Penciptaan Manusia Pertama
Teka-teki Surga Nabi Adam
Oleh : mutawalli
....... Lanjutan makalah bulan lalu
E. Pemecahan Masalah
III. Dimanakah "Surga Nabi Adam” itu?
1. Tempat Adam dan Hawa di dalam Alkitab sebelum diturunkan ke bumi.
a. Didalam Alkitab (Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru) tidak dikenal adanya “Surga Nabi Adam” (yang berada di “langit”)
Kepercayaan tentang manusia pertama
yaitu Nabi Adam As., Ibu Hawa dan dimana mereka mula-mula tinggal adalah
berdasarkan Kitab Suci, Taurot (diturunkan kepada Nabi Musa As.), Zabur
(diturunkan kepada Nabi Daud As.), Injil (diturunkan kepada Nabi Isa
As.) dan Al Qur-an (diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.). Tetapi 3
Kitab Suci pertama (Taurat, Zabur dan Injil) ini sangat jauh berbeda
isinya dengan Kitab Suci yang diturunkan terakhir yaitu Al Qur=an. Pada
Kitab-kitab sebelum Al-Quran isinya terutama adalah tentang hikayat
bangsa Yahudi (Bani Isroil) dan nenek moyang mereka sampai dengan Nabi
Adam As. dan Hawa. Hampir tidak ada cerita tentang akhirot yaitu kiamat,
kebangkitan, surga dan neraka. Didalam 4 kitab Injil yang ditulis oleh
para Pendeta Kristen yang ada sekarang, akhirot hanya digambarkan
sebagai “Kerajaan Alloh” saja.
Karena itu wajarlah kalau di dalam
Alkitab, Nabi Adam dan Ibu Hawa setelah diciptakan kemudian ditempatkan
di Taman Firdaus yang tempatnya bukan di “langit” tetapi ada di bumi.
Jadi di dalam Kitab Kejadian tidak dikenal adanya “Surga Nabi Adam” yang berada di “langit” itu.
b. Kutipan Dari Kitab Taurot / Kitab Kejadian
2:1 Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya.
2:2 Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang
dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan
yang telah dibuat-Nya itu.
2:3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena
pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah
dibuat-Nya itu.
2:4 Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit, --
2:5 belum ada semak apa pun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apa
pun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan
belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu;
2:6 tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu --
2:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan
menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu
menjadi makhluk yang hidup.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2:8 Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.
2:9 Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang
menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di
tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan
yang jahat.
2:10 Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang.
2:11 Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Hawila, tempat emas ada.
2:12 Dan emas dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan batu krisopras.
2:13 Nama sungai yang kedua ialah Gihon, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Kush.
2:14 Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir di sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat.
2:15 TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2:16 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
2:17 tetapi pohon pengetahuan
tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab
pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
2:18 TUHAN Allah berfirman:
"Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan
penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
2:19 Lalu TUHAN Allah
membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara.
Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia
menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap
makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu.
2:20 Manusia itu memberi nama
kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala
binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang
sepadan dengan dia.
2:21 Lalu TUHAN Allah membuat
manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah
satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.
2:22 Dan dari rusuk yang
diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan,
lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.
2:23 Lalu berkatalah manusia
itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan
dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."
2:24 Sebab itu seorang
laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan
isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
2:25 Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.
------------------------------------------------------------------------------------------------
Komentar
Dari istilah-istilah dalam ayat-ayat di atas terkesan bahwa tempat “Taman Eden” ini ada di bumi. Di antaranya adalah :
2:5 belum ada semak apa pun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apa
pun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan
belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu;
2:6 tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu
2:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan
menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu
menjadi makhluk yang hidup.
Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa Alloh
Swt. menciptakan Nabi Adam As. di bumi sebelum ada tumbuh-tumbuhan di
atasnya, namun uap air telah menjadikan bumi lembab.
2:8 Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.
Alloh Swt. menempatkan Adam As. di “Taman Eden” yang letaknya di atas bumi, di sebelah timur Yerusalem.
Nama Eden ini mirip dengan nama salah
satu surga Alloh Swt. yaitu surga / taman Adn (Jannatun Adn, jannah
dalam bahasa Arob berarti taman). Lihat Al-Quran 9:72, 13:23, 16:31,
18:31, 19:61, 20:76, 35:33, 38:50, 40:8, 61:12 dan 98:8.
Kitab Taurot yang ada sekarang
bukanlah Kitab Taurot yang asli yang diturunkan kepada Nabi Musa As.
melainkan rekapitulasi pikiran-pikiran Bani Isroil selama pembuangan di
Babilonia oleh Ezra / Nabi Uzair sebagaimana riwayat Kitab Taurot
berikut ini :
Tahun 1034 S.M. Nabi Sulaiman As. mendirikan masjid / Haikal Sulaiman.
Tabut Perjanjian yang berisi Lempeng Batu 10 Perintah Tuhan beserta
lembaran kitab Taurot disimpan di dalamnya.
Tahun 617 S.M. pembuangan Bani Isroil pertama oleh Nebukadnezar ke Babilonia.
Tahun 607 S.M. Nebukadnezar menguasai Yerusalem. Haikal Sulaiman
dihancurkan dan Tabut beserta isinya di antaranya Kitab Taurot hilang
sampai sekarang. Di pembuangan Babilonia Bani Isroil mengalami perubahan
intelektual dari bangsa yang terpecah belah dan bodoh menjadi bangsa
yang bersatu dan pandai.
Tahun 537 S.M. Raja Cyrus (Persia)
menguasai Babilonia dan mengembalikan Bani Isroil ke Yerusalem. Ezra /
Nabi Uzair merekapitulasi pikiran-pikiran Bani Isroil selama di
Babilonia menjadi Perjanjian Lama.
Pada Kitab Taurot yang asli isinya
tentu mirip dengan Kitab Suci Al-Quran dimana Taman Eden tempat Nabi
Adam As. dan isterinya tinggal sebelum diturunkan ke bumi adalah di
Surga Adn.
Pada kutipan ayat-ayat dari Kitab
Kejadian di atas terdapat nama-nama sungai di bumi yang sekarang masih
ada yaitu Sungai Tigris dan Efrat di Iroq.
2:10 Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang.
2:11 Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Hawila, tempat emas ada.
2:12 Dan emas dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan batu krisopras.
2:13 Nama sungai yang kedua ialah Gihon, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Kush.
2:14 Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir di sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat.
Oleh karena itu bekas “Taman Eden” itu tentu ada di dekat Sungai Tigris dan Efrat di Iroq. Sedang sungai Pison dan Gihon masih dicari di mana tempatnya.
Seorang Arkeolog dari Universitas
Missouri, Springfield, Dr. Juris Zarins selama 7 tahun membuat hipotesis
bahwa “Taman Eden” itu sekarang tenggelam di Teluk Persia. Untuk
memperkuat hipotesisnya Zarins menggunakan bukti-bukti geologi dan
penginderaan oleh satelit LANDSAT. Foto yang dihasilkan dengan jelas
menunjukkan adanya “sungai fosil” (bekas Sungai Pison ?) yang dulu
mengalir di utara Saudi Arabia,
melewati daerah-daerah yang kini kering dan sekarang disebut Wadi Rimah
dan Wadi Batin. Sedang Sungai Gihon menurut Zarins, adalah sungai Karun yang berasal dari Iran dan mengalir ke barat daya ke Teluk Persia. Sungai ini juga terlihat dalam foto LANDSAT.
Hipotesis Zarins berdasarkan adanya
sungai-sungai tadi berbalikan dengan yang tertulis di dalam Kitab
Kejadian. Dalam Kitab Kejadian “Taman Eden” adalah hulu ke-4 sungai itu,
sedang pada hipotese Dr. Juris Zarins “Taman Eden” ada di muara ke-4
sungai tadi.
c. Mungkinkah Adam As. dan Hawa Ditempatkan di Taman Eden di Atas Bumi ?
Bila kita mengikuti hipotesis Dr.
Juris Zarins tentang posisi “Taman Eden” di sekitar Teluk Iran
sepertinya “Taman Eden” itu ada di atas bukit atau sebaliknya ada di
suatu lembah.
2:9 Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang
menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di
tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan
yang jahat.
2:10 Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang.
Karena “Taman Eden” masih termasuk
bagian dari bumi Timur Tengah maka pengaruh alam sekitar “Taman Eden”
itu yaitu angin / udara, hujan serta binatang-binatang, baik yang
berjalan atau merayap di darat apalagi yang terbang yaitu burung-burung,
kelelawar dan serangga tentu akan masuk ke dalam Taman itu, sehingga
sukar menjaga Taman itu tetap terasing dari lingkungan bumi sekitarnya.
Keterasingan dan eksklusifitas “Taman Eden” mungkin bisa dipelihara bila
Taman itu berada di tengah-tengah salah satu dari 3 samudera luas yang
ada di bumi yaitu Samudera Hindia, Pasifik dan Atlantik, jauh dari
pengaruh daratan.
Maka “Taman Eden” tidak mungkin ada di Timur Tengah, melainkan ada di luarnya atau di luar bumi.
d. Tempat Adam As. dan Hawa Sebelum Diturunkan ke Bumi Menurut Kitab Injil Barnabas.
Kitab Injil Barnabas adalah Kitab Injil yang kontroversial.
Menurut Kitab Injil Barnabas itu
sendiri pengarangnya adalah Barnabas salah satu murid Nabi Isa As. Dia
menulis Injil itu karena prihatin terhadap ulah Pendeta Besar Paulus
yang telah menjadikan Nabi Isa As. sebagai Tuhan serta merubah-rubah
hukum Taurot di antaranya melarang Kaum Nashroni untuk berkhitan.
Sedang menurut kalangan Gereja
pengarang Injil Barnabas adalah seorang Pendeta Yahudi yang dendam
terhadap Agama Nashroni karena diusir dari Andalusia
(sekarang Spanyol dan Portugis) tempat tinggalnya. Sewaktu Andalusia
dikuasai oleh Kerajaan Islam bangsa Yahudi dilindungi dan mencapai zaman
keemasannya. Setelah Andalusia dikuasai oleh Ratu Isabela dari
Perancis, semua penduduknya dipaksa masuk ke dalam Agama Nashroni atau
keluar dari Andalusia
atau menjalani inkuisisi (disiksa dengan jalan dibakar atau disalib
sampai mati). Pendeta Yahudi pengarang Injil Barnabas tadi setelah
keluar dari Andalusia
kemudian menyamar menjadi Pendeta Katolik di Vatikan. Untuk
melampiaskan dendamnya dia lalu mengarang Injil Barnabas kemudian
ditaruhnya di Perpustakaan Vatikan. Sekarang Injil Barnabas buatannya
itu berada di Perpustakaan Nasional di Wina.
Isi Injil Barnabas banyak yang sesuai
dengan Kitab Suci Al Qur-an. Di dalam Injil Barnabas tidak dikenal
istilah “Taman Eden” darimana mengalir 4 sungai di antaranya Sungai
Tigris dan Eufrot seperti di Kitab Kejadian. Disebutkan di dalam Kitab
Injil itu bahwa sebelum diturunkan ke bumi Nabi Adam dan Hawa oleh Alloh
Swt. ditempatkan di jannah /surga.
Berikut adalah kutipan dari Injil Barnabas. Nomor-nomor pada ayat-ayat itu berasal dari penulis.
01. Kemudian kata John, "Baik, sudah
engkau katakan, O Guru tetapi kami kurang mengerti bagaimana manusia
telab berdosa melalui kesombongan."
02. Yesus menjawab, "Ketika Allah
telah mengusir syaithan, sedangkan Malaikat Jibril telah mensucikan
Massa bumi yang telah diludahi oleh syaithan, Allah telah menciptakan
segala sesuatu yang hidup baik binatang-binatang yang terbang maupun
binatang-binatang yang berjalan dan berenang, dan Dia telah menghias
dunia dengan semua yang telah ada padanya.
03. Pada suatu hari syaithan mendekati
pintu gerbang jannah dan melihat kuda-kuda sedang memakan rumput, ia
mengumumkan kepada mereka, bahwa jika massa bumi akan menerima suatu roh
di sana akan terjadilah pekerjaan yang menyedihkan bagi mereka, dan
oleh karena itu akan menjadi faedah mereka untuk menginjak-injak
sepenggal bumi itu dengan cara demikian, hingga tak bisa ada yang akan
menjadi baik lagi untuk sesuatu. Kuda-kuda itu membangkitkan dirinya dan
dengan pesat menempatkan diri mereka melanggar sepotong bumi yang
terletak di antara bunga-bunga bakung dan kembang-kembang mawar.
04. Dalam hal itu Allah memberi nyawa
kepada bagian bumi yang tidak suci itu pada bagian yang terletak ludah
syaithan, yang telah diambil oleh Jibril dari massa itu, dan timbullah
anjing yang menyalak, penuh ketakutan kuda-kuda itu lalu mereka
melarikan diri.
05. Kemudian Allah memberikan roh
ciptaannya kepada manusia, seraya semua Malaikat suci bernyanyi, 'Maha
Berkat Nama Engkau.Suci, O Allah Tuhan kami.'
06. Adam, setelah meloncat ke atas di
atas kaki-kakinya telah nampak di udara suatu tulisan bercahaya seperti
surya, yang berbunyi, 'Hanya adalah Allah Maha Esa, dan Muhammad adalah
Pesuruh Allah itu.' Dalam pada itu Adam membuka mulutnya dan berkata:
'Aku berterima kasih pada Mu, O Allah Tuhanku, bahwa Engkau sudi
menciptakan daku, akan tetapi ceritakan kepadaku, aku mohon kepada
Engkau; apa maksud amanat dari kata-kata ini, 'Muhammad adalah Pesuruh
Allah.' Sudah adakah di sana manusia-manusia lain sebelum aku?'
07. Kemudian firman Allah, 'Akan kamu
terima kasih kembali, O hamba-Ku Adam. Aku ceritakan kepadamu bahwa
engkau adalah manusia pertama yang telah Aku ciptakan. Dan dia yang
telah engkau (disebut) adalah anakmu, yang akan datang ke dalam dunia
bertahun-tahun mulai sekarang, dan akan menjadi Pesuruh-Ku, karena dia
Aku telah menciptakan seluruh alam, yang akan memberikan penerangan
kepada dunia bila dia datang, yang Rohnya telah ditempatkan dalam suatu
keindahan surga 60.000 tahun sebelum Aku menciptakan sesuatu.'
08. Adam memohon kepada Allah berkata,
'Allah, hadiahkanlah kepadaku tulisan ini di atas kuku-kuku jari-jari
tanganku! Lalu Allah memberikan kepada manusia pertama itu di atas
ibujari-ibujarinya itu, di atas kuku ibujari tangan kanan tulisan,
'Hanya adalah Maha Esa,' dan di atas kuku ibujari tangan kiri tulisan,
'Muhammad adalali Pesuruh Allah.' Kemudian dengan kasih sayang selaku
bapak manusia pertama itu mencium kata-kata itu, dan mengusap matanya
lalu berkata, 'Dilimpahkanlah kiranya keberkatan pada hari ketika engkau
akan datang ke dunia.'
09. Berhubung dengan manusia itu
sendirian. Allah berfirman: 'Adalah tidak baik bahwa ia tinggal
sendirian.' Oleh sebab itu Dia memperlakukannya tertidur lalu mengambil
sebuah tulang rusuk dekat dari hatinya seraya mengisi tempat itu dengan
daging. Dari pada tulang rusuk itu Dia telah menjadikan Hawa lalu
memberikannya kepada Adam untuk (menjadi) isterinya. Dia telah
menempatkan keduanya mereka itu sebagai pemilik-pemilik Jannah, kepada
mereka Dia berfirman, 'Perhatikanlah, Aku anugerahkan kepada kamu
tiap-tiap buah-buahan untuk dimakan, kecuali apel-apel itu dan gandum
itu', tentang itu Dia berfirman, 'Hati-hatilah bahwa tiadalah di dalam
kebijaksanaan kamu memakan dari pada buah-buahan ini, karena kamu akan
menjadi najis, akhirnya bahwa Aku tidak akan membiarkan kamu tinggal di
sini, tetapi akan mengusir kamu keluar, dan kamu akan menanggungkan
kesengsaraan-kesengsaraan besar.'
10. Ketika syaithan telah mempunyai
ilmu pengetahuan tentang ini, ia telah menjadi gila dengan perasaan
berang. Dengan demikian ia mendekat ke Pintu Jannah, pada waktu itu
telah berdiri pada penjagaan seekor naga mengerikan, yang mempunyai
kaki-kaki seperti seekor unta, dan kuku kakinya tajam pada setiap sisi
seperti sebuah pisau cukur.
11. Kepadanya berkata musuh itu, 'Izinkanlah aku masuk ke dalam jannah.'
12. Naga itu menjawab, 'Dan bagaimana akan aku biarkan kamu masuk, Allah telah memerintahkan aku untuk mengusir kamu keluar.'
13. Syaithan menjawab, 'Kamu insaflah
akan seberapa kasih sayang Allah kepadamu sebab Dia telah menempatkan
kamu di luar jannah untuk memegang penjagaan kepada suatu gumpalan tanah
itulah manusia. Oleh sebab itu, jika kamu membawa aku ke dalam jannah
aku akan membuat kamu demikian bebas, sehingga tiap-tiap sesuatu akan
melarikan diri terhadapmu, dan dengan begitu kamu akan pergi ataupun
berdiam terserah kepada kesenanganmu.
14. Lalu kata naga itu, 'Dan bagaimanakah akan aku tempatkan engkau di dalam"
15. Kata syaithan, 'Kamu adalah besar;
karena itu bukalah mulutmu dan aku akan masuk ke dalam perutmu, lalu
engkau masuk ke dalam jannah akan rnenempatkan aku dekat kepada dua
gumpalan tanah yang akhir-akhir ini berjalan di atas bumi.'
16. Lalu ular naga itu berbuat begitu,
dan menempatkan syaithan dekat kepada Hawa, karena Adam. suaminya
sedang tidur. Syaithan mempertunjukkan dirinya di depan wanita itu
seperti seorang Malaikat yang molek, dan berkata kepadanya, 'Untuk
apakah engkau tidak memakan buah-buah apel dan gandum itu?'
17. Hawa menjawab,. "Allah kami telah
berfirman kepada kami bahwa memakannya dari situ kami akan menjadi tidak
suci dan oleh karena itu Dia akan mengusir kami dari jannah.'
18. Syaithan menjawab, 'Dia berkata
tidak benar, kamu harus tahu bahwa Allah adalah jahat dan iri hati,
justru itu Dia akan merusak binasakan tiada berbanding, tetapi mengekang
setiap orang untuk menjadi seorang budak, dengan demikian Dia telah
berbicara begitu kepadamu, supaya kamu tidak boleh menjadi sebanding
dengan Dia. Hanya jika engkau dan makananmu mengerjakan menurut
nasihatku, kamu akan makan buah-buahan itu bahkan seperti memakan yang
lain-lain, dan kamu takkan tinggal bergantung pada lain-lainnya, tetapi
seumpama Allah, kamu akan tahu baik dan buruk, lalu kamu akan melakukan
apa yang kamu senangi, karena kamu akan menjadi sama dengan Allah.'
19. Kemudian Hawa mengambil dan
memakan itu (buah-buahan), dan ketika suaminya bangun, dia menceritakan
semua yang telah dikatakan syaithan, lalu ia (Adam) mengambil
buah-buahan itu, istrinya menawarkannya lalu telah memakan.
20. Dalam pada itu sementara makanan
itu sedang turun, ia teringat kata-kata Allah, karena itu ingin untuk
menghentikan makanan itu, ia memasukkan tangannya ke dalam
kerongkongannya, di mana setiap laki-laki mempunyai tanda itu'.
21. Kemudian keduanya mereka itu telah
mengetahui bahwa mereka bertelanjang; oleh sebab itu menjadi malu,
mereka mengambil dedaunan ara dan membuat suatu pakaian menutupi
bagian-bagian rahasia mereka. Ketika tengah hari telah berlalu,
perhatikanlah Allah muncul kepada mereka dan memanggil Adam, berkata,
'Adam, di mana engkau?' Dia menyahut, 'Allah, aku menyembunyikan diriku
dari hadirat-Mu, karena aku dan istriku bertelanjang, jadi kami malu
untuk menghadirkan diri kami di hadapan-Mu.'
22. Kemudian firman Allah, 'Dan siapa
yang telah merampas kamu dari kemurnianmu, jika bukan kamu telah memakan
buah itu dengan alasan kamu tidak suci, dan takkan dapat untuk diam
lebih lama dalam jannah?'
23. Adam menjawab, 'O Allah, istri
yang telah Engkau kurniakan kepadaku telah memohonkan daku untuk
memakan, dengan demikian aku telah memakan dari padanya.
24. Lalu firman Allah kepada wanita itu, 'Untuk apa telah engkau berikan makanan seperti itu kepada suamimu?'
25. Hawa menjawab, 'Syaithan telah memperdayakan aku, dengan. demikian aku telah memakannya.'
26. 'Dan bagaimana si terkutuk itu telah masuk ke mari?' Firman Allah.
27. Hawa menjawab, 'Seekor ular naga telah berdiri di sebelah utara pintu gerbang itu telah membawanya dekat kepadaku.'
28. Kemudian firman Allah kepada Adam,
'Karena kamu telah mendengarkan kepada suara dari istrimu dan telah
memakan buah itu, jadi terkutuklah bumi ini dengan
pekerjaan-pekerjaanmu; ia (bumi) akan menumbuhkan bagi kamu semak-semak
dan duri-duri, dan dengan keringat mukamu, kamu akan memakan roti. Dan
ingat bahwa kamu adalah tanah dan kepada tanah, kamu akan kembali.'
29. Dan Dia telah berfirman kepada
Hawa, seraya berkata, 'Dan kamu yang telah mendengarkan syaithan, dan
memberikan makanan itu kepada suamimu, akan berada di bawah kekuasaan
laki-laki; yang akan memeliharakan kamu sebagai seorang budak, dan kamu
akan melahirkan anak-anak dengan rasa sakit.'
30. Setelah memanggil ular naga itu,
Allah memanggil Malaikat Mikail, yang memegang pedang Allah, (dan)
berkata, 'Yang pertama dikeluarkan dari jannah ular naga yang terlaknat
ini, dan bila tiba di luar potonglah kaki-kakinya; karena itu jika ia
hendak berjalan, ia harus menyeret tubuhnya di atas tanah.'
31. Sesudah itu Allah memanggil
syaithan yang datang sambil tertawa dan Dia berkata kepadanya, 'Karena
kamu kena laknat, telah menipu mereka ini dan membuat mereka jadi tidak
suci, Aku ingin bahwa tiap-tiap yang najis dari pada mereka serta semua
anak-anak mereka, bilamana mereka hendak bertobat dengan sungguh dan
akan mengabdi kepada-Ku, apa yang keluar dan tubuh mereka akan masuk
melewati mulutmu dengan demikian engkau akan menjadi kenyang dengan yang
haram.
32. Syaithan kemudian meraung, dahsyat
dan berkata, 'Karena Engkau berkehendak untuk menjadikan aku tetap
lebih jelek, aku masih ingin berbuat kepada diriku apa yang aku
sanggupi.'
33. Lalu kata Allah, 'Berangkatlah, si
terlaknat dari hadirat-Ku!' Kemudian syaithan telah berangkat; oleh
sebab itu Allah telah berfirman kepada Adam (dan) Hawa yang keduanya
sedang menangis, 'Pergilah engkau keluar dari jannah, dan lakukan
penebusan dosa, dan jangan biarkan harapanmu hapus, karena Aku akan
mengutus puteramu dengan suatu cara, sehingga benih kamu akan
membuangkan kuasa syaithan dari ras manusia; karena dia yang akan
datang, Pesuruh-Ku, kepadanya akan Aku anugerahkan segala-galanya.'
34. Allah mengundurkan diri, dan
Malaikat Mikail mengusir mereka ke luar dari jannah. Dalam pada itu,
Adam sementara berputar menoleh, telah melihat tertulis di atas pintu
gerbang itu, 'Hanya ada Allah Maha Esa, dan Muhammad adalah Pesuruh
Allah.' Oleh sebab itu sedang menangis, ia berkata, 'Semoga hal ini
menjadi keridhaan Allah, O anakku, bahwa engkau datang segera dan
mengeluarkan kami dari kesengsaraan.'
35. "Dan dus,' 'kata Yesus,' "Syaithan
dan Adam telah berdosa melalui kesombongan, yang satu dengan memandang
rendah manusia, yang lain dengan keinginan untuk menjadikan dirinya sama
dengan Allah."
Komentar :
Ayat-ayat yang dikutip dari Kitab
Injil Barnabas di atas mengesankan bahwa “Jannah” yang berarti “Kebun
Serba Cukup” tempat Nabi Adam As. dan Hawa ditempatkan Alloh Swt.
sebelum diturunkan ke bumi adalah sangat dekat dengan bumi sehingga
masih termasuk bagian dari bumi. Keduanya dipisahkan oleh pintu gerbang
yang dijaga oleh seekor ular naga.
2. Tempat Adam dan Hawa sebelum diturunkan ke bumi di dalam Al Qur-an.
a. Ayat-ayat Al Qur-an tentang Surga Nabi Adam
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya
Aku hendak menjadikan seorang kholifah di muka bumi." mereka berkata:
"Mengapa Engkau hendak menjadikan (kholifah) di bumi itu orang yang akan
membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan
berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Al-Baqoroh / 2:30)
Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya,
Kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman:
"Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar
orang-orang yang benar!"
Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui
selain dari apa yang Telah Engkau ajarkan kepada Kami; Sesungguhnya
Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana [35]."
Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama
benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda
itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa
Sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa
yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"
Dan (Ingatlah) ketika kami berfirman kepada para malaikat:
"Sujudlah[36] kamu kepada Adam," Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia
enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang
kafir.
Dan kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga
ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja
yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini [37], yang
menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim. (QS. Al-Baqoroh / 2:31-35)
[35] Sebenarnya terjemahan Hakim dengan Maha Bijaksana kurang tepat,
Karena arti Hakim ialah: yang mempunyai hikmah. hikmah ialah penciptaan
dan penggunaan sesuatu sesuai dengan sifat, guna dan faedahnya. di sini
diartikan dengan Maha Bijaksana Karena dianggap arti tersebut hampir
mendekati arti Hakim.
[36] sujud di sini berarti menghormati dan memuliakan Adam, bukanlah
berarti sujud memperhambakan diri, Karena sujud memperhambakan diri itu
hanyalah semata-mata kepada Allah.
[37] pohon yang dilarang Allah mendekatinya tidak dapat dipastikan,
sebab Al Quran dan Hadist tidak menerangkannya. ada yang menamakan pohon
khuldi sebagaimana tersebut dalam surat Thaha ayat 120, tapi itu adalah nama yang diberikan syaitan.
(dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan
isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana
saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini,
lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim." (QS. Al-A’rof / 7:19).
Maka syaiton membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk
menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya
dan syaiton berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon
ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak
menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)". (QS. Al-A’rof / 7:20).
Maka syaiton membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu
daya. tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi
keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan
daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku
Telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu:
"Sesungguhnya syaiton itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?" (QS. Al-A’rof / 7:22)
Kemudian syaiton membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata:
"Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi [948] dan
kerajaan yang tidak akan binasa?"
Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi
keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan
daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan
sesatlah ia [949]. (QS. Thoha / 20:120-121)
[948] pohon itu dinamakan Syajaratulkhuldi (pohon kekekalan), Karena
menurut syaitan, orang yang memakan buahnya akan kekal, tidak akan mati,
pohon yang dilarang Allah mendekatinya tidak dapat dipastikan, sebab Al
Quran dan Hadist tidak menerangkannya. ada yang menamakan pohon khuldi
sebagaimana tersebut dalam surat Thaha ayat 120, tapi itu adalah nama
yang diberikan syaitan.
[949] yang dimaksud dengan durhaka di sini ialah melanggar larangan
Allah Karena lupa, dengan tidak sengaja, sebagaimana disebutkan dalam
ayat 115 surat ini. dan yang dimaksud dengan sesat ialah mengikuti apa
yang dibisikkan syaitan. kesalahan Adam a.s. meskipun tidak begitu besar
menurut ukuran manusia biasa sudah dinamai durhaka dan sesat, Karena
tingginya martabat Adam a.s. dan untuk menjadi teladan bagi orang besar
dan pemimpin-pemimpin agar menjauhi perbuatan-perbuatan yang terlarang
bagaimanapun kecilnya.
Kemudian Tuhannya memilihnya [950] Maka dia menerima taubatnya dan memberinya petunjuk. (QS. Thoha / 20:122)
[950] Maksudnya: Allah memilih nabi Adam a.s. untuk menjadi orang yang dekat kepada-Nya.
Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama,
sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang
kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut
petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. (QS. Thoha / 20:123)
b. Tafsir Ayat-ayat Al Qur-an tentang Surga Nabi Adam Menurut Joesoef Sou’yb
Joesoef Sou’yb adalah seorang wartawan
senior dan pengajar di Medan. Beliau adalah seorang pemikir sejarawan
muslim dengan dasar pikiran ilmiah. Pendapatnya tentang Nabi Adam As.
ini dibacakan dalam Diskusi Panel PHBI Fakultas Pertanian, UISU Medan,
pada tanggal 14 Desember 1986.
Pendapatnya (hypotesa) tentang Nabi Adam dan Hawa adalah sebagai berikut:
1. Adam dan Hawa diciptakan di Bumi, bukan di Sorga yang merupakan tempat Hidup Kekal, tapi pada Taman Serba Cukup (Jannah).
Pendapat ini yang akan penulis kutip uraiannya.
2. Adam dan Hawa itu bukan Manusia Pertama di Bumi, akan tetapi cuma angkatan Pengganti dari angkatan-angkatan sebelumnya, yang telah punah disebabkan “membikin kebinasaan dan sering menumpahkan darah”.
3. Adam diciptakan Alloh dari Tanah pada tahap masa Neolithic (Zaman Batu baru) yang bermula lebih kurang 10.000 tahun sebelum Masehi.
Adam dan Hawa diciptakan di Bumi, bukan di Sorga yang merupakan tempat Hidup Kekal, tapi pada Taman Serba Cukup (Jannah).
a). Wa idz qoola robbuka
lilmala-ikati : Inni jaa’ilun fil-ardli kholiifatan, qooluuu : Ataj’alu
fiihaa man yufsidu fiihaa wa yasfikud dimaa-a.
“Dan ingatlah ketika Tuhanmu
berkata kepada para Malaikat : Aku menjadikan di Bumi itu Pengganti”,
merekapun berkata : “Apakah akan Engkau jadikan di situ makhluk yang
membikin kebinasaan dan saling menumpahkan darah”. (QS. Al-Baqoroh 2:30).
Kata “kholifatan” ini biasanya
difahami dan ditafsirkan sebagai “penguasa”. Menurut Joesoef Sou’yb
“jaa’ilun fil-ardli kholiifatan” bukan berarti “menciptakan seorang
penguasa di bumi” tetapi “menciptakan di bumi seorang pengganti”
(menggantikan manusia-manusia di bumi yang sudah ada sebelumnya). Dalam
bahasa Arob sewaktu Al Qur-an diturunkan “kholiifatan” berarti
“pengganti”, sedang “kholiifatan yang dimaknai “penguasa” baru terjadi
setelah Nabi wafat (kholifah = penguasa pengganti Nabi Muhammad Saw.).
b). Maka syaiton membisikkan
pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang
tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaiton berkata: "Tuhan kamu
tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua
tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam
surga)". (QS. Al-A’rof / 7:20).
Demikian godaan syaiton terhadap Adam
dan Hawa, yaitu supaya “tidak beroleh Hidup Kekal” (minal kholidin).
Jikalau Adam dan Hawa itu memang diciptakan di Sorga, bermakna moyang ummat manusia itu sudah berada pada tempat Hidup Kekal. Dengan sendirinya niscaya Adam dan Hawa akan “mencemoohkan” godaan syaitan itu.
Tapi ternyata Adam dan Hawa
terpengaruh oleh godaan itu, yakni “ingin beroleh Hidup Kekal” hingga
memakan buah Pohon Larangan itu. Apakah artinya? Tentu Adam dan Hawa
sadar bahwa mereka bukan berada pada tempat Hidup Kekal yaitu Sorga tetapi berada di Bumi di “Taman Serba Cukup”.
Pendapat ini sama dengan isi Kitab Kejadian (di Taman Eden) dan Kitab Injil Barnabas (di Taman Firdaus).
c).
Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua (ihbithuu) dari surga
bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka
jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang
mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. (QS. Thoha / 20:123)
Di dalam kitab-kitab tafsir “ihbithuu
(turunlah kamu)” dimaknai sebagai “turun secara fisik” dari atas (surga)
ke bawah (bumi). Sebenarnya tidaklah demikian. Pada kisah Bani Isroil
sekeluar dari Mesir yang makmur mereka berkelana di padang Sinai. Mereka
cuma mendapat makanan “manna dan salwa”, mereka bosan dan minta kepada
Alloh Swt. makanan seperti di Mesir. Dijawab Alloh Swt. : Ihbithuu
Mishron fa-inna lakum ma sa-altum (Turunlah ke Mesir, di situ kamu
dapatkan yang kamu minta itu)”. Posisi gurun Sinai tidak lebih tinggi
dari Mesir sehingga ke Mesir tidaklah “turun”. Maka “ihbithuu” di sini
bukanlah berarti “turunlah” tetapi adalah ungkapan kemurkaan Alloh Swt,
demikian juga “ihbithuu” pada ayat “turunnya” Nabi Adam AS. dan Hawa
dari sorga ke bumi.
Komentar penulis
Pandangan bahwa posisi Mesir dan Sinai
sama tingginya itu tidak betul. Mesir terletak di delta Sungai Nil yang
merupakan dataran rendah. Sedang Sinai yang bergunung-gunung adalah
dataran tinggi. Sehingga “ihbithuu” benar-benar perintah untuk turun
dari dataran tinggi Sinai ke dataran rendah Mesir. Maka “ihbithuu” dari
“Surga Nabi Adam” ke bumi betul-betul turun dari tempat yang tinggi ke
tempat yang lebih rendah.
Sedang bisikan Syaiton kepada Adam dan Hawa "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi [948] dan kerajaan yang tidak akan binasa?" dan "Tuhan
kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu
berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal
(dalam surga,)" menunjukkan bahwa penempatan Adam dan Hawa di “Surga
Nabi Adam” bersifat sementara yang sewaktu-waktu bisa dikeluarkan dari
situ seperti kasus Iblis, sehingga Adam dan Hawa memakan buah Khuldi
agar hal tersebut tidak terjadi.
c. Surga Nabi Adam Menurut Penulis.
Dari Abu Huroiroh Ra., ia
menceriterakan Rosululloh Saw. pernah bersabda : Adam dan Musa pernah
saling berihtijaj. Musa berkata kepada Adam, : “Hai Adam engkau ayah
kami, engkau telah menyengsarakan dan mengeluarkan kami dari surga.”
Kemudian Adam menyahut, “Wahai Musa, engkau telah dipilih Alloh melalui
qolam-Nya dan Dia telah menuliskan kitab Taurot untukmu dengan
tangan-Nya, apakah engkau mencela diriku atas suatu hal yang telah
ditetapkan Alloh melalui qolam-Nya.
Diriwayatkan Bukhori (XI/6614). Abu Dawud (IV/4701). Ibnu Majah (I/80). Dan Ahmad dalam Musnadnya (II/48).
Bila kita fikirkan isi hadits ini
tersirat adanya keinginan Nabi Musa As., andaikata Nabi Adam As. tidak
memakan buah khuldi tentunya kedua nenek moyang kita itu akan tetap
berada di dalam sorga, berkawin dan beranak pinak di dalamnya sehingga
kita keturunannya ini tidak bersusah-payah hidup di bumi seperti
sekarang.
Anggapan bahwa bila kedua nenek moyang
kita itu tetap tinggal di surga akan kawin dan beranak pinak terjadi
karena para ulama mengira bahwa jenis kelamin Nabi Adam As. adalah
laki-laki dan Ibu Hawa perempuan sehingga bisa terjadi perkawinan antara
keduanya.
Kalau “Sorga Nabi Adam” itu adanya di
dunia ini (sekeping “Taman Serba Cukup” yang ada di bumi) tidak mungkin
Nabi Musa As. membayangkan bahwa semua anak cucu Adam dan Hawa (bila
keduanya kawin dan beranak pinak) yang jumlahnya bermilyard-milyard itu
dapat ditampung di dalam kawasan sekecil itu. Maka tentunya Nabi Musa
As. berkeyakinan bahwa “Surga Nabi Adam” itu cukup luas untuk bisa
menampung semua anak keturunan Nabi Adam. As.
Maka “Surga Nabi Adam” itu bukan
semacam “Taman Eden” yang ada di Timur Tengah seperti yang disebutkan di
dalam Kitab Kejadian ataupun “Taman Serba Cukup” yang disebutkan oleh
Injil Barnabas, melainkan adalah “Surga Alloh Swt." yang sangat luas.
Adapun jawaban dari pertanyaan
“Mengapa meskipun keduanya telanjang tetapi tidak terjadi perkawinan”
–seperti tertulis pada makalah sebelum ini- karena di dalam “Surga Nabi
Adam”, jenis kelamin Nabi Adam As. adalah XY atau X yang mempunyai Y (=
perempuan yang mempunyai testis) dan jenis kelamin Ibu Hawa adalah XX
atau X yang tidak mempunyai Y (= perempuan yang tidak mempunyai testis
alias perempuan asli). Karena keduanya sama-sama berjenis kelamin
perempuan maka tidak mungkin terjadi kehamilan.
Bersambung ke makalah selanjutnya ..............
Jember, 26 Maret 2010
Dr. H.M. Nasim Fauzi
nasimfauzi.Blogspot.Com
JI. Gajah Mada 118,
Tlp. 481127 Jember
Kepustakaan
01. A. Khozin Afandi, Pengetahuan Modern Dalam Islam, Al Ikhlas, Surabaya, 1995.
02. Abdulqadir Hassan, Qamus Al-Quran, Yayasan Al-Muslimun, Bangil, 1991.
03. Alkitab Elektronik 2.0.0, Alkitab Terjemahan Baru, @ 1974, Lembaga Alkitab Indonesia.
04. Ali Audah, Konkordansi Quran, Utera AntarNusa dan Mizan, Bogor, 1997.
05. Arthur Beiser, Konsep Fisika Modern, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1990.
06. Arthur E. Guyton M.D., Function of The Human Body, W.B. Saunders Company, Philadelphia and London, 1964.
07. Bey Arifin, Rangkaian Cerita dalam Al-Quran, PT Almaarif, Bandung, 1971.
08. David Bergamini, Alam Semesta, Tira Pustaka, Jakarta, 1979.
09. Departemen Agama RI, Al Quran dan Terjemahnya, CV Asy-Syifa, Semarang, 1999.
10. Dr. Drh. Mangku Sitepoe, Rekayasa Genetika, Grasindo, Jakarta, 2001.
11. Dr. Maurice Bucaille, Asal-usul Manusia Menurut Bibel Al-Quran Sains, Mizan, Bandung, 1986
12. Dr. Maurice Bucaille, Bibel, Qur-an dan Sains Modern, Penerbit Bulan Bintang, Jakarta, 1979.
13. Dr. M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran, Penerbit Mizan, Bandung, 1992.
14. Felix Pirani dan Christine Roche, Mengenal Alam Semesta, Mizan "For Beginners", Bandung, 1997.
15. M. Nurchalis Bakry dkk, Bioteknologi dan Al Qur’an, Gema Insani Press, Jakarta, 1996.
16. Ibnu Katsir, Huru-hara Hari Kiamat, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta , 2005.
17. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Tamasya ke Surga, Darul Falah, Jakarta, 1419 H.
18. John W. Kimball, Biologi Jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1990.
19. Larry Gonick & Mark Wheelis, Kartun Biologi Genetika, KPG Gramedia, Jakarta, 2001.
20. Majalah “Aku Tahu” Nomor 54 Tahun 1987, Jakarta.
21. N. Glinka, General Chemistry, Peace Publisher, Moscow, tanpa tahun. Sunday, January 13, 2008
22. Richard Leakey, Asal Usul Manusia, KPG, Jakarta, 2003.
23. Sukmadjaja Asyarie dkk, Indeks Al-Qur’an, Penerbit Pustaka, Bandung, 1984.
24. Toshihiko Izutsu, Konsep-konsep Etika Religius dalam Quran, PT Tiara Wacana, Yogjakarta, 1993.
25. T.W. Sadler, Embryologi Kedokteran Langman, Edisi ke-7, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 2000.
26. William A. Haviland, Antropologi Jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1988.
27. Joesoef Sou’yb, Adam dan Hawa Bukan Manusia Pertama di Bumi, Penerbit Rimbow, Medan, 1987.