka atas
keimanannya yang jujur dan benar serta amal perbuatannya yang sholih.
Pada peristiwa Isro’ dan Mi’roj
diceritakan bahwa
sewaktu Nabi Muhammad saw. masih berada di Mekah menjelang hijroh beliau
ke Madinah,
terjadi peristiwa luar biasa yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Yaitu
beliau diperjalankan Alloh swt. dengan ditemani
Malaikat Jibril as. dari Masjidil Harom di Mekah menuju ke Masjidil Aqso
di Negeri Syam. Kemudian beliau diangkat Alloh swt. ke langit ke-7
sampai ke Sidrotil Muntaha untuk menerima perintah sholat wajib lima
waktu. Dari
situ selanjutnya beliau diperjalankan Alloh swt. ke surga.
Banyak ulama dan ilmuwan muslim yang membahas masalah
letak surga itu. Tetapi tidak ada penjelasan yang memuaskan.
II.
Latar Belakang Masalah
Pada akhir tahun tahun 2010 yang lalu Blog “Kanzunqalam”
telah memuat tulisan berjudul “Teori Fisika Hawking, mengungkap Perjalanan
Isra’ Rasulullah?”, yang isinya diambil dari Blog saya “Gagasan dan
Pemikiran Dr. H.M. Nasim Fauzi” yaitu makalah-makalah berjudul “Wanita
di Surga dan Neraka” dan “Asal-usul Manusia Seri 06” (tentang “surga
Nabi Adam as.”). Kemudian “Kanzunqalam” meringkasnya serta
memberi
gambar-gambar yang sangat menarik. Blog tersebut dapat diunduh pada
alamat :
http://kanzunqalam.wordpress.com/2010/12/24/teori-hawkingperjalanan-isra-rasulullah/
Dalam kedua makalah itu saya memakai
teori sarjana Inggris Prof. Stephen Hawking tentang Kosmologi berdasarkan
Mekanika Kuantum. Di antaranya adalah untuk menerangkan tentang kunjungan Nabi
Muhammad saw. ke surga dan neraka dalam peristiwa Mi’roj melalui "worm
hole" atau terowongan waktu.
Hebatnya, tulisan di Blog “Kanzunqalam”
yang dikutip dari makalah-makalah saya itu kemudian dikutip dan diterbitkan
ulang oleh lebih dari 100 Websites. Rupa-rupanya banyak sekali orang yang
menyukainya ! . Website-website itu dapat dicari memakai “Google” dengan
kata kunci “nasimfauzi lubang cacing”.
Dari peristiwa kunjungan Nabi Muhammad
saw. ke surga dan neraka sewaktu beliau Mi'roj itu, timbul gagasan dan
pemikiran, bagaimana kalau saya meniru perjalanan itu lalu menceritakan
kisahnya kepada para pembaca.
III. Uraian
Perjalanan ke
Surga
Secara
Imajiner
Persiapan
Karena saya bukan seorang nabi atau
manusia yang diistimewakan Alloh swt.maka saya tidak bisa meminta bantuan Alloh
swt. untuk memperjalankan saya melalui "terowongan waktu" (worm hole
dalam mekanika kuantum) ke surga yang ada di masa depan.
Maka, satu-satunya jalan yang dapat saya
tempuh untuk bisa pergi ke sana adalah dengan melakukan perjalanan secara
imajiner.
“Orang” yang dapat saya minta bantuannya
adalah “pikiran saya sendiri”. “Orang” itu saya namakan “sang-pikiranku”,
sedang saya sendiri saya namakan “aku”. Cukuplah “dua orang” ini yang melakukan
perjalanan itu yaitu “aku” dan “sang-pikiranku”.
Mula-mula aku minta pada “sang-pikiranku” untuk membuat kendaraan
yang dapat aku tumpangi. “Sang-pikiranku” membuat kendaraan itu berupa
“kapsul-waktu” sebesar mobil, berdinding kaca yang “maha kuat”, bisa menahan
tekanan yang tak terhingga.
Perlengkapan yang ada di situ adalah seperangkat meja dan kursi untuk makan minum dan menulis di komputer. Sebuah tempat tidur lengkap dengan bantal guling dan selimutnya. Sedang lantainya berlapis karpet tebal nan empuk. Pada lantai di dekat dinding sebelah baratnya terdapat selembar sajadah tempat aku sholat.
Perlengkapan yang ada di situ adalah seperangkat meja dan kursi untuk makan minum dan menulis di komputer. Sebuah tempat tidur lengkap dengan bantal guling dan selimutnya. Sedang lantainya berlapis karpet tebal nan empuk. Pada lantai di dekat dinding sebelah baratnya terdapat selembar sajadah tempat aku sholat.
Penerangan di dalam kapsul itu disesuaikan dengan jam-biologisku, terang pada
jam-biologis siangku agak gelap waktu jam-biologis malamku. Pada waktu
jam-biologis siangku, aku "bekerja", sedang pada waktu jam-biologis
malamku, aku beristirahat tidur-tIduran di tempat tidurku. Terdapat alat jam-adzan yang
secara otomatis melantunkan adzan setiap tiba waktu sholat lima waktu dan
sholat-sholat sunnat (dhuha, tahajjud dan witir) sesuai dengan waktu di Jember.
Di dalam kapsul itu udaranya segar,
suhunya disetel 20oC, cukup persediaan makanan dan minuman. Ada juga
kamar mandi dan WCnya yang dilengkapi dengan alat recycling untuk mengolah
kencing, tinja dan air bekas menjadi air bersih.
“Kapsul-waktu” itu sepenuhnya dapat
dikendalikan oleh pikiranku sendiri sehingga tidak diperlukan tombol-tombol
kontrol. Kendaraan itu bisa bergerak dalam empat dimensi. Tiga dimensi ruang
yaitu maju-mundur, ke kiri dan ke kanan, naik-turun dan satu dimensi waktu
yaitu maju ke masa depan dan mundur ke waktu yang lalu. Hebatnya kapsul itu juga dilengkap dengan gravitasi buatan. Meskipun
terbang melebihi kecepatan cahaya atau berhenti mendadak, di dalamnya aku sama
sekali tidak terpengaruh (mirip pesawat UFO).
“Kapsul-waktu” itu cukup ditempatkan di
dalam rumahku menghadap ke arah kiblat untuk memudahkan aku sholat. Karena
“kapsul-waktu” itu hanya imajiner maka kendaraan itu tak dapat dilihat oleh
orang-orang yang ada di sekitarnya, sebaliknya aku bisa melihat mereka. Persis
seperti sifat jin di dunia yang bisa melihat manusia, tetapi manusia tidak bisa
melihat mereka. Sedang “sang-pikiranku” bisa bergerak bebas, di dalam atau di
luar “kapsul-waktu”, sewaktu-waktu aku bisa berkomunikasi dengannya.
Aku rasa sudah cukuplah persiapannya.
Perjalanan ke Masa Depan Dimulai
Langsung saja "kapsul-waktu" itu kumasukkan ke
“terowongan waktu (worm hole)" pergi ke masa depan. Aku tidak usah mampir
ke langit terlebih dulu karena aku bukan seorang Nabi yang perlu menerima wahyu
dari Alloh swt. di langit.
Kiamat
Segera aku sampai ke hari kiamat, lalu kendaraan itu kuhentikan
untuk menyaksikan kejadiannya.
Karena "kapsul-waktu" itu kedap
suara dan tahan getaran maka aku tidak mendengar apa-apa. “Sang-pikiranku” yang
berada di luar melaporkan bahwa dia mendengar suara trompet Malaikat Isrofil
yang sangat keras. Kulihat di luar semua orang berlarian tidak tentu arah dan
meninggalkan semua yang dulunya dianggap penting, termasuk isteri dan
anak-anaknya. Masing-masing hanya mementingkan dirinya sendiri.1)
Agar para pembaca yang tidak berada di
Jember bisa mengetahui posisiku waktu itu baiklah aku gambarkan situasi
geografis tempat aku tinggal.
Aku tinggal di Kota Jember, sebuah kota
Kabupaten di Jawa Timur bagian timur. Letaknya kira-kira 200 km di sebelah
tenggara Kota Surabaya. Di bagian utara terdapat Pegunungan Argopuro yang sudah
tidak aktif lagi. Di sebelah timurnya terdapat gunung Ijen dengan kalderanya
yang luas dan Gunung Raung. Keduanya masih aktif. Jauh di sebelah barat
terdapat Gunung Semeru. Sedang di bagian selatan berbatasan dengan Samudera
Hindia.
Pada waktu hari kiamat itu, kulihat di
sebelah utara, Pegunungan Argopuro yang dulunya sudah tidak aktif lagi berubah
menjadi gunung berapi yang sangat aktif memuntahkan laharnya secara massif,
begitu pula Gunung Ijen dan Gunung Raung di sebelah timur. Ledakannya begitu
keras sampai-sampai semua material gunung itu berterbangan dan jatuh menimpa
semua yang berada di sekitarnya.2) Sementara itu air Samudera Hindia
berguncang sangat keras membentuk tsunami raksasa yang tingginya ratusan meter
menyapu daratan pulau Jawa. Tsunami Aceh tahun 2001 dan Tsunami waktu Gunung
Krakatau yang ada di Selat Sunda meletus pada tahun 1883 tidak ada apa-apanya
dibanding tsunami kiamat ini.3)
Akhirnya daratan di sekitar
“kapsul-waktu” itu menjadi rata. Sedang bangkai manusia yang sudah tidak
berbentuk lagi berserakan di sela-sela lumpur tanah bercampur sisa-sisa pohon
dan bangunan.
Suara terompet malaikat
Isrofil yang sangat keras itu telah menggoncang seluruh alam semesta.
Akibat goncangan itu kulihat matahari di atas langit meledak
kemudian sinarnya padam, begitu juga semua bintang yang ada di langit.
Tentu
saja bulan yang sinarnya berasal dari pantulan sinar matahari tidak
kelihatan
lagi, sehingga keadaan di sekitarku menjadi gelap gulita. Sedang di
dalam
“kapsul-waktu” itu tetap terang dan nyaman.
Kurasa aku tidak perlu melihat kejadian
kiamat yang sangat mengerikan itu di tempat lain di bumi karena kengerian
kiamat di bekas kota Jember itu sudah cukup mewakili kejadian kiamat di tempat
lain.
Maka “kapsul-waktu” itu segera kumasukkan
ke "terowongan waktu" lagi pergi ke masa depan untuk menyaksikan hari
kebangkitan.
Hari Kebangkitan
Setelah sampai di Hari Kebangkitan, “sang-pikiranku” yang
berada di luar melaporkan bahwa dia mendengar lagi sangkakala Malaikat Isrofil
yang suaranya sama kerasnya dengan suara trompet pada hari kiamat. Tiba-tiba
turun hujan lebat yang kata “sang-pikiranku” hujan itu terjadi di seluruh
dunia. Namun aku tidak melihat apa-apa karena suasananya tetap gelap gulita.
Kemudian, “sang-pikiranku” yang habis terbang berkeliling dan bisa melihat di
dalam gelap melaporkan bahwa dari tulang ekor (os sacrum) mayat-mayat itu,
setelah terkena air hujan tumbuh sosok manusia laiknya tumbuhnya tanaman.
Tumbuhnya begitu cepat sehingga segera menjadi sosok manusia dewasa.4) Kata “sang-pikiranku” selanjutnya, pada
leher masing-masing manusia itu tergantung dua buah kitab berisi catatan amal
baik dan buruk.5)
Anehnya semua sosok manusia yang telanjang itu sama berjenis kelamin perempuan.6)
Rupa-rupanya manusia laki-laki tidak laku di sini. Fungsi
laki-laki di dunia terutama adalah sebagai “pejantan” dan “tukang berperang”.
Kedua fungsi itu yaitu berkawin dan berperang tidak dilakukan di sini, karena
tujuan kebangkitan adalah semata-mata untuk mengadili manusia, maka cukuplah
adanya manusia berjenis perempuan saja, tidak perlu ada laki-laki.
Lagipula, sangat lebih aman bila
manusia-manusia yang berkumpul di padang mahsyar nanti hanya terdiri dari satu
jenis kelamin saja. Bayangkan, bagaimana jadinya bila manusia-manusia dewasa
muda yang berlainan jenis, yang nafsu syahwatnya masih berkobar-kobar itu,
dikumpulkan dalam keadaan telanjang bulat. Tentu akan terjadi benturan antara
nafsu syahwat dan rasa takut !
Di seluruh alam semesta yang maha luas ini, peristiwa kebangkitan
hanya terjadi di bumi ini saja. Sebelum menciptakan Adam dan Hawa di surga,
Alloh swt. telah menciptakan iblis untuk menggoda manusia di dunia sampai hari
kiamat. Kehidupan manusia dan jin di dunia ini sebenarnya adalah merupakan
ajang ujian terhadap godaan iblis. Bagi yang lulus ujian akan "dinaikkan
kelas" yaitu dimasukkan ke dalam surga. Sedang yang tidak lulus akan
"diturunkan kelasnya" yaitu dimasukkan ke dalam neraka. Andaikata
di planet-planet lain terdapat mahluk-mahluk cerdas yang ikut musnah tatkala
kiamat itu, mereka tidak ikut dibangkitkan untuk diadili, karena Alloh swt.
tidak menciptakan iblis bagi mereka.
***
Tiba-tiba kata “sang-pikiranku”,
masing-masing manusia itu didatangi oleh dua orang malaikat. Salah satunya
mengambil dua buah kitab yang dikalungkan di leher manusia itu lalu
dicangkingnya. Sedang malaikat satunya mengangkat sosok manusia itu dan
membawanya terbang ke arah barat laut. Kata “sang-pikiranku” yang bisa melihat
di dalam gelap, waktu itu angkasa penuh dengan orang-orang yang diterbangkan
malaikat.7)
Di Padang Mahsyar
Segera kugerakkan “kapsul-waktuku” terbang ke arah kiblat
mengikuti orang-orang yang diterbangkan malaikat-malaikat itu dengan dituntun
oleh “sang-pikiranku” yang bisa melihat di dalam gelap. Pegunungan Himalaya
yang sangat tinggi waktu itu sudah tidak ada lagi. Sebentar saja aku sudah
sampai di Padang Mahsyar yang anehnya suasananya di situ terang benderang
seperti ada di siang hari. Ada sebentuk cahaya yang kata “sang-pikiranku” berasal dari
(diri) Alloh swt. yang ada di muka barisan manusia itu. Ternyata letak Padang
Mahsyar itu ada di Palestina.8) Palestina
yang pada zaman Nabi disebut Negeri Syam sangat pantas dijadikan tempat
berkumpulnya orang-orang untuk diadili, karena tempat itu sangat dimuliakan
oleh Alloh swt. Di negeri Syam-lah sebagian besar Nabi keturunan Nabi Ibrohim
as. tinggal. Kemudian Nabi Muhammad saw. menjalani Isro' dan Mi'roj yang
tujuannya adalah untuk menerima perintah ibadah yang terpenting yaitu sholat lima waktu di Sidrotil Muntaha yang letaknya
di atas langit ke-tujuh. Bisa saja Nabi saw. langsung bermi'roj dari tempat
tinggal beliau di Mekah naik ke langit. Tetapi oleh Alloh swt. beliau
diisro'kan lebih dahulu dari Masjidil-Harom di Mekah ke Masjidil Aqso di
Palestina.9) Di
masjid itu beliau diperkenalkan dengan (arwah) seluruh Nabi sebelum beliau,
kemudian menjadi imam sholat seluruh (arwah) Nabi itu. Ini karena Palestina
adalah tempat yang diberkati Alloh swt. Baru kemudian beliau dari Masjidil-Aqso
dimi'rojkan Alloh ke langit ke tujuh lalu ke Sidrotil Muntaha. Selanjutnya
beliau diperjalankan Alloh swt. melalui lorong waktu (worm hole) pergi ke masa
depan menyaksikan hari kiamat, masa kebangkitan, pengadilan seluruh manusia
serta pergi ke shiroth yang terbentang di atas neraka. Perjalanan beliau
berakhir di surga guna menyaksikan segala isinya yang indah-indah itu. Beliau adalah
satu-satunya Nabi yang pernah pergi ke hari akhirot sewaktu masih hidup di
dunia, agar bisa menceritakan kepada kita keadaan di sana melalui hadits-hadits beliau, serta bisa
menafsirkan ayat-ayat Al Qur-an tentang akhirot. Setelah itu beliau langsung
pulang kembali ke rumah beliau di Mekah tanpa mampir ke Masjidil Aqso lagi.
Semua
manusia yang berjenis kelamin perempuan dan telanjang itu membentuk barisan
sesuai dengan Nabinya masing-masing. Sedang yang tidak beragama membentuk
barisan sendiri bersama dengan iblis dan anak buahnya. Jumlah manusia yang
berkumpul di situ sangat banyak sekali. Mungkin ada beberapa triliun orang.
Maklumlah semua manusia yang pernah tinggal di dunia, sejak Nabi Adam sampai
hari kiamat pada dikumpulkan di situ. Pendeknya, seluruh bumi Palestina dan
sekitarnya yang tanahnya sudah rata itu penuh dengan barisan manusia.10) “Kapsul-waktu” itu kutempatkan di luar
barisan manusia berjenis perempuan dan telanjang itu sehingga yang kulihat
hanyalah punggung-punggung mereka belaka.
Tiba-tiba di atas Padang Mahsyar itu melintas gumpalan api neraka
yang sangat besar dan menyala-nyala, yang kata “sang-pikiranku” suaranya
bergemuruh. Kata “sang-pikiranku” selanjutnya, api neraka itu berasal dari api
magma yang ditarik oleh para malaikat itu dari dalam bumi.11) “Sang-pikiranku" sempat pergi ke
bagian bumi tempat api magma itu dikeluarkan oleh para malaikat. Kemudian,
neraka yang ditarik oleh ribuan malaikat itu dibawa ke “langit yang dekat”
sehingga masih terlihat dari tempat itu. Semua orang di padang Mahsyar itu pada ketakutan.12) Selanjutnya api neraka itu ditarik lagi oleh ribuan malaikat
itu ke langit yang lebih jauh sehingga akhirnya tak terlihat lagi dari Padang
Mahsyar itu. Aku suruh “sang-pikiranku’ mengikuti perjalanan api neraka itu
sampai ke tempatnya yang tetap. Setelah kembali, “dia” menceritakan bahwa api
neraka itu oleh para malaikat dibawa ke luar dari batas "alam semesta
dunia" ini. Sehingga tempat api neraka itu berbeda “dimensi tempat dan
waktu”nya dengan “alam semesta dunia” tempat bumi Padang Mahsyar itu berada.
Setelah sampai di situ -lanjutan ceritanya- ribuan malaikat itu membuatkan
tempat bagi api neraka itu berupa dinding yang sangat tinggi dan dalam.
Kemudian Alloh swt. menciptakan jembatan “shiroth” yang diletakkan-Nya pada
kedua dindingnya yang berseberangan.13) Selanjutnya Alloh swt. memerintahkan para malaikat untuk
menaikkan suhu api neraka itu, yang anehnya saking panasnya, warna api neraka
itu berubah menjadi hitam sehingga api neraka itu tidak kelihatan lagi. Proses
itu berlangsung selama ribuan tahun. Akan tetapi, karena "dimensi ruang
dan waktu" neraka itu berbeda dengan bumi maka peristiwa itu bagi manusia
yang berada di bumi hanya terasa sebentar saja.14)
Lalu “sang pikiranku” kuperintahkan untuk
pergi ke depan barisan manusia itu untuk menyaksikan apa yang terjadi. Setelah
kembali dia melaporkan kepadaku bahwa semua manusia yang berkumpul di padang Mahsyar itu terlihat sangat ketakutan
karena memikirkan bagaimana nasib mereka kelak, tak tercuali para Nabi. Hanya
Nabi Muhammad saw. sajalah yang terlihat tenang. Maka semua nabi itu datang
menghadap beliau. Mereka sama meminta kepada beliau agar bersedia menghadap
Alloh swt. untuk memohonkan ampunan bagi kaum-kaum para Nabi itu yang beriman.
Maka beliau pun maju menghadap Alloh swt.
Kata “sang pikiranku” selanjutnya,
setelah Nabi Muhammad saw. sampai di hadapan Alloh swt., beliau kemudian
bercakap-cakap dengan-Nya seperti laiknya dua orang shohabat. 15) Kemudian Alloh swt. memberikan wewenang
kepada beliau untuk memberikan syafaat kepada ummatnya yang selalu bersholawat
kepadanya.16)
Selanjutnya Alloh swt. memanggil semua
Nabi untuk maju dan berdiri di samping Nabi Muhammad saw. Mereka ditanyai satu
persatu tentang tugas kenabian mereka. Setelah selesai para Nabi itu kemudian
berdiri di sisi Alloh swt. menyaksikan peristiwa pengadilan seluruh manusia dan
jin di padang Mahsyar itu.
Segera dimulailah pengadilan itu.
Meskipun Alloh swt. hanya satu, tapi Dia dapat mengadili semua manusia itu
secara serentak. Masing-masing dibantu oleh seorang malaikat yang membawa dua
buah kitab catatan amal baik dan buruk tadi.17) Lalu didatangkan-Nya
saksi-saksi dan bukti-bukti sesuai dengan catatan di dalam kitab, sehingga
pengadilan itu berjalan dengan seadil-adilnya.18) Meskipun Alloh swt.
berada di mana-mana, mengadili semua manusia secara serentak, tetapi aku tidak
bisa melihat Alloh swt. Maklumlah karena mataku adalah mata dunia, sama halnya
dengan mata Nabi Musa as. sewaktu beliau menerima wahyu di Gunung Thursina
tidak bisa melihat Alloh swt. Yang dilihat beliau hanyalah sebatang pohon yang
bersinar dan mendengar suara saja. Nabi Musa disebut "kalamulloh"
karena pernah berbicara langsung dengan Alloh swt. di atas Bukit Thursina.19)
Juga Nabi Muhammad saw. sewaktu menjalani Mi’roj ke langit ke-tujuh lalu naik
ke Sidrotul Muntaha tidak bisa melihat Alloh swt. Beliau hanya melihat sinar
yang sangat terang.20)
Setelah masing-masing manusia mengakui
semua amal baik dan buruknya, lalu amal baik dan buruk itu ditimbang di
timbangannya sendiri-sendiri yang telah disediakan oleh malaikat masing-masing.
Bagi yang amal buruknya tak dapat
diampuni yaitu orang-orang kafir dan musyrik, manusia-manusia perempuan itu
oleh malaikatnya masing-masing dibawa ke tempat neraka yang ada “di luar dimensi
ruang dan waktu alam semesta dunia” lalu dilemparkan ke dalam jurang neraka.21)
Mengertilah aku mengapa neraka itu penuh dengan perempuan, padahal
dahulunya di dunia sebagian dari mereka adalah laki-laki.22)
Sisanya, yaitu orang-orang mukmin,
munafik dan fasik dengan cara yang sama dibawa terbang oleh malaikat
masing-masing “ke luar dimensi alam semesta” lalu di taruh di atas shiroth yang
keadaannya gelap gulita. Telah disebutkan tadi, meskipun neraka itu terbuat
dari api tetapi tidak memancarkan cahaya sama sekali, saking panasnya.
Kejadian di Shiroth
Aku sangat takut melihat semua kejadian itu, lalu segera
“kapsul-waktu” itu kuterbangkan menembus “dimensi ruang dan waktu alam semesta
dunia” pergi ke atas shiroth yang menopang di atas dinding neraka. Kulihat di
shiroth itu, masing-masing orang yang sudah berada di situ, badannya
memancarkan cahaya yang terangnya sesuai dengan amal baiknya selama hidup di
dunia.
Orang-orang berdosa yang badannya tidak
bersinar sama sekali pada ketakutan. Mereka merasa pasti akan terjatuh ke dalam
neraka karena jalannya gelap. Maka mereka berusaha minta sedikit cahaya pada
orang yang badannya bersinar itu. Namun permintaan mereka tak terkabulkan.23)
Kemudian Alloh swt. memerintahkan semua
orang itu menyeberangi neraka menuju ke tebing seberang yang di dalam Al Qur-an
disebut Al-A’rof, melalui shiroth yang keadaannya gelap gulita.24) Akupun
ikut menyeberangi neraka lewat shiroth dengan menumpang kendaraan
“kapsul-waktu”-ku. Perjalanan pesawat itu dituntun oleh “sang-pikiranku” yang
berada di muka pesawat karena dia bisa melihat di dalam gelap.
Tentu saja orang-orang yang amalnya hanya
sedikit karena lalai menggunakan waktu hidupnya di dunia, -hanya bermain-main
saja dan melakukan perbuatan yang tidak berguna lainnya-, shiroth itu tetap
terlihat gelap gulita.25) Karena tidak tahu jalan, maka sebagian besar
mereka terjerumus masuk ke dalam jurang neraka yang sangat dalam itu.26)
Akan tetapi para mukminat yang
badannya memancarkan sinar terang karena amalnya yang banyak itu, apalagi yang
suka berdzikir dan bersholawat kepada Kanjeng Nabi Muhammad saw. selama hidup
di dunia, mereka dengan mudah dan cepat menempuh shiroth itu sampai ke dinding
Al-A’rof yang ada di seberang neraka. Di antara mereka ada yang melewatinya
seperti kerlipan bintang, ada yang melewatinya seperti kedipan mata, ada yang
melewatinya seperti angin, dan ada pula yang melewatinya seperti larinya
seseorang dengan cepat. Semua orang melewatinya sesuai kadar amalnya.27)
Meskipun orang-orang yang badannya bersinar
berjalan bersama-sama dengan orang-orang yang badannya tidak bersinar, namun
sinar mereka hanya menyinari jalannya sendiri-sendiri, tidak dapat dipakai
bersama. Sepertinya masing-masing diri mereka dikelilingi oleh dinding yang tak
tembus cahaya.
Konon dari seribu orang yang melewati
shiroth itu hanya satu orang saja yang berhasil lolos. Alangkah sedikitnya ahli
surga dan alangkah banyaknya ahli neraka ! Alangkah gembiranya para mukmin yang
berhasil sampai di seberang shiroth karena sudah melewati bagian yang paling
kritis di akhirot.
Kejadian yang mengerikan di atas shiroth ini harus selalu kita ingat-ingat, sehingga
kita tidak melalaikan tugas utama kita di dunia, yaitu mengumpulkan amal baik
sebanyak-banyaknya. Di luar waktu sholat wajib dan sunnat kita harus selalu
berdzikir kepada Alloh swt. Sungguh betullah hadits yang mengatakan bahwa do'a
yang terpenting selain memohon ampunan dosa adalah memohon kepada Alloh swt.
agar dihindarkan-Nya dari siksa api neraka. Jauh lebih penting dari do'a agar dimasukkan-Nya
ke dalam sorga, karena seorang yang masuk sorga bisa jadi sebelumnya telah
dimasukkan ke dalam neraka untuk menghapus dosa-dosanya terlebih dahulu. Na'dzu
billah min dzalik.
Para mukminat yang sudah sampai di Al-A’rof
itu tidak bisa meneruskan perjalanannya ke surga karena waktu itu surga belum
diciptakan Alloh. Maka mereka menunggu di Al-Arof. Demikian juga aku, menunggu
di dalam “kapsul-waktuku”.
Keruntuhan Besar “Alam Semesta Dunia”
Setelah padang mahsyar itu kosong dari manusia dan jin, maka langit
dan bumi tidak berguna lagi. Karena alam semesta yang begitu besar itu
diciptakan Alloh semata-mata untuk tempat tinggal manusia yang ada di salah
satu system mataharinya yaitu di planet bumi.28) Maka langit dan bumi
(“alam semesta dunia”) oleh Alloh swt. digulung seperti menggulung kertas dan
berakhir menjadi sebuah singularitas dengan rapatan dan kelengkungan ruang
waktu yang tak terhingga.29)
Neraka dan shiroth tidak ikut tergulung
bersama langit dan bumi karena terletak di luar system alam semesta dunia.
Kejadian itu berlangsung selama bermilyard-milyard tahun. Kuperintahkan
“sang-pikiranku” untuk mengikuti proses “Keruntuhan Besar” Alam Semesta Dunia
itu sampai selesai. Katanya, ruangan yang sebelumnya ditempati oleh “alam
semesta dunia” itu sudah kosong. Yang tinggal sekarang hanyalah neraka dan
shiroth, serta manusia-manusia yang berada di situ.30)
Penciptaan Surga Secara Ledakan Besar
Kemudian kuperintahkan kepada “sang-pikiranku” untuk mengikuti
kejadian berikutnya. Selanjutnya katanya, dari singularitas dengan rapatan dan
kelengkungan ruang waktu yang tak terhingga itu juga, Alloh swt. menciptakan
“alam semesta surga” secara “Dentuman Besar/ Big Bang kedua”, yang berlangsung
selama beberapa milyard tahun. (Big Bang pertama adalah penciptaan alam semesta
dunia sebelum kiamat.)31) Setelah “Dentuman Besar” kedua itu selesai,
terciptalah di tempat itu “Alam Semesta Surga yang luasnya sama dengan langit
dan bumi itu.32)
Sampai di Surga
Kemudian para mukminat calon penghuni surga yang ada di dinding Al-A’rof
itu mulai dipindahkan ke surga.
Bersambung ke : Berkunjung ke surga secara imajiner Seri ke-2 ........
Bersambung ke : Berkunjung ke surga secara imajiner Seri ke-2 ........
Daftar catatan kaki
1) “Dan apabila datang suara yang memekakkan
(hari kiamat), pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan
bapaknya, dari isteri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada
hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya.” (Q.S. Abasa [80]:33-42)
2) Surat Al-Insyiqoq
1. Bila langit pecah belah
2. Karena menurut perintah Tuhannya, karena memang patut ia
turut.
3. Dan bila bumi itu dipanjangkan (diratakan).
4. Ia keluarkan apa-apa yang terkandung di dalamnya sehingga
kosonglah ia.
5. Karena turut perintah Tuhannya, karena memang patut ia turut.
Surat Al-Kahfi
47. Dan (ingatlah) akan hari
(yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan melihat bumi itu
datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorangpun
dari mereka.
3) Surat At-Takwir
01. Bila matahari digulung (padam dan menjadi black hole)
02. Dan bila bintang-bintang itu berguguran.
03. Bila gunung-gunung itu dihapuskan.
04. Bila unta-unta bunting dibiarkan.
05. Bila binatang-binatang buas dikumpulkan.
06. Bila laut membuas.
07. Bila roh-roh disatukan.
08. Bila anak-anak perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya.
09. Karena dosa apa ia dibunuh.
10. Bila surat-surat disebarkan.
11. Bila langit itu dicabut.
12. Bila neraka dinyalakan.
13. Bila surga dihamparkan.
14. Setiap orang akan mengetahui apa yang pernah dilakukan.
Surah Al-Mursalah
8. Maka apabila bintang-bintang itu dihapuskan cahayanya.
4) Dari Abu Huroiroh ra, dari Nabi saw, bahwa beliau
bersabda:”Jarak antara dua tiupan adalah empat puluh.” Orang-orang bertanya,
“Hai Abu Huroiroh, empat puluh hari?” Dia jawab “Entah”. “Empat puluh bulan?”
tanya mereka pula, dan dia jawab “Entahlah”. “Empat puluh tahun?”, tanya mereka
sekali,lagi, tapi dia tetap menjawab, “Entah. Dan apapun dari tubuh manusia
akan hancur kecuali tulang ekornya. Dari tulang ekor itulah tubuhnya akan
disusun kembali.” (HR. Al-Bukhori).
5) Surat Al-Isro’
13. Akan tiap-tiap manusia
akan kami gantungkan catatan di lehernya, dan kami akan terbitkan baginya
sebuah kitab yang terbuka.
14. “Bacalah kitabmu itu,
cukup pada hari ini dirimu sendiri yang menghitung.”
6) Surat Al-Kahfi
47. Dan (ingatlah) akan
hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan
melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami
tinggalkan seorangpun dari mereka.
48. Dan mereka akan dibawa ke
hadapan Tuhanmu dengan berbaris.
Sesungguhnya kamu datang kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan
kamu pada kali yang pertama (yaitu sewaktu di dalam kandungan ibu kita,
sebelum kehamilan 3 bulan semua bayi Xy –yang setelah lahir ke dunia berjenis
kelamin laki-laki- mereka berjenis kelamin perempuan berdasar kromosom X,
karena testis yang dibuat oleh kromosom y tidak aktif) bahkan kamu
mengatakan bahwa Kami sekali-kali tidak akan menetapkan bagi kamu waktu (hari
berbangkit yang telah dijanjikan Alloh untuk menerima balasan) (untuk memenuhi)
perjanjian.
“Maka , tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya
(menuju) kepada Tuhan mereka (berarti proses pertumbuhan tulang ekor
menjadi manusia dewasa itu berjalan sangat cepat, sehingga hormon hipofise -LH
dan FSH- yang bisa mengaktifkan testis untuk menghasilkan hormon testosteron
tidak sempat bekerja. Hormon testosteron yang diproduksi testis ini bisa
merubah janin Xy yang berjenis perempuan tadi menjadi janin laki-laki. Maka mereka
tetap berjenis perempuan).” (Yasin [36] :51).
7) Alloh berfirman: “Dan datanglah tiap orang,
bersama dengan dia seorang malaikat penggiring (yang membawanya dari tempat
bangkitnya ke padang Mahsyar) dan seorang malaikat penyaksi (yang membawa
catatan baik, dan buruk). (Setelah selesai diadili): Lemparkanlah olehmu berdua
ke dalam Neraka (1) semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala, (2) yang
sangat enggan melakukan kebajikan, (3) melanggar batas (larangan Alloh) lagi
ragu-ragu, (4) yang menyembah sembahan yang lain beserta Alloh, maka
lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat.” (QS. Qoof [50]:21-26).
"Saat terjadi kiamat, malaikat pencatat amal-amal
kebajikan dan malaikat pencatat amal-amal keburukan turun untuk melepaskan buku
catatan amal yang dikalungkan di leher seorang hamba. Kemudian mereka
bersamanya, yang satu sebagai penggiring dan yang satunya lagi sebagai saksi."
(Hadits marfu' dari Jabir).
8) Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang
di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup
sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya
masing-masing).Dan terang benderanglah bumi (padang Mahsyar) dengan cahaya
Tuhannya; dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan masing-masing) dan
didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi dan diberi keputusan di antara mereka
dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan.Dan disempurnakan bagi tiap-tiap
orang (balasan) apa yang telah dikerjakannya dan Dia lebih mengetahui apa yang
mereka kerjakan. (QS. Az-Zumar [39] :68-70)
9) Surat Al-Kahfi
48. Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris.
48. Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris.
10) Surat Al-Isro
Maha suci Alloh yang telah mengisro'kan hambanya (Muhammad saw)
dari Masjidil-Harom ke Masjidil-Aqso yang diberkati sekelilingnya untuk
menunjukkan kepadanya ayat-ayat kebesaran Kami.
11) Neraka itu pada mulanya ada di dalam bumi sesuai
hadith berikut: Dari Abdulloh bin Umar bahwa Nabi saw. bersabda, “Tidak ada
yang dapat mengarungi lautan itu kecuali orang yang berperang atau orang yang
menunaikan haji atau orang yang menunaikan ibadah umroh, karena di bawah laut
itu ada api (magma, pen.) Pada waktu manusia dikumpulkan di padang mahsyar di
hari kiamat, Alloh menyuruh para malaikat menarik neraka dan membawanya ke
tempatnya yang tetap, lalu menciptakan shiroth yang diletakkan di atasnya.”
(Menurut Imam Qurthubi dalam “Rahasia Kematian, Alam Akhirat dan Kiamat”).
12) Dari Abdulloh bin Mas’ud r.a., sabda Rosululloh
s.a.w. : “Pada hari itu jahanam didatangkan dengan tujuh puluh ribu kendali.
Pada setiap kendali ada tujuh puluh ribu malaikat yang menariknya.” (HR.
Muslim dan Tirmidzi).
Niscaya (di padang Mahsyar itu) kamu semua benar-benar akan
melihat Al-Jahiim (ditarik malaikat-malaikat lewat di atasmu). Dan Sesungguhnya
kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin (dengan mata kepala).
Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan
(yang kamu megah-megahkan di dunia itu). (Q.S. At-Takatsur [192]: 6-8).
13) Abu Hurairah ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw.
bersabda, ..... Lalu, diletakkan shirath di antara kedua sisi Jahannam.
Maka, aku adalah orang yang pertama kali melewatinya di antara para rasul yang
membawa umatnya. Tidak ada yang dapat berbicara ketika itu kecuali para rasul.
Doa para rasul ketika itu ialah, 'Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah ...
14) Diriwayatkan dari Umar ibnul Khoth-thob r.a. bahwa
telah datang Jibril kepada Nabi Muhammad bukan di waktu yang biasanya ia
datang. Rosululloh lalu berdiri menyambutnya dan berkata: “Hai Jibril, kenapa
saya melihat engkau berubah warnamu?”. Jibril menjawab: “Aku diperintahkan oleh
Alloh datang menerangkan semburan api neraka”. Berkata Rosululloh: “Terangkan
kepadaku keadaan neraka dan hal ihwal jahanam”. Jibril menerangkan:
“Sesungguhnya Alloh memerintahkan agar jahanam dinyalakan apinya 1000 tahun
lamanya, sehingga karena semakin panasnya maka berubahlah warna apinya menjadi
putih. Lalu diperintahkan menyalakan 1000 tahun lagi, sehingga warna apinya
berubah menjadi merah. Lalu diperintahkan menyalakan 1000 tahun lagi, sehingga
warna apinya berubah menjadi hitam, hitam yang gelap, sehingga tak bersinar
lagi gejolaknya dan tak padam-padam bakarannya. Demi Tuhan yang mengutusmu
dengan haq, kalau saja dibukakan jahanam itu sebesar lubang jarum, maka akan
terbakarlah bumi dan segala isinya karena panasnya.Dan demi Tuhan yang
mengutusmu dengan haq, sekiranya salah seorang dari penjaga-penjaga neraka itu
didatangkan Alloh ke bumi ini, akan matilah seluruh manusia yang mendiami bumi
dari kejelekan mukanya dan kebusukan baunya. Demi Tuhan yang mengutusmu dengan
haq, sekiranya satu lingkaran (ring) dari rantai neraka diletakkan di atas
sebuah gunung di dunia ini, akan tembuslah gunung itu sampai ke dasar bumi yang
paling bawah”. Rosululloh berkata: “Untunglah ya Jibril, jantungku tidak sampai
pecah sehingga aku tidak mati mendengarkan keteranganmu ini”. Rosululloh
melihat Jibril menangis, maka beliaupun juga ikut menangis dan berkata: “Kenapa
engkau sampai menangis pula ya Jibril sedang kedudukanmu begitu rupa di sisi
Alloh?”. Jibril menjawab: “Bagaimana aku tidak menangis, malah akulah yang
paling berhak menangis, karena siapa tahu keadaanku dalam ilmu Alloh tidak
seperti yang aku ketahui. Dan aku tidak tahu, apakah aku tidak akan mengalami
cobaan sebagai yang telah dialami oleh Iblis, sedang Iblis itu juga termasuk
golongan Malaikat. Dan aku tidak tahu, apakah aku tidak akan mengalami seperti
yang dialami oleh Harut dan Marut (malaikat yang mengajar sihir, pen.)”. Jibril
menangis dan menangis pula Rosululloh. Lama keduanya menangis, sampai datanglah
seruan dari langit yang berbunyi: “Hai Jibril, hai Muhammad, sesungguhnya Alloh
Azza wa Jalla telah menjamin engkau berdua tidak akan sampai durhaka”. Kemudian
Jibril naik ke langit, dan Rosululloh meneruskan perjalanan sehingga bertemu
dengan sekelompok orang Anshor (penduduk asli Madinah yang menolong Nabi, pen.)
yang sedang bermain-main dan ketawa-ketawa. Rosululloh meneruskan perjalanan
sehingga bertemu dengan sekelompok orang Anshor (penduduk asli Madinah yang menolong
Nabi, pen.) yang sedang bermain-main dan ketawa-ketawa. Berkata Rosululloh
kepada mereka: “Mengapa kamu ketawa-ketawa, sedang di belakangmu ada neraka
Jahanam ? Sekiranya kamu mengetahui yang aku ketahui, sungguh kamu akan ketawa
sedikit dan akan menangis banyak, kamu tidak akan makan dan tidak akan minum,
malah akan menuju ke tempat-tempat tinggi untuk bermohon dan minta
perlindungan Alloh”.
15) Dikutip dari Injil Barnabas.
16) Rosululloh s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya yang
paling berhak atas syafaatku pada hari Kiamat adalah orang yang paling banyak
bersholawat kepadaku”. (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Hibban).
Syafaat Nabi Muhammad s.a.w. itu
berupa:
1. Menyegerakan hisab di padang Mahsyar.
2. Memasukkan orang ke dalam
Surga tanpa dihisab terlebih dahulu.
3. Meringankan siksa orang yang
kekal di Neraka.
4. Membatalkan keputusan orang
yang akan dimasukkan Neraka.
5. Mengeluarkan orang mu’min dari Neraka.
6. Menambah tinggi derajat orang
di dalam Neraka.
17) Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu
tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu). (Q.S. At-Takatsur [192]:8).
18) Dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan
masing-masing( dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi dan diberi
keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan. Dan
disempurnakan bagi tiap-tiap orang (balasan) apa yang telah dikerjakannya dan
Dia lebih mengetahui apa yang mereka kerjakan. (QS. Az-Zumar [39] :69-70).
19) “Dan, tatkala Musa telah
datang di waktu yang telah Kami tentukan itu, dan telah bercakap Tuhannya
kepadanya, berkatalah dia: “Ya Tuhanku! Unjukkanlah Dirimu, aku ingin melihat
Engkau!” Dia bersabda: “Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi
lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya niscaya kamu dapat melihat-Ku.”
(Q.S. Al-A’rof: 143).
“Tatkala Tuhannya menampakkan Diri kepada gunung itu,
dijadikan-Nya gunung itu hancur luluh. Syahdan, setelah dia (Musa a.s.) sadar,
berkatalah dia: “Maha Suci Engkau,aku bertaubat kepada-Mu, dan aku adalah orang
yang pertama kali percaya”. (Q.S. Al-A’rof: 143).
“Dia (Alloh) tidak dapat dicapai oleh semua mata, sedang
Dia dapat melihat semua mata itu”. (QS. Al-An’am: 103).
20) Dan sesungguhnya Muhammad telah
melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di
Sidrotil Muntaha, di dekatnya ada surga tempat tinggal. Ketika Sidrotil Muntaha
diliputi oleh sesuatu yang meliputinya (cahaya yang amat terang). Penglihatan
(Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya dan tidak pula melampauinya
(tidak bisa melihat wujud Alloh swt.). (QS. An-Najm [53] :18).
21) "Orang-orang kafir dibawa ke Neraka Jahanam
berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka telah sampai ke Neraka itu
dibukakan pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka penjaganya, ‘Apakah belum
pernah datang kepadamu rosul-rosul di antaramu yang membacakan kepadamu
ayat-ayat Robbmu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan pada hari ini?’
Mereka menjawab, ‘Benar (telah datang).’ Tetapi telah pasti berlaku ketetapan
azab terhadap orang-orang kafir. Dikatakan (kepada mereka), ‘Masukilah
pintu-pintu Neraka Jahanam itu, sedang kamu kekal di dalamnya.’ Maka Neraka
Jahanam itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri.”
(Q.S. Az-Zumar [39] :71-72).
22) Disebutkan dalam hadits riwayat dari Ibnu Abbas
tentang gerhana matahari bahwa Nabi saw. bersabda, "...Aku melihat
neraka, dan aku tidak pernah melihat suatu pemandangan sama sekali seperti hari
ini. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita.” (HR.
Bukhori dan Muslim).
23) Surat Al-Hadid
13.
Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada
orang-orang yang beriman: "Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil
sebahagian dari cahayamu". Dikatakan (kepada mereka):
"Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya
(untukmu)". Lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu.
Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa.
19. Dan orang-orang yang beriman
kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka itu orang-orang Shiddiqien dan orang-orang
yang menjadi saksi di sisi Tuhan mereka.
Bagi mereka pahala dan cahaya mereka. Dan orang-orang yang kafir
dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni neraka.
28. Hai orang-orang yang beriman
(kepada para rasul), bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya,
niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian, dan menjadikan untukmu
cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan Dia
mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,
24) Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan
mendatangi neraka itu (lewat Shiroth di atasnya, pen.). Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu
kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian (di Shiroth itu, pen.) kami akan
menyelamatkan orang-orang yang bertakwa (bisa melewati Neraka masuk ke dalam
Surga, pen.) dan membiarkan orang-orang yang zalim (di Shiroth itu jatuh, pen.)
di dalam neraka dalam keadaan berlutut. (Q.S. Maryam [19] :71-72).
25) "Hingga
lewatlah orang yang hanya memiliki cahaya di kedua ibu jari kakinya,
satu tangannya terjatuh dan satu tangan lagi tergantung, satu kakinya
dijatuhkan ke bawah dan kaki yang lain tergantung. Lalu, api neraka juga
mengenai sisi-sisinya."
26) Utbah bin
Ghozawan pernah berdiri di atas mimbar di Basroh seraya mengutip sabda Nabi
s.a.w., katanya, “Sesungguhnya sebuah batu besar yang dilemparkan dari tepi
jurang Jahanam, ia akan meluncur selama tujuh puluh tahun dan belum juga sampai
ke dasarnya.” Abdullah bin Umar r.a. mengatakan, “Oleh karena itu,
sering-seringlah mengingat Neraka, karena panasnya sangat luar biasa, jurangnya
sangat curam, dan cambuk-cambuknya terbuat dari besi.”
27) Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada
Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan
Robbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam Surga yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Alloh tidak menghinakan
nabi dan orang-orang mukmin yang bersama Dia (hari Kiamat); sedang cahaya
mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka
mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan
ampunilah Kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (Q.S. At-Tahrim [66] :8).
Di antara mereka ada yang melewatinya
seperti kerlipan bintang, ada yang melewatinya seperti kedipan mata, ada yang
melewatinya seperti angin, dan ada pula yang melewatinya seperti larinya
seseorang dengan cepat. Semua orang melewatinya sesuai kadar amalnya.
28) Tidaklah kamu perhatikan bahwa
sesungguhnya Alloh telah menundukkan untuk (kepentingan)-mu apa yang di
langit dan apa yang ada di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan
batin, dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Alloh tanpa
ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa kitab yang memberi penerangan. (QS.
Luqman [31]:20).
29) (Yaitu) pada hari kami gulung langit sebagai
menggulung lembaran-lembaran kertas (= Keruntuhan Besar langit dan bumi, Big Crunch). (QS. Al
Anbiya’[21] :104).
30) (yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi
yang lain dan (demikian pula) langit (bumi dan langit dunia diganti
oleh bumi dan langit surga, pen.), dan mereka semuanya berkumpul (di shiroth bukan di
padang mahsyar, lihat hadits berikut, pen.) menghadap ke hadirot Alloh yang
Maha Esa lagi Maha Perkasa. (QS. Ibrohim [14] :48).
Aisyah R.a. berkata, “Aku adalah orang yang pertama-tama
menanyakan kepada Rosululloh S.a.w. tentang maksud ayat, “(yaitu) pada hari
(ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain (bumi dunia diganti bumi surga,
pen.) dan (demikian pula) langit (langit dunia diganti langit sorga,
pen.), dan mereka semuanya berkumpul (di shiroth, pen.) menghadap ke
hadirot Alloh yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. (QS. Ibrohim [14] :48), Aisyah berkata: Aku bertanya, “Di manakah manusia pada waktu itu,
ya Rosul Alloh ?” Rosul menjawab, “Di atas Shiroth (jembatan).” (HR. Ahmad).
31) Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama (= Dentuman Besar langit dan
bumi, Big Bang pertama) begitulah kami akan mengulanginya (= Dentuman
Besar penciptaan langit dan bumi Surga, Big bang kedua). Itulah suatu janji
yang pasti kami tepati; Sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya. (QS.
Al Anbiya’[21] :104).
32) Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Alloh menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS. Ali Imron [3] :133-134)
32) Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Alloh menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS. Ali Imron [3] :133-134)