Senin, 20 Februari 2012

Wahabi Salafi Hancurkan Bangunan Bersejarah Islam Demi Kapitalisme

SHABESTAN, RIMANEWS — Kota Makkah sekarang telah berubah menjadi tempat indah bagi orang-orang kaya kapitalis yang telah dan tengah berupaya menghancurkan tempat bersejarah Islam dengan bantuan kerajaan Arab Saudi dan ulama Wahabi Salafi dengan tujuan mendistorsikan ajaran Islam dan mengaburkan nilai spiritualitas Islam di kota itu. Harian The Independent menyoroti, betapa demi membangun kota banyak bangunan bersejarah Islam dan kuburan-kuburan yang dikorbankan. "Tak ada yang memperjuangkan aksi vandalisme budaya ini," kata Dr Irfan al-Alawi, Direktur Eksekutif The Islamic Heritage Research Foundation.

"Kami sudah kehilangan 400-500 situs bersejarah. Saya harap belum terlambat untuk menyelamatkan yang tersisa."

Sami Angawi, pakar arsitektur Islam Arab saudi, sama-sama prihatin. "Ini adalah kontradiksi mutlak untuk sifat Makkah dan kesucian rumah Allah," katanya kepada kantor berita Reuters awal tahun ini.

"Kedua kota [Makkah dan Madinah] secara historis hampir punah. Anda tidak menemukan apa-apa kecuali gedung pencakar langit."

Area perluasan sekitar 400 ribu meter persegi tengah dibangun untuk mampu meningkatkan daya tampung 1,2 juta jamaah lagi tiap Musim Haji tiba. Pembangunan ini, menurut The Islamic Heritage Research Foundation, bukan tanpa risiko. Lembaga ini menyusun daftar situs sejarah yang terancam diratakan dengan tanah akibat pembangunan ini, termasuk bangunan sisa-sisa peninggalan era Usmaniyah dan Abbasiyah. Termasuk dalam bangunan yang terancam dihancurkan adalah rumah di mana Nabi Muhammad dilahirkan dan rumah pamannya, Hamzah, tumbuh.

Para kritikus khawatir bahwa keinginan untuk memperluas situs ziarah telah memungkinkan pihak berwenang untuk menginjak-injak warisan budaya di daerah itu. Lembaga yang dipimpin Alawi mencatat setidaknya 95 persen bangunan bersejarah yang berusia ratusan tahun telah dibongkar dalam dua dekade terakhir saja.

Media asing ini juga menegaskan bahwa paham paham Wahabi Salafi secara langsung terlibat dalam merusak tempat bersejarah. Dengan alasan takut menjadi ajang sirik, bangunan bersejarah diratakan.

The Independent memberitakan bahwa untuk membangun kota pencakar langit di Makkah, sebuah gunung didinamit dan diratakan, menghancurkan Benteng Ajyad di era usmaniyah yang berdiri di atasnya. Lalu, rumah Khadijah istri pertama Nabi telah berubah menjadi blok toilet masjidil Haram, sedang rumah tempat lahirnya bahkan diratakan begitu saja.

Semoga masyarakat Islam internasional 'terbangun dari tidurnya' dan melihat apa yang terjadi terhadap warisan sejarah Islam di Makkah dan tidak mengizinkan seseorang pun untuk menghancurkan bangunan bersejarah Islam.