Isra Mi'raj (part 2) -- Isra' edition.
Setelah ditinggal pergi selama-lamanya oleh dua orang yang paling dicintainya, pada suatu malam, tepatnya malam 27 Rajab, saat Rasul sedang tidur, datanglah Malaikat Jibril dan Malaikat Mikail kehadapan Rasulullah. Malaikat Jibril pun berkata pada Rasulullah bahwa beliau mendapatkan undangan untuk bertemu Allah SWT. Rasulullah cukup tercengang mendengarnya. Rasul pun langsung mempersiapkan diri. Setelah selesai bersiap, Nabi Muhammad pun “dipersiapkan” lagi oleh Malaikat Jibril dengan cara yang berbeda, yaitu dengan “Syaqqushadr”. Apa itu syaqqushadr?
Kejadian ini pernah di alami oleh Muhammad kecil sebelumnya. Pada umur 4 tahun, waktu lagi main sama temen-temen sebayanya, Muhammad kecil dihampiri oleh dua orang lelaki dewasa berbadan tegap. Teman2-teman sebaya Muhammad kecil menyingkir karena takut, namun Muhammad kecil tetap berdiri ditempatnya. Lalu sembari mengajak bicara, dengan perlahan Muhammad kecil dibaringkan, dibelah hatinya (tentunya bukan hati yg sesungguhnya), dimasukkan kedalam air zam-zam, dibersihkan dari segala rasa dan perbuatan yang jelek serta dr berbagai macam penyakit hati, lalu dikembalikan lagi ketempat semulanya. Dalam proses “pembersihan” hati, dua orang lelaki yang ternyata malaikat ini ngobrol (istilahnya gitu)
Malaikat 1: jika di timbang hati yang satu ini (hati Rasulullah) dengan 100 hati yang lain, mana yg lebih berat?
Malaikat 2: jelas lah hati yang satu ini.
Malaikat 1: jika ditimbang hati yang satu ini dengan 1000 hati yang lain, mana yang lebih berat?
Malaikat 2: jelaslah hati yang satu ini.
Malaikat 1: jika hati yang satu ini ditimbang dengan 10.000 hati yang lain, mana yg lebih berat?
Malaikat 2: jelaslah hati yang satu ini. Walaupun kau timbang hati yang satu ini dengan seluruh hati yang ada, niscaya hati yang satu ini akan tetap lebih berat.
Berast disini bukan berarti beribu-ribu ton, namun karomah dan sifat2 mulia nya yang membuat hati itu menjadi berat.
Nah kejadian itu terulang kembali sesaat sebelum nabi ber isra’ mi’raj. Apa alasannya? Padahal kan hati Nabi udah pasti terbebas dr segala macam yang buruk2? Tp disini alasan pembersihan hati adalah mempersiapkan hati dan ruh Rasul untuk bisa kuat melihat segala kedahsyatan alam Allah. Karena as we know, alam nya Allah ni luar biasa dahsyatnya. Jd di takutkan Rasulullah nih ga kuat. Kata Syekh Syakhrawi dlm satu kitabnya, hal ini sama aja kayak orang tua yang umurnya di atas 50 tahun, kalo baca buku ato koran kan udah burem, nah biar ga burem harus pake kacamata kan? Nah, syaqqushadr disini berfungsi sebagai kacamata tadi.
Okelah, setelah Nabi siap, mereka (Nabi + malaikat Jibril) ke ka’bah. Di sana, Nabi melaksanakan solat 2 rokaat. Kelar Nabi solat, dtg lah buraq, seekor hewan mirip kuda. Ukurannya lebih besar dr keledai lebih kecil dr kuda. Warnanya kuning keemasan, dan punya sayap. Kalo gue ngebayanginnya mungkin mirip pegasus gitu kali ya, tp tanpa 1 tanduk ditengah2 kepalanya. Malaikat Jibril menyuruh buraq untuk tunduk kepada Nabi Muhammad, tp buraq itu menolak untuk menunduk. Sampai beberapa kali disuruhpun, si buraq tetep enggak mau nunduk juga. Akhirnya Jibril as berkata kepada buraq. “Hai buraq, apakah kamu tdk tahu bahwa yang berada dihadapanmu ini adalah kekasih Allah?” Buraq tadi pun seketika merasa malu dan berkeringat mendengarnya, lalu segera menunduk di hadapan Nabi Muhammad. Masya Allah ya :D
Akhirnya, isra’ pun dimulai. Dengan mengendarai buraq, nabi Muhammad pun menuju Baitul Maqdis (masjidil Aqsa, Palestina, kiblat shalat para Nabi sebelum Rasulullah). Dalam perjalanan menuju Baitul Maqdis, nabi Muhammad dan malaikat Jibril transit dibeberapa tempat. Gue bikin dalam bentuk poin2 aja yah..
Lokasi transit 1:
Sebuah tempat terlihat bercahaya dr atas. Nabi Muhammad pun turun ditempat itu, dan melaksanakan solat 2 rokaat dengan cara nabi Ibrahim. Rasul pun bertanya pada Jibril tempat apa itu. Jibril pun menjawab bahwa tempat itu adalah Thaybah, tanah Yatsrib, tenpat yang nantinya akan menjadi lokasi Nabi Muhammad hirah.
Lokasi transit 2:
Kembali Rasul menemukan tempat bercahaya dr atas. Beliau turun, kembali melaksanakan solat 2 rokaat dan kemudian menanyakan tempat apa itu kepada Jibril. Jibril pun menjawab, tempat itu adalah Madyan, disana terletak pohon tempat pertama kali Nabi Musa berbicara dengan Allah.
Lokasi transit 3:
Lagi-lagi tempat bercahaya. Sama seperti 2 lokasi sebelumnya, Nabi solat 2 rokaat kmudian tny sama Jibril tempat apa itu. Dijawab oleh Jibril bahwa tempat itu adalah Bukit Sinai, tempat Nabi Musa minta kepada Allah untuk bertemu dengannya. Tau kan kisahnya? Kalo nggak tau nanti di sesi selanjutnya akan gue ceritain :p
Lokasi transit 4:
Tempat bercahaya, Nabi turun, solat, tanya ke Jibril. Jibril menjawab bhw tmpt itu adalah Bethlehem, tempat dilahirkannya Nabi Isa. (patokan tahun masehi adalah dr tahun dilahirkannya nabi Isa, makanya dikasih nama masehi dr kata ‘almasih’. Kalo patokan tahun hijriyah adalah tahun dimana Rasul mulai hijrah ke Madinah (Yatsrib wkt itu), makanya dikasih nama hijriyah dr kata hijrah)
Setelah melewati beberapa lokasi transit, sampailah juga nabi Muhammad d masjidil Aqsha. Disana nabi Muhammad menemukan masjid tersebut penuuuuuuuuuuuuuuh dengan orang2 yang akan melaksanakan solat berjamaah. Saat nabi Muhammad dtg, semua orang nengok ke arah nabi Muhammad. Ternyata di dalam masjid itu berisi manusia-manusia dan nabi-nabi sebelum nabi Muhammad. Saat hendak melaksanakan solat, manusia-manusia di dalam menunjuk nabi-nabi terdahulu untuk menjadi imam. Tapi nabi-nabi yang ditunjuk merasa nggak dapet perintah untuk menjadi imam, dan ternyata yang ditunjuk untuk mengimami solat itu adalah nabi Muhammad SAW.
Nah.. sekian tadi kisah Isra’ nya nabi Muhammad SAW. Untuk selanjutnya gue bakal cerita tentang mi’rajnya nabi SAW. Jangan bosen2 buat nunggu yaaah :p