Asal-usul Manusia 02
Tafsir Baru
Kisah Penciptaan Manusia
Di Dalam Kitab Taurot
Oleh : Dr. H.M. Nasim Fauzi
A. Pendahuluan
I. Latar Belakang Masalah
Pada makalah yang lalu (Mencari Leluhur Kita Yang Sejati) secara
filsafat existensial telah dibuktikan bahwa KITA / seluruh penduduk bumi
adalah merupakan satu spesies yaitu Homo sapiens. Kemudian
dengan menggunakan ilmu genetica moleculer ditemukan bahwa semua bangsa
manusia ini adalah keturunan dari seorang wanita di Afrika + 200.000 tahun yang lalu (Teori Ibu Hawa).
Di dalam agama Islam, percaya kepada Kitab-kitab suci / Kitab-kitab dari
langit merupakan bagian dari akidah. Kitab-kitab suci itu adalah :
Taurot, Zabur, Injil dan Al-Qur-an. Kisah penciptaan /asal-usul manusia
terutama terdapat di dalam Kitab Taurot, Al-Qur-an dan Injil Barnabas.
Di antara 3 kitab ini yang paling panjang uraiannya tentang penciptaan
manusia adalah Kitab Taurot yaitu di dalam bagian Kitab Kejadian.
II. Kitab Taurot
Kitab Taurot adalah Kitab yang diturunkan kepada Nabi Musa As.
Sesungguhnya kami Telah menurunkan Kitab Taurot di dalamnya (ada)
petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan
perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada
Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka,
disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka
menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada
manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku, dan janganlah kamu menukar
ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak
memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah
orang-orang yang kafir. (QS. Al-Maidah/ 5 :44).
Dalam bahasa Iberani (bahasa Yahudi) Torah berarti “hukum” atau “ajaran”.
Kitab Taurot yang ada di pasar sekarang adalah bagian dari Alkitab –dari
bahasa Arob yang berarti Buku Teragung- yang terdiri dari Perjanjian
Lama dan Perjanjian Baru. Yang dimaksud dengan perjanjian di sini adalah
perjanjian antara Alloh dengan para Rosul dan Nabi.
Adapun Kitab Perjanjian Lama (dalam bahasa Iberani disebut Tanach), terdiri dari 3 bagian yaitu :
Bagian pertama : Torah yang terdiri dari :
1. Kitab Kejadian : Berisi kisah penciptaan alam semesta dan
Nabi Adam As. serta kisah Bani Adam sampai Nabi Yusuf As.
2. Kitab Keluaran : Berisi kisah Bani Isroil sejak wafatnya Nabi Yusuf sampai kisah Bani Isroil sepeninggal Nabi Musa As.
3. Kitab Imamat Orang Lewi : Kisah para pendeta yang umumnya keturunan
Lewi (putra Nabi Ya’kub As. / Isroil). Juga berisi hukum-hukum.
4. Kitab Bilangan : Berisi kisah berbilangan Bani Isroil, kelanjutan dari Kitab Keluaran.
5. Kitab Ulangan : Berisi pengulangan untuk menguatkan syariat Nabi Musa As.
Ke 5 kitab inilah yang dianggap sebagai sifir-sifir Musa yang sesungguhnya.
Bagian kedua : Nevi’im atau Nabi-nabi.
Bagian ketiga : Kethuvim atau puisi-puisi, di antaranya adalah Kitab Zabur / Mazmur Nabi Daud As.
Merupakan keanehan bila ke 5 Kitab Torah ini ditulis sewaktu Nabi Musa
As. masih hidup, padahal di dalamnya terdapat kisah Bani Isroil setelah
Nabi Musa As. wafat. Tidak mungkin Nabi Musa menulis kisah
kemangkatannya sendiri. Maka secara logika kitab Torah Nabi Musa As.
hanyalah Kitab Kejadian dan Keluaran sebelum Nabi Musa As. wafat.
III. Perubahan Kitab Taurot.
Di dalam Al-Qur-an dikatakan bahwa kitab Taurot ini tidak aseli lagi karena telah diubah oleh para pendeta Yahudi.
(tetapi) Karena mereka melanggar janjinya, kami kutuki mereka, dan
kami jadikan hati mereka keras membatu. mereka suka merobah perkataan
(Allah) dari tempat-tempatnya [407], dan mereka (sengaja) melupakan
sebagian dari apa yang mereka Telah diperingatkan dengannya, dan kamu
(Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali
sedikit di antara mereka (yang tidak berkhianat), Maka maafkanlah mereka
dan biarkan mereka, Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
berbuat baik. (Q.S. Al-Maidah /5 : 13)
[407] Maksudnya: merobah arti kata-kata, tempat atau menambah dan mengurangi.
Yaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah perkataan dari tempat-tempatnya [302]. (QS. An-Nisa’ / 4 : 46).
[302] Maksudnya: mengubah arti kata-kata, tempat atau menambah dan mengurang.
Meskipun telah terjadi perubahan namun Alloh Swt. tetap menghendaki para
Ahli-Kitab itu melaksanakan hukum-hukum yang terdapat di dalamnya.
Katakanlah: "Hai ahli kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun
hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al- Quran yang
diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan
kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran
kepada kebanyakan dari mereka; Maka janganlah kamu bersedih hati
terhadap orang-orang yang kafir itu. (QS. Al-Ma’idah/ 5 : 68).
Untuk mengetahui sampai di mana keaslian Kitab Torah yang ada sekarang lebih dahulu kita mengkaji sejarahnya.
IV. Sejarah Kitab Taurot
Tahun 1593 S.M. Nabi Musa As. dilahirkan, kemudian
diangkat anak oleh Firaun. Setelah mengetahui dirinya adalah termasuk
Bani Isroil, beliau membela kaumnya terhadap kelaliman Firaun. Suatu
waktu beliau tak sengaja memukul mati seorang Mesir kemudian melarikan
diri ke Madyan negeri Nabi Syuaib As., dimana beliau kemudian diambil
menantu. Sepulangnya kembali ke Mesir, di Gunung Sinai beliau diangkat
sebagai Nabi dan mendapat wahyu yang pertama. Perjuangannya bersama Nabi
Harun As. menyebarkan agama Islam di kalangan Bani Isroil dan penduduk
Mesir menimbulkan pertentangan dengan Firaun, ayah angkatnya sendiri.
Tahun 1513 S.M. Bani Isroil di bawah pimpinan Nabi
Musa As. meninggalkan Mesir. Allah telah mewariskan tanah Palestina
kepada Nabi Ibrohim a.s dan keturunannya (kaum Yahudi dan Arab) yang
soleh. Setelah Alloh s.w.t. membebaskan Bani Isroil dari kezaliman
Firaun di Mesir, mereka menyeberangi laut Merah, kemudian sampai di
semenanjung Sinai. Alloh Swt. memanggil Nabi Musa As. ke atas Gunung
Sinai /Thursina kembali untuk menerima wahyu 10 Perintah Tuhan dalam
bentuk tulisan di atas 2 lempeng batu. Lempeng batu beserta Kitab Taurot
itu ditempatkan di dalam Tabut Perjanjian. Selanjutnya mereka
meneruskan perjalanan sampai ke tanah suci yang dijanjikan yaitu tanah
Palestina. Alloh s.w.t. memerintahkan Bani Isroil berjihad merebut tanah
suci tersebut dari kaum kafir Palestina.
Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada
kaumnya: "Hai kaumku, ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia mengangkat
nabi-nabi di antaramu, dan dijadikan-Nya kamu orang-orang merdeka, dan
diberikan-Nya kepadamu apa yang belum pernah diberikan-Nya kepada
seorang pun di antara umat-umat yang lain".
Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina)
yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari ke belakang
(karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi.
Mereka berkata: "Hai Musa, sesungguhnya dalam
negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa, sesungguhnya kami
sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum mereka ke luar daripadanya.
Jika mereka ke luar daripadanya, pasti kami akan memasukinya."
Berkatalah dua orang di antara orang-orang yang
takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi nikmat atas keduanya:
"Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota)
itu, maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan hanya
kepada Allah hendaknya kamu bertawakal, jika kamu benar-benar orang yang
beriman".
Mereka berkata: "Hai Musa, kami sekali-sekali
tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada di dalamnya,
karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua,
sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja."
Berkata Musa: "Ya Tuhanku, aku tidak menguasai
kecuali diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara kami
dengan orang-orang yang fasik itu"
Allah berfirman: "(Jika demikian), maka
sesungguhnya negeri itu diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun,
(selama itu) mereka akan berputar-putar kebingungan di bumi (padang Tiih) itu. Maka janganlah kamu bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu." (Al-Maidah / 5:20-26).
Karena Bani Isroil menolak berjihad maka mereka dihukum menjadi kaum pengelana di padang
pasir selama 40 tahun. Maksud Alloh Swt. ialah agar generasi yang
ingkar ini musnah dan diganti oleh generasi yang taat. Di waktu
pengelanaan ini Nabi Harun As. wafat dan dikebumikan di gunung Hur,
diikuti wafatnya Nabi Musa As. yang dimakamkan di Katsib Ahmar. Di sini
turunnya wahyu selesai.
Tahun 1117 S.M. Tholut menjadi Raja Bani Isroil.
Tabut perjanjian pernah hilang. Kemudian Alloh Swt. menemukannya kembali
sebagai tanda Tholut -yang berasal dari orang biasa- sah sebagai raja
Bani Isroil.
Dan nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya tanda ia
akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat
ketenangan[156] dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa
dan keluarga Harun; tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang
demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman. (QS Al-Baqoroh / 2 : 248)
[156] tabut ialah peti tempat menyimpan Taurot yang membawa ketenangan bagi mereka.
Tahun 1077 S.M. Nabi Dawud As. menjadi Raja Bani Isroil.
Tahun 1037 S.M. Nabi Sulaiman As. menjadi Raja Bani Isroil.
Tahun 1034 S.M. Nabi Sulaiman As. mendirikan masjid /
Haikal Sulaiman. Tabut Perjanjian yang berisi Lempeng Batu 10 Perintah
Tuhan beserta lembaran kitab Taurot disimpan di dalamnya.
Tahun 617 S.M. pembuangan Bani Isroil pertama oleh Nebukadnezar ke Babilonia.
Tahun 607 S.M. Nebukadnezar menguasai Yerusalem.
Haikal Sulaiman dihancurkan dan Tabut beserta isinya hilang sampai
sekarang. Di pembuangan Babilonia Bani Isroil mengalami perubahan
intelektual dari bangsa yang terpecah belah dan bodoh menjadi bangsa
yang bersatu dan pandai.
Tahun 537 S.M. Raja Cyrus (Persia)
menguasai Babilonia dan mengembalikan Bani Isroil ke Yerusalem. Ezra /
Nabi Uzair merekapitulasi pikiran-pikiran Bani Isroil selama di
Babilonia menjadi Perjanjian Lama.
Dari uraian di atas jelas bahwa Kitab Taurot yang asli telah hilang kemudian diciptakan Taurot baru oleh para pendeta Yahudi.
Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang
yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya:
"Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang
sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka
akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan
besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan. (Al-Baqoroh / 2:79).
V. Penciptaan Alam Semesta di Dalam Taurot / Kitab Kejadian
1:1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
1:3 Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.
1:4 Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.
1:5 Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi,
------------------------
itulah hari pertama.
------------------------
1:6 Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air."
1:7 Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di
bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian.
1:8 Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi,
---------------------
itulah hari kedua.
---------------------
1:9 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit
berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah
demikian.
1:10 Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
1:11 Berfirmanlah Allah:
"Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang
berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang
berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian.
1:12 Tanah itu menumbuhkan
tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala
jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat
bahwa semuanya itu baik.
1:13 Jadilah petang dan jadilah pagi,
---------------------
itulah hari ketiga.
---------------------
1:14 Berfirmanlah Allah:
"Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari
malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan
masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun,
1:15 dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian.
1:16 Maka Allah menjadikan
kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk
menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan
menjadikan juga bintang-bintang.
1:17 Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi,
1:18 dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
1:19 Jadilah petang dan jadilah pagi,
------------------------
itulah hari keempat.
------------------------
1:20 Berfirmanlah Allah:
"Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah
burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala."
1:21 Maka Allah menciptakan
binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang
bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang
bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
1:22 Lalu Allah memberkati
semuanya itu, firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah
serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi
bertambah banyak."
1:23 Jadilah petang dan jadilah pagi,
---------------------
itulah hari kelima.
----------------------
1:24 Berfirmanlah Allah:
"Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan
binatang melata dan segala jenis binatang liar." Dan jadilah demikian.
1:25 Allah menjadikan segala
jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang
melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
1:26 Berfirmanlah Allah:
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya
mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan
atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang
merayap di bumi."
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1:27 Maka Allah menciptakan
manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia;
laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
1:28 Allah memberkati mereka,
lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah
banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan
di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap
di bumi."
1:29 Berfirmanlah Allah:
"Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji
di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah
akan menjadi makananmu.
1:30 Tetapi kepada segala
binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di
bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi
makanannya." Dan jadilah demikian.
1:31 Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi,
-----------------------
itulah hari keenam.
------------------------
2:1 Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya.
2:2 Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang
dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan
yang telah dibuat-Nya itu.
2:3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena
pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah
dibuat-Nya itu.
2:4 Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit,
2:5 belum ada semak apa pun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apa
pun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan
belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu;
2:6 tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan
menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu
menjadi makhluk yang hidup.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2:8 Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.
2:9 Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang
menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di
tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan
yang jahat.
2:10 Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang.
2:11 Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Hawila, tempat emas ada.
2:12 Dan emas dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan batu krisopras.
2:13 Nama sungai yang kedua ialah Gihon, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Kush.
2:14 Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir di sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat.
2:15 TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.
2:16 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
2:17 tetapi pohon pengetahuan
tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab
pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
2:18 TUHAN Allah berfirman:
"Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan
penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
2:19 Lalu TUHAN Allah
membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara.
Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia
menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap
makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu.
2:20 Manusia itu memberi nama
kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala
binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang
sepadan dengan dia.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
2:21 Lalu TUHAN Allah membuat
manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah
satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.
2:22 Dan dari rusuk yang
diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan,
lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.
2:23 Lalu berkatalah manusia
itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan
dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2:24 Sebab itu seorang
laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan
isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
2:25 Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.
B. Permasalahan
Kalau kita teliti urutan kisah penciptaan alam semesta beserta
mahluk hidup yang ada di dalamnya di atas sangat tidak sesuai dengan
ilmu pengetahuan modern yaitu “Big Bang Theory”. Kita bisa memakluminya
karena kisah Torah ini bukan Kitab Taurot yang sejati, karena Kitab
Taurot yang asli yang disimpan di dalam Tabut telah hilang sejak Haikal
Sulaiman dihancurkan oleh tentara Nebukadnezar, raja Babilonia.
Kitab Torah ini adalah bikinan para pendeta Yahudi dalam pembuangan di
Babilonia yang direkapitulasi oleh Ezra / Uzair di Yerusalem sepulangnya
dari Babilonia.
Bila dibandingkan dengan Al-Qur-an dan Hadits, Kitab Torah yang ada
sekarang paling tinggi nilainya sama dengan Hadits dhoif / Hadits lemah
karena penulisnya tidak dikenal. Meskipun demikian isinya masih bisa
kita pakai selama tidak bertentangan dengan Al-Qur-an.
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang Telah menciptakan langit dan
bumi dalam enam masa, lalu dia bersemayam di atas 'Arsy [548]. dia
menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan
(diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang
(masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan
memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. (QS. Fushshilat/ 41 : 54).
[548] bersemayam di atas 'Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah dsan kesucian-Nya.
9. Katakanlah: "Sesungguhnya
patutkah kamu kafir kepada yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu
adakan sekutu-sekutu bagiNya? (yang bersifat) demikian itu adalah Rabb
semesta alam".
10. Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di
atasnya. dia memberkahinya dan dia menentukan padanya kadar
makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai
jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.
11. Kemudian (tsumma menurut Bucaile = di samping itu) Dia
menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap,
lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya
menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". keduanya menjawab:
"Kami datang dengan suka hati".
12. Maka dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. dia
mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. dan kami hiasi langit yang
dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan kami memeliharanya
dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha
Mengetahui . (QS. Fussilat 41 : 9-12).
Terbaca di sini bahwa di dalam Al-Qur-an Alloh Swt. menciptakan langit
dan bumi dalam 6 hari juga, namun setelah itu Alloh Swt. tidak
beristirohat pada hari Sabtu seperti di dalam Torah, melainkan tetap
bekerja mengatur segala sesuatunya dari atas 'Arsy.
Penciptaan Manusia di Dalam Kitab Kejadian
Menurut Agus Muradi di dalam bukunya “Siapakah Manusia Pertama Itu ?”, penciptaan manusia adalah sebagai berikut :
# Hari ke-6 penciptaan adalah BINATANG DARAT DAN MANUSIA
Ini merupakan hari terakhir Allah melakukan pekerjaan
penciptaan, di hari ke-6 ini ada 2 tahap penciptaan yang berbeda dengan
hari ke-5, dimana ada waktu istirahat sejenak antara penciptaan
binatang dan manusia.
Penciptaan tahap pertama ada 3 jenis binatang darat :
1. Binatang liar: jenis-lenis dinosaurus, gajah purba (mamut), badak purba (triceratop), buaya purba (deinosuchus) dan sebagainya.
2. Binatang ternak:
sapi, rusa, kambing dan lain-lain. Jenis binatang ternak ini tentu agak
berbeda dengan jenis binatang ternak yang ada sekarang, mungkin agak
lebih kasar kulitnya dan menyeramkan, karena sesuai dengan Iingkungan
alam zaman purba.
3. Binatang melata: kalajengking, ular, semut dan lain-lain. Jenis binatang inipun berskala lebih besar dan berbahaya dari yang ada sekarang.
Semua jenis binatang darat ini Allah
ciptakan masing-masing sepasang dari setiap jenisnya, dan berkembang
biak dengan sempurna, sehingga semakin banyak jumlahnya di muka bumi.
Mereka hidup berkelompok sesuai dengan
jenisnya dan berusaha hidup dengan beradaptasi terhadap lingkungan alam
sekitarnya, bisa saja mereka kawin dengan lain jenis sehingga
menghasilkan keturunan species baru dari jenis binatang tersebut dan
bertambah variasi bentuk yang berbeda-beda.
Setelah Allah menciptakan
binatang-binatang tersebut, lalu Allah menciptakan "manusia" seperti
firmanNya dalam Kejadian 1: 26-27.
Berfirmanlah Allah:
Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan
rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas
segala binatang melata yang merayap di bumi, maka Allah menciptakan
manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakannya dia:
laki-laki dan perempuan diciptakanNya mereka"
Kalau melihat ayat tersebut di atas,
hampir sebagian besar orang Kristen menganggap bahwa ayat ini adalah
untuk penciptaan Adam dan Hawa, karena pada hari ke-6 itulah Allah
menciptakan manusia pertama.
Coba perhatikan kembali, apakah ayat tersebut sudah pasti benar untuk manusia Adam dan Hawa?
C. Pemecahan Masalah
Lanjutan uraian Agus Muradi di dalam bukunya “Siapakah Manusia Pertama Itu ?” :
Tanpa terpengaruh oleh tafsiran
sebelumnya yang sudah mendarah daging dan turun temurun, kita teliti
kembali, untuk siapakah ayat tersebut dimaksud, Ayat tersebut ada 2
kemungkinan :
(i). bisa untuk “manusia Adam" dan
(ii). bisa juga untuk “manusia lain" sebelum Adam.
Kita tahu dunia ilmu pengetahuan sudah
menyatakan bahwa alam semesta dan manusia terjadi sejak jutaan tahun
yang lalu di zaman purbakala, para ilmuwan merumuskan hal tersebut
berdasarkan fakta-fakta yang ada dan dianalisa secara cermat dengan
bantuan teknologi yang cukup canggih, jadi mereka tidak sekedar asal
menduga saja. Hal tersebut seharusnya menjadi bahan pertimbangan kita,
jangan merasa lebih pandai dan menganggap ilmu pengetahuan itu tidak
benar, ketahuilah bahwa mereka adalah para ilmuwan yang ahli dalam
bidangnya yang tentu lebih pandai dari kita, akuilah itu. Kitapun tahu
bahwa kisah 6 hari penciptaan tersebut adalah sejarah yang terjadi
dengan sesungguhnya. Sejarah yang benar adalah sejarah yang sesuai
dengan fakta, jadi kita harus bisa membedakan antara “iman" dan
“sejarah", sejarah bukan iman dan iman bukan sejarah. Iman adalah
sesuatu hal yang berada di depan kita dan belurn terjadi, sedangkan
sejarah adalah sesuatu hal yang berada di belakang kita dan sudah
terjadi. Iman tidak harus menuntut bukti, tetapi sejarah harus ada
buktinya. Kisah 6 hari penciptaan rnenuntut bukti-bukti yang sesuai
dengan kenyataan, sedangkan kenyataan di lapangan bertolak belakang,
oleh karena itu dari 2 kemungkinan tadi, manakah yang tepat dan benar,
manusia manakah yang dimaksud oleh ayat tersebut.
(i) Kalau ditafsirkan untuk manusia Adam, maka adanya
manusia di muka bumi ini hanya berumur 6000 tahun dan alam semesta
hanya berumur 10.000 tahun saja, pendapat ini tidak sesuai dan tidak
cocok dengan kenyataan yang ada.
(ii) Kalau ditafsirkan untuk manusia lain sebelum
Adam alias “manusia purba”, maka umur alam semesta dan manusia tidak
dapat diketahui pasti kapan terjadinya peristiwa tersebut, tetapi hal
itu terjadi jauh sebelum manusia Adam ada dan berada jauh di belakang
kita di zaman purbakala. Pendapat ini sesuai dan cocok dengan kenyataan
yang ada.
Secara sepintas memang kelihatannya ayat
tersebut berkaitan dengan Kejadian 2:7, namun jika direnungkan tebih
mendalam lagi dan dihubungkan dengan bukti-bukti fosil yang ditemukan
para ahli, maka jelaslah bahwa manusia yang dimaksud pada ayat tersebut
sesungguhnya adalah SEPASANG MANUSIA PURBA dan bukan ADAM dan HAWA yang
selama ini diperkirakan oleh banyak orang Kristen. Keluaran 1 : 26-27
dan Kejadian 2:7 kelihatannya serupa tapi tak sama alias berbeda.
Manusta purba HARUS ada lebih dahulu dari
manusia Adam, karena ini adalah prinsip kesempurnaan ciptaan Allah,
sebab jika tidak ada manusia lain sebelum Adam, maka Allah dapat
dipersalahkan dan bisa terjebak oleh firmanNya sendiri, tetapi Allah itu
sempurna dalam segala hal termasuk ciptaanNya.
Setelah Allah memberkati sepasang manusia
purba ini, lalu beristirahatlah Allah pada hari ketujuh dari segala
pekerjaan “penciptaan" yang telah dibuatNya. Ia berhenti pada hari itu
dan menguduskannya (Keluaran 2:3). Alkitab tidak menjelaskan berapa lama
Allah beristirahat sampai Ia kembali melakukan pekerjaanNya.
Setelah Alloh Swt. “selesai dari istirahat-Nya”, barulah Alloh menciptakan Adam beserta pasangannya di taman Eden.
Setelah keduanya tergoda iblis memakan buah khuldi yang dilarang Alloh
Swt. untuk mendekatinya, maka ketiganya diusir dari taman Eden dan diturunkan ke bumi.
Sehingga di bumi terdapat 2 macam manusia yaitu :
1. Manusia yang diciptakan pada hari ke-6 (Homo neanderthalensis dan Homo erectus).
2. Nabi Adam, Hawa isterinya beserta keturunannya.
Pada makalah penulis sebelumnya berjudul “Mencari Leluhur Kita Yang Sejati” terbukti secara ilmiah bahwa kedua jenis manusia ini ada bersama-sama di atas bumi. Baiklah penulis kutip sebagai berikut :
Homo neanderthalensis
Manusia Neanderthal dulu ada di Eropah Barat, Timur Tengah sampai Asia
Tengah pada 200.000 tahun yang kemudian musnah secara tiba-tiba antara
36.000 - 24.000 tahun yang lalu. Fosilnya ditemukan pertama kali pada
tahun 1856 di Gua Feldhover di Lembah Neander Jerman.
Mereka lebih maju daripada Homo erectus, otaknya
lebih besar antara 1200-1800 cc. Sama, bahkan lebih besar dari otak
manusia modern. Tetapi tengkoraknya lebih tebal, dahinya rendah
menandakan otak lobus frontalisnya kecil (bagian ini adalah pusat
berfikir), sehingga kurang cerdas dibanding manusia modern. Perawakannya
gempal.
Di gua Skhul dan Qafzeh di Palestina/ Israel ditemukan fosil-fosil manusia modern bertetangga dengan fosil Homo neandertalensis.
Pada tahun 1980-an oleh tim Inggris dan Perancis dilakukan perhitungan
umur fosil-fosil tersebut dengan metode baru, ternyata umur fosil
manusia modern lebih tua daripada kebanyakan fosil Neanderthal, sekitar
40.000 tahun. Maka tidak mungkin manusia modern ini adalah keturunan
dari Homo neandertalensis.
Pada tahun 1990an, telah berhasil dipulihkannya mtDNA dari fosil Homo neandertalensis di Jerman. Ternyata mtDNAnya sama sekali tidak mirip mtDNA manusia modern. Secara genetis berbeda sekitar 600.000 tahun.
Selain sangat berbedanya budaya mereka dengan Cro Magnon (Bani Adam) di atas memastikan bahwa Homo neanderthalensis bukanlah merupakan leluhur manusia modern.
Homo erectus dari Jawa dan Cina
Di Jawa fosilnya pertama kali ditemukan di Trinil, Ngawi, di pinggiran Bengawan Solo oleh Eugene Dubois pada tahun 1891.
Di Cina fosilnya ditemukan pertama kali oleh Davidson Black di Zhoukoudian dekat Beijing pada tahun 1920. Manusia Peking ini hidupnya antara 500.000 - 250.000 tahun yang lalu.
Berjalan dan berlari tegak seperti manusia modern dengan otot-otot yang
kekar. Batok kepalanya bulat, memanjang ke belakang dengan tulang kening
yang menonjol, dahi rendah dan besar otaknya antara 850 - 1250 cc (2x
otak kera).
Pada Homo erectus dari Jawa
telah dilakukan perhitungan ulang umur fosil oleh para ahli dari Amerika
Serikat dan Kanada beserta Dr. Teuku Jacob dari UGM Yogyakarta selama 4
tahun sampai tahun 1996 menggunakan test uranium dan test resonansi
putaran elektron (elctron spin resonance).
Fosil-fosil yang ditemukan di aliran Bengawan Solo itu setelah dihitung
ulang berumur antara 1,8 juta tahun sampai 27.000 dan 53.000 tahun yang
lalu. Ternyata mereka hidup pada tempat dan zaman yang sama dengan
manusia modern, maka tidak mungkin mereka menjadi leluhur manusia
modern.
Musnahnya Homo neanderthalensis secara tiba-tiba pada 36.000 -
24.000 tahun yang lalu karena mati tenggelam sewaktu banjir Nabi Nuh As.
Bani Adam selamat karena berada di atas bahtera Nabi Nuh, sedangkan Homo neanderthalensis tidak ikut naik. Demikian juga yang terjadi pada Homo erectus.
Pandangan ini juga dianut oleh beberapa sarjana Anthropologi yang
mengamati bahwa keberadaan kedua jenis manusia di atas bumi tersebut
mirip dengan kejadian Nabi Adam As. dan Nabi Nuh As. di dalam kitab suci
:
Alih-alih merupakan hasil suatu tren evolusi di seluruh Dunia Lama, dari
sudut model alternatif manusia modern dianggap muncul hanya di satu
daerah. Kelompok-kelompok Homo sapiens modern kiranya berpindah
dari kawasan itu dan menyebar ke wilayah Dunia Lama selebihnya,
menggantikan populasi manusia pramodern yang ada. Model tersebut punya
beberapa nama, antara lain hipotesa "Noah's Ark" (Bahtera Nuh) dan hipotesa "Garden of Eden" (Taman Firdaus).
(Dikutip dari Richard Leakey, Asal-usul Manusia, halaman 111)
Bukti-bukti adanya peristiwa Banjir Nabi Nuh
a. LADANG TIMBUNAN FOSIL.
Pada setiap daratan terdapat banyak ladang timbunan fosil. Perlu kita
camkan bahwa fosil hanya terdapat apabila fosil itu dengan cepat
terbentuk sebelum berlangsungnya pembusukan. Penguburan segera merupakan
suatu cara metode fosilisasi. Ladang timbunan fosil-fosil ini
menunjukkan telah terjadinya suatu malapetaka pada taraf yang meliputi
seluruh dunia.
1. Beting fosil ikan, terdapat secara meluas bermil-mil jauhnya
yang mengandung tumpukan bekas bangkai ikan sampai berjuta-juta
jumlahnya. Tumpukan fosil ikan semacam ini telah ditemukan dekat puncak
deretan pegunungan seperti pegunungan Alpen, bahkan fosil ikan paus
telah ditemukan pada puncak pegunungan Rockies di Kanada (beratus-ratus
mil jauhnya arah ke daratan bila ditilik dari laut).
2. Endapan sisa-sisa mayat reptil yang terdapat di pegunungan Rockies dan the Black Hills di Amerika Serikat.
3. Beting fosil gajah di Siberia. Menurut kenyataannya terdapat
berjuta-juta kerangka, bahkan di beberapa pulau yang terletak di sebelah
utara, seluruh pulau itu diliputi oleh tulang-belulang binatang
mammoth. Di daerah yang beriklim dingin sejumlah besar ada yang
ditemukan dalam keadaan utuh, dalam keadaan langsung membeku di dalam
timbunan lapisan es. Tatkala mammoth itu digali keluar dari timbunan es
dan darah mereka diperiksa, ditemukan bukti-bukti secara ilmu
kedokteran, bahwa binatang-binatang itu telah mengalami kematian oleh
karena mati terbenam. Binatang mammoth hidup mengembara di berbagai
kawasan di dunia, tetapi mereka telah punah disapu bersih oleh air bah.
Hal ini dikukuhkan oleh penelitian yang dilakukan oleh Sir Henry Howorth
yang menyatakan, "Dari fosil mammoth itu terbukti adanya suatu bencana
alam dan malapetaka yang dahsyat telah terjadi. Kedua, bahwa malapetaka
ini menyangkut suatu genangan air yang mahaluas... dan menguburkan
binatang-binatang itu di bawah dasar timbunan terus-menerus tanah liat
atau kerikil... Ketiga, bahwa malapetaka yang sama itu telah dibarengi
oleh suatu perubahan iklim yang hebat dan terjadi secara mendadak." The
Deluge Story in Stone, halaman 119.
4. Ditemukan dasar lapisan sungai yang mengandung fosil binatang kuda nil (hippopotamus) di Sisilia.
5. Tumpukan fosil kuda di Perancis dan bagian lainnya di Eropa.
6. Tulang-belulang binatang yang serba ragam dan serba campur
baur dan retakan tubuhnya yang sudah mengeras membatu yang terdapat di
berbagai kawasan dunia. Gejala-gejala tentang adanya timbunan
fosil-fosil hanya dapat diterangkan dengan memuaskan dalam kaitannya
dengan bencana alam berupa air bah yang menimpa seluruh dunia.
D. Kesimpulan
Dari makalah “Mencari Leluhur Kita Yang Sejati” terbukti bahwa kita
manusia modern semuanya berasal dari Ibu Hawa yang tinggal di Afrika +
200.000 tahun yang lalu. Ibu Hawa tersebut adalah isteri dari manusia
pertama yaitu Nabi Adam As. Yang diciptakan setelah hari ke-7.
Sebelumnya di muka bumi sudah ada manusia purba / Homo neanderthalensis dan Homo erectus yang diciptakan pada hari ke-6.
Ketiga jenis manusia ini, Homo erectus, Homo neanderthalensis dan Homo sapiens ada bersama-sama di atas bumi selama beberapa waktu.
Namun sewaktu terjadi mala-petaka banjir Nabi Nuh As., hanya Bani Adam /Homo sapiens yang ikut naik bahtera, sedangkan kedua jenis manusia yang lain yaitu Homo erectus dan Homo neanderthalensis berada di daratan sehingga mereka tenggelam, maka sekarang tidak ada lagi keturunannya.
Maka yang tinggal hanyalah kita, Bani Adam /Homo sapiens.
E. Penutup
Demikianlah telah dibahas makalah Tafsir Baru Kisah Penciptaan Manusia Di Dalam Kitab Taurot.
Mudah-mudahan dapat diterima oleh khalayak ramai.
Kami yakin tulisan ini tidak sempurna, bagi pembaca yang menemukan
kekurangannya dan kesalahannya sudilah memberitahukan kepada kami untuk
diadakan perbaikan seperlunya. Untuk itu penulis mengucapkan banyak
terima kasih.
Wal ‘lloohu ‘lmuwaffiq ilaa aqwamith thorieq
Jember, 23 Desember 2009
Dr. H.M. Nasim Fauzi
Jl. Gajah Mada 118
Tilpun (0331) 481127
Jember, Jawa Timur.
nasimfauzi.blogspot.com
Kepustakaan
1. Agus Miradi, Siapakah Manusia Pertama Itu ?, Yayasan Tunas Daud, Jakarta, 2001.
2. Alkitab Elektronik 2.0.
3. Bey Arifin, Rangkaian Cerita dalam Al-Qur-an, Al-Ma’arif, Bandung, 1971.
4. Departemen Agama RI, Al-Quran & Terjemahnya, CV Diponegoro, Bandung, 2005.
5. Dr. Abdus Shabur Syahin, Adam Bukan Manusia Pertama ? (Mitos atau Realita ?), Republika, Jakarta, 2004.
6. Dr. Maurice Bucaille, Asal-usul Manusia, Menurut Bibel, Al-Qur-an, Sains, Mizan, Bandung, 1986.
7. Dr. Maurice Bucaille, Bibel, Qur-an dan Sains Modern, Bulan Bintang, Jakarta, 1979.
8. Howard F. Vos, Kitab Kejadian Dan Arkeologi, Yayasan Andi, Yogyakarta, 1993.
9. Jeff Harvey M.A. Th.D. et al, Alkitab & Ilmu Pengetahuan, Yayasan Pengabaran Injil “Emmanuel”, Jakarta, 1988.
10. Jerry MacGregor et al, 1001 Fakta Mengejutkan Tentang Alkitab, Andi, Jogyakarta, 2003.
11. Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab, Djakarta, 1960.
12. Prof. Dr. Ahmad`Shalabi, Agama Yahudi, Bumi Aksara, Jakarta, 1991.
13. Richard Leakey, Asal-usul Manusia, KPG, Jakarta, 2003.
14. Sayid Sabiq, Aqidah Islam, CV. Diponegoro, Bandung, 1997.
15. Valentijn, Sedjarah Perdjandjian Lama, Tata-usaha Katolik, Manado, 1954.