Jumat, 20 Juli 2012

Adi bin Hatim berkisah mengenai Rasulullah SAW.


Adi bin Hatim,putra Hatim yang terkenal sangat dermawan,adalah seorang Nasrani yang sangat disegani oleh kaumnya.Ia berhak mengambil seperempat barang rampasan perang yang berhasil dijarah oleh kaumnya(tradisi yang berlaku dikalangan orang-orang arab pada waktu itu).Setelah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan dakwahnya,dia tidak menyukai dakwah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan meninggalkan kaumnya kemudian bergabung dengan orang-orang Nasrani di Syam.
Adi menuturkan kisahnya,”aku kemudian lebih membenci keberadaanku disana ketimbang kebencianku kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.Aku lalu putuskan lebih baik aku pergi menemuinya.Kalau ia seorang raja atau pendusta,niscaya aku dapat mengetahuinya dan jika ia seorang yang benar(Nabi),aku harus mengikutinya.
Kemudian aku berangkat hingga aku berada dihadapan Rasulullah SAW di Madinah. Aku menemui beliau ketika beliau berada di masjidnya lalu aku ucapkan salam kepadanya. Beliau bertanya: “Siapa anda?” Aku jawab: “Adi bin Hatim!”
Rasulullah SAW kemudian berdiri dan membawaku kerumahnya. Demi Allah ketika beliau membawaku kerumah tiba-tiba ada seorang perempuan tua dan lemah yang mencegatnya kemudian beliau pun berhenti lama sekali kepada wanita yang mengajukan keperluannya kepada beliau itu. Menyaksikan hal ini aku berkata didalam hati: “Demi Allah, ini bukan gaya seorang raja.”
Setelah itu, Rasulullah SAW berjalan lagi membawaku. Ketika membawaku masuk kedalam rumahnya, beliau mengambil sebuah bantal dari kulit yang sangat sederhana kemudian melemparkannya kepadaku seraya berkata: Duduklah diatasnya! Aku jawab: Anda sajalah! Kemudian aku pun duduk diatas bantal itu sedangkan beliau sendiri duduk diatas tanah.
Didalam hati aku berkata: Demi Allah, ini bukan perilaku seorang raja. Kemudian beliau berkata: “Wahai Adi bin Hatim apakah engkau mengetahui Ilah selain Allah? “Aku jawab: Tidak
Beliau bertanya lagi: Bukankah engkau seorang yang beragama? Aku jawab: Ya benar demikian.
Beliau bertanya lagi: ”Bukankah engkau memungut seperempat dari barang rampasan yang diperoleh kaummu?” Aku jawab: Ya benar demikian.
Beliau kemudian berkomentar: “Sesungguhnya hal itu tidak dihalalkan oleh Agamamu.” Aku jawab: Demi Allah, memang dilarang.
Selanjutnya beliau berkata:” Wahai Adi bin Hatim, barangkali engkau enggan memeluk agama ini (Islam) karena melihat kemiskinan dikalangan pemeluknya. Demi Allah sebentar lagi harta kekayaan akan berlimpah ruah kepada mereka (kaum Muslim) sehingga tidak ada lagi orang yang mau mengambilnya. Barangkali engkau masih enggan memeluk agama ini (Islam) karena banyaknya musuh mereka dan sedikitnya jumlah mereka. Demi Allah, sebentar lagi engkau akan mendengar seorang wanita yang pergi dari Qadisiah menunggang ontanya kerumah ini tanpa rasa takut. Barangkali engkau masih enggan memeluk agama ini karena kerajaan dan kekuasaan masih berada ditangan orang-orang selain mereka. Demi Allah, sebentar lagi engkau akan mendengar tentang istana-istana putih dari Babilonia jatuh ketangan mereka (kaum Muslimin).”
Adi berkata: Kemudian akupun masuk Islam.
Adi berkata: Kemudian aku telah menyaksikan dua hal yang disebutkan Rasulullah SAW diatas: Wanita (yang pergi dari Qadisiah ke Madinah sendirian tanpa takut, sebagaimana yang diramalkan Nabi SAW) dan aku sendiri ikut dalam pasukan pertama penyerbuan harta kekayaan Kisra. Aku bersumpah kepada Allah, hal ketiga yang dijanjikan Nabi SAW pasti akan terbukti.
[Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq,Imam Ahmad,dan Al-baghawi didalam Mu'jamnya dengan beberapa lafal hampir sama.Lihat al-Ishabah,Ibnu Hajar,2/461 dan Taribu Musnadi,Imam Ahmad,21/108]
Sumber: Sirah Nabawiyah Dr.Sa’id Ramadhan Al- Buthy Judul asli Berita masuk Islamnya Adi Bin Hatim hal 475-476 penerbit Robbani press.